Viral Medsos
BARU GABUNG 03, Ahok Sudah Serang Jokowi-Gibran Sebut Tak Bisa Kerja, Prabowo: Periksa Itu Otaknya
Prabowo Subianto menyindir kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pernyataannya sebut Presiden Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja.
Adapun ajang balap perahu berskala internasional tersebut dilaksanakan kali pertama di Indonesia pada 2023 lalu.
"Indonesia telah dinobatkan sebagai penyelenggara terbaik oleh H2O Racing untuk penyelenggaraan F1 Power Boat," kata Luhut dikutip dari Kompas.com.
"Waktu acara itu hampir selesai, memang pemilik lisensi menyampaikan kepada saya bahwa penyelenggaraan ini hebat dan memberikan selamat kepada InJourney.”
Penyelenggaraan ajang internasional di Danau Toba itu, kata Luhut, menjadi salah satu keberhasilan Jokowi.
Menurutnya, orang Batak pun mengapresiasinya. "Saya kira orang Batak tidak pernah membayangkan akan terjadi seperti ini di Tanah Batak. Itu terjadi karena kerja sama kita semua dan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo," ucap Luhut.
"Jadi, kalau ada yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, lihat dengan kepalanya ini,”tegasnya.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa penyelenggaraan F1 PowerBoat di Danau Toba telah berdampak pada perekonomian Indonesia.
Dalam penyelenggarannya, kata dia, telah menyumbang Rp1,68 triliun ke perekonomian nasional, serta mendatangkan 100.000 wisatawan ke Danau Toba. Selain itu, penyelenggaraan F1 PowerBoat sekaligus memperkenalkan destinasi-destinasi wisata baru di kawasan Danau Toba kepada para turis. Alhasil, berdampak pula pada aktivitas ekonomi di wilayah sekitar.
TPN: Tak Ada Arahan dari Kami
Sementara, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengeklaim hahwa tidak ada arahan kepada eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk mengkritik Presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Arsjad, pernyataan Basuki alias Ahok yang menyebut Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja murni sikap Ahok tanpa arahan dari TPN Ganjar-Mahfud.
"Tidak ada arahan-arahan, Pak Ahok is Pak Ahok, itulah Beliau dan kami tetap menghormati apa yang diberikan, tapi kami selalu balik lagi, itu bukan dorongan dari kami," kata Arsjad di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Arsjad pun tidak khawatir apabila sikap Ahok yang vokal itu malah menggerus elektabilitas Ganjar-Mahfud. Ia mengingatkan bahwa semua orang punya haknya masing-masing untuk menyuarakan apa yang mereka pikirkan.
"Buat kami, semua orang kan ingin menyuarakan, semua ingin mengeluarkan energi mereka, ya itu namanya demokrasi, itulah cara orang berbeda-beda" kata Arsjad.
Ia pun menyinggung sikap seorang presiden yang menurutnya harus tampil apa adanya di hadapan publik.
"Di mana enggak perlu gimik-gimik, yang perlu apa adanya, yang kita harus kita cari adalah pemimpin yang di depan dan di belakang di mana pun mereka berada itu sama," ujar Arsjad.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.