Wanita Dilecehkan saat Perpanjang Kontrak Kafenya, Pemilik Gedung Ajukan Syarat Khusus

TRIBUN-MEDAN.com – Demi kepentingannya sendiri, pelaku kejahatan tak segan-segan melakukan cara apapun seperti kejadian wanita dilecehkan tuan tanah saat hendak perpanjang kontrak.

Wanita dilecehkan tuan tanah saat hendak perpanjang kontrak itu adalah Jerrica Hackett (32).

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Minggu (18/1/2024), wanita itu adalah pemilik kedai kopi The Good Wolf Café & Co di Port Coquitlam, British Columbia, Kanada.

Ia membuka kedai kopi pada pada bulan Februari 2022 dan sewanya berakhir pada akhir Oktober 2023.

Nona Jerrica kemudian ingin memperpanjang kontrak selama 2 tahun lagi setelah berinvestasi pada sistem AC baru dan teras luar ruangan, ia juga menandatangani sewa parkir untuk toko tersebut.

Bangunan kedai kopi itu dimiliki oleh sebuah perusahaan dengan dua direktur.

Keluhan Jerrica Hackett adalah selama diskusi perpanjangan sewa pada tanggal 5 Oktober 2023,

Satu dari dua tuan tanah mengatakan kepadanya bahwa ia akan memotong setengah sewa dengan persyaratan yang tak masuk akal.

Ia akan memberinya diskon jika wanita itu mau diajak keluar untuk makan malam, berdansa dan tidur dengannya dua kali sebulan.

“Dia mengatakan kaki yang indah membuatnya bahagia dan dia akan senang melihat tubuhnya serta menyentuh kaki dan bokongnya. Dia mengatakan itu akan menjadi kesepakatan yang baik bagi Nona Jerrica Hackett karena dia bisa menghemat uang sewa,” demikian isi pengaduan tersebut.

Gugatan tersebut menuduh bahwa pada 10 Oktober 2023, pemilik toko yang sama mendekati Jerrica Hackett lagi untuk menanyakan apakah ia sudah memikirkan tawarannya.

Pengaduan tersebut juga menyatakan bahwa pemilik toko lainnya tidak melakukan apa pun untuk menghentikan orang tersebut melakukan pelecehan seksual terhadap Nona Jerrica Hackett.

Akibatnya, Jerrica Hackett harus menutup kafenya dan mencari lokasi baru.

Postmedia News menghubungi kedua direktur lainnya,

Salah satu direktur mengatakan masalah tersebut akan ditangani oleh pengacaranya, sedangkan direktur lainnya tidak menjawab telepon.