Berita Medan
INILAH Pilihan Makanan Pengganti Beras dan Punya Kandungan Gizi Tinggi Menurut Ahli Gizi
Tak perlu khawatir, ada berbagai inovasi dan pilihan makanan lain yang bisa dikonsumsi, untuk mengatasi harga beras dan kelangkaan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
"Lalu ada juga beberapa orang Indonesia yang makan dengan tiwul, sagu juga papeda. Tetapi pola kebiasaan yang ada pada orang Indonesia susah untuk merubahnya," ujar Nila.
Padahal pola tersebut bisa dirubah, contohnya yang terjadi di salah satu daerah timur, dulunya masyarakat disana makan sagu, tapi oleh pemerintah dibuat swasembada beras.
Sehingga masyarakat disana mengubah pola kebiasaan jadi makan beras, karena dianggap lebih mudah memperolehnya.
"Saat ini kondisi kelangkaan terjadi sebenarnya bisa kita ubah kembali kebiasaan tersebut, misalnya buat swasembada sourgum tadi, sebagai solusi kelangkaan tersebut," sebutnya.
Kemudian, mengolah beras dengan tambahan jagung, juga dikatakannya bisa menjadi solusi harga beras mahal saat ini.
Selain kandungan gizinya juga cukup tinggi, rasanya juga tidak jadi jauh berubah, dibandingkan dengan beras murni.
"Kalau beras yang diolah dengan tambahan jagung, juga menjadi solusi kemahalan beras saat ini," kata dosen gizi Unimed tersebut.
Tidak ada ketentuan khusus dalam mengolah jagung yang dimasak bersamaan dengan beras.
Jika menggunakan jagung tua, atau jagung kering, bisa rendam terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan berasnya.
Sedangkan jika menggunakan jagung muda bisa langsung dimasak saja.
Di dalam satu buah jagung atau setara dengan 100 gram biji jagung terdapat sekitar 80–100 kalori.
Selain itu, jagung juga mengandung beragam nutrisi, seperti serat, protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20022024_STOK-CADANGAN-BERAS_ABDAN-SYAKURO-5.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.