Sumut Memilih

Petugas KPPS 21 Lakukan Sistem Jemput Bola Untuk Lansia yang Sedang Sakit

sejumlah petugas KPPS, pihak Kecamatan, Kelurahan dan kepolisian beramai-ramai mendatangi rumah seorang lansia tersebut.

Penulis: Anisa Rahmadani |

Petugas KPPS 21 Lakukan Sistem Jemput Bola Untuk Lansia yang Sedang Sakit

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 21, mendatangi rumah seorang lansia di Jalan Pabrik Tenun Kelurahan Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Amatan Tribun Medan, sejumlah petugas KPPS, pihak Kecamatan, Kelurahan dan kepolisian beramai-ramai mendatangi rumah seorang lansia tersebut.

Kunjungan itu dilakukan, berawal dari seorang warga Pabrik Tenun mendatangi tempat KPS untuk melakukan PSU.

Saat tiba di KPS, ia menunjukkan surat undangan untuk melakukan pemilihan ulang Calon Presiden.

Namun sebelum melakukan pemilihan ulang, laki-laki itu meminta petugas KPU untuk mendatangi rumahnya. Hal itu dikarenakan sang ayah yang juga ingin melakukan PSU ulang.

"Tadi kita ke TPS dulu. Kemudian kita berikan surat pengantar ayah saya sakit ke KPPS. Akhirnya, ayah tetap bisa lakukan PSU," jelas Sugiyotno usai sang ayah melakukan pencoblosan ulang.

Menurutnya, ayahnya sudah mengalami stroke beberapa tahun lalu. Akan tetapi, ia tetap hendak menggunakan hak suaranya pada Pilpres 2024.

"Ayah saya ini sakit stroke, tidak bisa berbicara juga. Tetapi, pada saat pemilihan pertama, kami menunjukkan foto-foto para calon Presiden. Di sana, ayah saya menunjukkan sikap seperti ingin memilih," jelasnya.

Diceritakan Sugiyatno, menjelang hari pemilihan, sang ayah terus melihat foto-foto presiden yang kami tempel di rumah.

"Waktu pemilihan pertama pun, petugas KPPS datang juga ke rumah. Karena, kondisi ayah saya kurang sehat serta usianya yang sudah mencapai 70 tahun," jelasnya.

Sugiyatno mengatakan, meski melakukan PSU, pilihan presiden ayahnya tetap seperti pertama mencoblos.

"Tetap saja. Tidak ada yang berubah. Kami juga tidak memaksa ayah untuk memilih. Apapun yang menjadi kata hatinya, itu dipilihnya dengan tangannya. Kami hanya mengarahkan apa yang mau dia pilih," jelasnya.

Sugiyatno juga mengaku kaget dengan adanya PSU ini. Sebab, ia baru menerima surat undangan untuk melakukan pemilihan ulang kembali itu kemarin sore, Selasa (20/1/2024).

"Kita juga enggak tahu apa yang terjadi sampai pemilihan dilakukan ulang. Tetapi, ya keluarga saya tidak bisa melakukan pemilihan ulang. Karena sudah kembali ke luar kota. Tapi mudah-mudahan tidak ada pemungutan suara ulang kembali," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved