Pilpres 2024
Respons Jokowi Hasil Hitung Cepat Prabowo Unggul 59,89 Persen, Tunggu Resmi dari KPU Ojo Kesusu
Begini tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hasil hitung cepat atau Quick Count Pilpres 2024. Hasilnya Prabowo Subianto-Gibran unggul
TRIBUN-MEDAN.com - Begini tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hasil hitung cepat atau Quick Count Pilpres 2024.
Seperti diberitakan berdasarkan hasil quick count pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Jokowi tampak sumringah dengan hasil hitung cepat Pilpres 2024.
Usai membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show Tahun 2024 di JI Expo Kemayoran, Jokowi buka suara soal hasil hitung cepat Pilpres yang kemungkinan besar akan berlangsung satu putaran, Kamis, (15/2/2024).
Jokowi tampak beberapa kali tersenyum mendengar pertanyaan mengenai hitung cepat Pilpres. Ia mengatakan hitung cepat atau quick count merupakan metode ilmiah.
"Hasil hitungan quick count itu adalah metode penghitungan yang ilmiah," kata Jokowi.
Meskipun demikian ia meminta masyarakat untuk sabar menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU.
"Tetapi apapun kita harus menunggu hasil resmi dari KPU. Jadi sabar, ojo kesusu, sabar," katanya.
Diketahui, beberapa lembaga survei nasional telah memunculkan hasil hitung cepat atau quick count atas pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Salah satu lembaga yang mengeluarkan hasil quick count tersebut yakni Litbang Kompas.
Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyampaikan hasil hitung cepat atau quick count berdasarkan data yang diperoleh.
Hasil sementara menunjukan perolehan suara pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka mengungguli dua pasangan calon lainnya.
“Pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin memeroleh 22,70 persen, nomor urut 2 Prabowo-Gibran 59,89 persen, nomor urut 3 Ganjar-Mahfud 17,35 persen jadi sudah hampir 50 persen sample TPS masuk,” kata Yohan.
Jangan Terpecah Belah
Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Cheryl Tanzil mengatakan pernyataan capres Prabowo dalam closing statement saat debat kelima Pilpres 2024 sangat jelas.
Cheryl menegaskan penyampaikan Prabowo bukan hanya bisa diartikan dalam arti koalisi partai politik.
“Tapi bagaimana kita sebagai masyarakat terpecah belah hanya karena berbeda pilihan karena kita tidak mau lagi ada polarisasi konflik horizontal,” tuturnya.
Menurutnya, capres Prabowo ingin berpesan bahwa masa depan bangsa jauh lebih penting ketimbang syahwat untuk mengalahkan rival politik.
Dia mengatakan bukan lagi zamannya demokrasi Indonesia dinodai dengan narasi-narasi tandingan.
“Kalau hari ini kami mensyukuri 59 persen quick count syukur-syukur bisa kepala enam. Saya sih optimis ada ke situ, kita punya exit poll sendiri nanti yang akan dibuka TKN,” pungkasnya.
Diprediksi Oposisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diprediksi bakal menjadi partai pertama yang akan menjadi oposisi untuk pemerintahan terpilih tahun 2024-2029 mendatang.
Adapun hal itu diungkapkan Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyusul hasil hitung cepat atau Quick Count yang dilakukan bersama Cyrus Network pada Rabu (14/2/2024).
Dalam hasil hitung cepat yang dilakukan oleh CSIS dan Cyrus Network, pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran unggul cukup jauh dengan perolehan suara 58,23 persen.
Sedangkan paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat torehan angka sebesar 24,8 persen suara dan diurutan terakhir ada Ganjar-Mahfud dengan raihan 16,78 persen suara.
Berdasarkan hasil tersebut, Arya memprediksi bahwa PDIP akan menjadi partai pertama yang mendeklarasikan sebagai oposisi.
"Saya lihat kecendrungannya mungkin PDIP bisa jadi potensial akan menjadi partai oposisi pertama. Ya Meskipun ada kemungkinan pembicaraan di PDIP (bergabung di pemerintahan mendatang) tapi PDIP akan potensial menjadi partai oposisi besar di parlemen," ucap Arya saat konferensi pers di Gedung Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Selain itu Arya juga beranggapan bahwa potensi keberimbangan antara kekuatan di lembaga eksekutif dan legislatif jika hasil Pilpres tak berbeda jauh dengan penghitungan cepat yang pihaknya lakukan.
Ia pun menuturkan bahwa keadaan pasca Pemilu mendatang akan berbanding terbalik dengan masa pemerintahan saat ini yang dimana kekuatan di parlemen 80 persen diantaranya di dominasi oleh partai koalisi.
"Saya menduga sepertinya pasca pemilu kali ini parlemen kita akan semakin kuat mungkin itu juga akan memberikan kontrol yang kuat juga bagi pemerintahan baru yang terpilih," sebutnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: TribunSolo.comITribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
![]() |
---|
Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
![]() |
---|
NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
![]() |
---|
USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
![]() |
---|
PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.