Sumut Memilih
Padahal Sudah Mundur dan Tak Kampanye, Suara Caleg PSI di Siantar Sempat Naik Ratusan
Eks pengurus pun tak lagi melakukan sosialisasi menggunakan nama PSI ke lapangan.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Horas Sianturi, salah satu Caleg PSI untuk DPRD Kota Pematangsiantar pada Pemilu 2024 merasa heran dengan suara beberapa caleg yang sudah mundur, tapi mendapatkan perolehan suara mencapai ratusan.
Namun belakangan suara yang mencapai ratusan itu kembali jeblok.
Dihubungi reporter Tribun-medan.com, Rabu (6/3/2024), Horas Sianturi menyampaikan bahwa ada beberapa caleg sebenarnya sudah mundur termasuk dirinya, dan sudah melayangkan surat pengunduran diri.
Eks pengurus pun tak lagi melakukan sosialisasi menggunakan nama PSI ke lapangan.
Namun, nama-nama mereka masih tetap berada dalam kertas suara pencoblosan.
"Dalam pantauan kami di SiRekap KPU itu (laman Info Pemilu.go.id) seperti Samuel Sianturi yang Eks Ketua PSI Siantar, itu suaranya 60-an awalnya, tiba-tiba jadi 200-an," kata Horas.
"Kemudian nama lainnya seperti Feriana Lubis juga gitu. Feriana naik dua ratusan, tapi kemudian turun lagi. Sempat saya screenshot, karena turun lagi jauh. Kami heran kok bisa naik turun. Ini ada apa?," tutur Horas Sianturi.
Pria yang dikenal aktif sebagai pengacara ini juga merasa ada kemungkinan ada upaya penambahan atau penggelembungan suara untuk PSI di Siantar.
"Tapi mereka berpikir ulang karena kami bukan caleg lagi. Bagi saya ini warning. Apakah ada tangan tertentu yang menambah suara itu. Secara pribadi saya tidak mengharapkan aksi aksi seperti itu," kata Horas.
Apalagi terkait suara ini, menurut Horas sangat tidak murni.
Mereka yang sempat dalam kepengurusan bahkan sudah tidak turun ke lapangan lagi untuk kampanye ke masyarakat.
"Artinya kalau dalam pandangan saya, PSI untuk melakukan manuver itu oleh tangan tangan tidak kelihatan, mereka berpikir ulang karena kami sudah tidak lagi bersama PSI," katanya.
"Kami lagi gak berharap ada suara. Kalau 60-an suara masih rasional lah. Tapi kalau ratusan kami rasa nggak betul lah. Feriana aja gak pernah sosialisasi, itu suara jadi datangnya dari mana?," pungkasnya.

Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdasarkan real count KPU RI menuai polemik.
Data Sirekap KPU memperlihatkan suara PSI secara nasional mengalami lonjakan drastis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.