Pilpres 2024
TERKUAK FAISAL Basri Ungkap Jokowi Ancam Para Menteri yang Berniat Mundur, Singgung Kasus Hukum
Presiden Jokowi mengancam menteri yang berniat mundur dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) jelang pencoblosan Pilpres 2024.
TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Jokowi mengancam menteri yang berniat mundur dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) jelang pencoblosan Pilpres 2024.
Kabar tak sedap terkait sikap Presiden Jokowi terus mengalir. Sebelumnya, para menteri merasa tak nyaman dengan konisi kabinet saat ini.
Para menteri banyak yang mengeluh sikap Jokowi setelah anaknya, Gibran Rakabuming maju sebagai Cawapres 2024.
Kabar ini gencar dimunculkan oleh Ekonom senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Faisal Basri.
Faisal mengatakan saat ini sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang ingin mengundurkan diri.
Menurut Faisal, para menteri yang ingin mundur ini semakin muak dengan kondisi dan situasi terkini di Kabinet Indonesia Maju.
Adapun dalam mendapat informasi perihal isu ini, Faisal mengungkap dirinya tak bekerja sendiri.
"Kami kerja bersama. Ada kawan yang tugasnya mengimbau kawan tertentu di menteri. Progresnya makin bagus, mereka (para menteri) makin enek," katanya ketika ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).
Faisal tak ingin berspekulasi lebih lanjut mengenai siapa yang dalam waktu dekat akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Namun, ia mengatakan, ada kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah menteri yang ingin mundur, didatangi oleh sebuah tim.
Menteri tersebut dihampiri untuk diberitahu bahwa kasus hukumnya sudah selesai.
"Ada sejumlah menteri yang ada naga-naganya mundur, didatangi oleh tim gitu. 'Nih, sudah selesai nih kasus hukumnya.' Inilah politik jahat, Jokowi menyandera," ujar Faisal.
"Ini tidak ada hubungan dengan Sri Mulyani, tetapi ada beberapa menteri yang naga-naganya mau mundur, didatangi," lanjutnya.
Belakangan ini, santer diberitakan mengenai keinginan para menteri Jokowi mundur dari kabinet. Isu tersebut mencuat berawal dari seruan yang pertama kali diungkap oleh Faisal sendiri.
Isu itu juga menyebutkan jika alasan para menteri mundur karena merasa Presiden Jokowi sudah tak lagi netral di Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur."
"Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
Sosok Faisal Basri
Faisal Basri adalah sosok ekonom senior di Indonesia.
Pada tahun 2014, Faisal Basri pernah ditunjuk sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas oleh Menteri ESDM Sudirman Said.
Ia juga tercatat sebagai pendiri MARA (Majelis Amanah Rakyat), cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998.
Saat PAN terbentuk, Faisal Basri menjadi Sekjen pertama.
Namun, belakangan ia keluar karena berseberangan dengan Ketua Umumnya Amien Rais.
Profil Faisal Basri
Faisal Basri memiliki nama lengkap Faisal Nur Fiqih Batubara.
Nama Basri sendiri diambil dari nama sang ayah, yakni Hasan Basri Batubara.
Faisal Basri memiliki darah keturunan Batak Mandailing dari sang ayah.
Ia lahir di Banding 6 November 1959.
Pendidikan
- Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)
Karir
- 1981-sekarang: Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi
- 1988-sekarang: Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis, Perdagangan Internasional, Keuangan Internasional, dan Makroekonomi untuk Manajer, Ekonomi Regulasi, Ekonomi Politik, dan Etika Perencanaan
- 1997-sekarang: Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), diterbitkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
- 1999-2003: Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta
- 1995-2000: Expert (dan Pendiri), Instutute for Development of Economics & Finance (Indef)
- 1999-2000: Redaktur Ahli Koran Mingguan “Metro”
- 1999-2000: Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba
- 2000: Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI
- 1995-1999: Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi
- 1981-1998: Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
- 1987-1998: Pengajar pada Program Extension FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri
- 1991-1998: Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi, Universitas Indonesia
- 1991-1998: Pengajar pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional
- 1992-1998: Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
- 1995-1998: Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEUI
- 1995-1998: Pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional
- 1995-1998: Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia)
- 1996-1998: Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis “Media Eksekutif”, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- 1997-1998: Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo
- 1993-1997: Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim)
- 1993-1995: Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)
- 1994-1995: Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI
- 1991-1993: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1989-1990: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1990: Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk mata kuliah Pengantar Makroekonomi
- 1985-1987: Anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN
(tribun-medan.com)
Presiden Jokowi mengancam menteri yang berniat mun
Kabinet Indonesia Maju
Faisal Basri
Menteri Kabinet Indonesia Maju
Tribun-medan.com
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.