Berita Medan
Sampah Sachet Jadi Ancaman Serius di Berbagai Daerah, Sungai Watch Tuntut Tanggung Jawab Produsen
Co-Founder Sungai Watch, Sam Bencheghib menegaskan bahwa sachet merupakan tiga sampah terbanyak yang selalu ditemukan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Sachet mendominasi total 25.733 sampah plastik yang dikumpulkan.
Hasil brand audit yang dilakukan menemukan bahwa Mayora masuk sebagai lima penyumbang sampah terbanyak di Indonesia.
Mayora bersanding bersama dengan Unilever, Wings Food dan Indofood.
Hasilnya, Mayora sebagai induk dari PT Fresindo Jaya sebagai produsen galon sekali pakai menyumbang 8,1 persen sampah plastik.
Di atasnya ada Indofood (10,1 persen) Unilever (12,3 persen) Wings (16,4 persen) dan tak bermerek (37 persen).
"Kami nilai mereka-mereka ini hanya memikirkan keuntungan tanpa melihat dampak buruk bagi lingkungan," kata Koordinator Program Sensus Sampah Plastik Indonesia, Muhammad Kholid Basyaiban.
Sensus dilakukan dengan menyusuri serta melakukan audit sampah di 64 titik lokasi di 30 kabupaten kota di 13 provinsi di Indonesia.
Sensus menjadi audit sampah plastik di perairan yang pertama kali dilakukan di jumlah titik terbanyak di Indonesia.
Adapun, daerah yang menjadi target yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Pemilihan wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan proporsi sampling dimana penentuan lokasinya dilihat dari lingkungan yang dijadikan fokus untuk penelitiannya.
(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Aktivitas-memilah-sampah-plastik-yang-dilakukan-Sungai-Watch.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.