Viral Medsos

WAKAPOLRI Komjen Agus Andrianto Sebut Tidak Ada Intervensi Rektor, Begini Klarifikasi Kompolnas

Komjen Agus menjelaskan bahwa informasi itu tidak benar. Menurutnya, Polri sama sekali tidak pernah menerima perintah tersebut.

|
Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Wakapolri, Komjen Agus Andrianto seusai kegiatan bakti sosial Polri Presisi di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Kamis (21/9/2023) lalu. 

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu buka suara soal permintaan video testimoni kepada sejumlah rektor di Jawa Tengah.

Kombes Satake menegaskan bahwa permintaan video itu merupakan upaya program cooling system dari para tokoh dan akademisi untuk mengampanyekan pemilu damai dan menjaga kondusivitas menjelang hari pencoblosan pemilu serentak.

"Jadi pada satu sisi bahwa tujuannya dalam rangka pemilu ini tadi disampaikan melaksanakan kegiatan cooling system kepada beberapa tokoh baik agama, masyarakat, orang-orang yang punya kompeten untuk bisa membantu menjaga situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib," ujar Satake, Selasa (6/2/2024).

Menurut dia, video ajakan pemilu damai dari para tokoh ini dapat berjalan efektif dan diterima masyarakat dengan baik. "Oleh karena itu, kami minta, Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai edukasi sehingga pelaksanaan pemilu berjalan lancar menjaga perstauan dan kesatuan bangsa," kata Satake.

Dalam praktiknya, permintaan video kepada para tokoh di Semarang itu dilakukan petugas yang bekerja di bawah Polrestabes Semarang.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, upaya ini sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam untuk menjaga situasi menjelang Pemilu 2024 agar tetap kondusif.

"Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, agama, kemudian termasuk sivitas akademika untuk memberikan dukungan kepada terlaksananya pemilu damai," ujar Irwan.

Kendati demikian, dia mengatakan, para tokoh tersebut tidak diminta untuk menjelaskan prestasi kinerja Presiden Jokowi selama ini. Apalagi keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon (paslon) di Pemilu 2024.

"Tidak ada (soal politik dan pujian Jokowi), tidak ada sama sekali. Sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan itu untuk men-support terciptanya pemilu damai. Tidak ada paksaan terhadap siapa saja yang kita hubungi yang kami anggap layak untuk testimoni atau pesan kamtibmas di Kota Semarang," kata Irwan menegaskan.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada para tokoh bahwa video tersebut akan digunakan untuk publikasi di media sosial untuk mengampanyekan pemilu damai.

"Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuan kami agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak ramai ajakan-ajakannya," ujar Irwan.

Berikut Fakta Sejumlah Rektor di Jateng Bikin Video Apresiasi Jokowi

Diberitakan sebelumnya, permintaan video testimoni apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pesan pemilu ke beberapa rektor di Jawa Tengah (Jateng) menjadi pro kontra.

Sejumlah rektor menolak permintaan membuat video testimoni tersebut karena dianggap berbeda pandangan.

Namun, ada juga rektor yang tetap membuat video tersebut yang di dalamnya berisi soal pemilu dan apresiasi Presiden Jokowi.

Video-video tersebut beredar di media sosial.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved