Sumut Terkini

Banjir di Madina Rendam 5 Kecamatan, Seorang Kakek Berusia 72 Tahun Ditemukan Tewas

Banjir melanda Kabupaten Mandailing Natal dan menyebabkan lima kecamatan di wilayah tersebut terendam. seorang korban ditemukan meninggal

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
HO/TribunMedan
Petugas gabungan saat meninjau banjir di Kabupaten Mandailing Natal, Jumat (8/3/2024). Banjir yang merendam lima Kecamatan di Madina menyebabkan satu orang tewas. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Banjir melanda Kabupaten Mandailing Natal dan menyebabkan lima kecamatan di wilayah tersebut terendam.


Akibat peristiwa ini, satu kakek bernama Rahuddin Harahap (72) warga Desa Aek Garingging, Kecamatan Lingga Bayu meninggal dunia.


Dari informasi yang didapat pihak badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Madina, korban sempat pergi mengikat mesin Dongfeng atau dompeng pada Kamis malam sekira pukul 


Lalu hingga Jumat pagi sekitar pukul 05:30 WIB, korban belum juga pulang.


Tak lama kemudian petugas dan warga mencarinya, namun hanya menemukan senter dan rakit korban. Lalu pada pukul 09:11 WIB, jenazah korban ditemukan.


"Payung beserta senter dan rakit korban di temukan tidak jauh dari lokasi yang di tuju. Masyarkat melakukan pencarian dan korban berhasil di temukan,"kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Mukhsin Nasution, Jumat (8/3/2024).


Mukhsin menjelaskan, banjir dan longsor yang terjadi akibat hujan deras mengguyur sejak Kamis kemarin.


Selain banjir dan longsor, listrik di wilayah tersebut juga sempat padam.


Adapun lima kecamatan itu, yakni Kecamatan Batang Natal (Desa Rantobi), Kecamatan Lingga Bayu (Desa Ranto Sore, Desa Simpanggambir, Desa Simpang Bajole, Desa Tapus), Kecamatan Ranto Baek (Desa Huta Nauli), Kecamatan Natal (Desa Bonda Kase dan Desa Patuliluban Mudik), serta Kecamatan Muara Batang Gadis (Desa Manuncang dan Desa Hutagilang). 


Di Desa Patuliban Mudik, permukiman warga tergenang air diperkirakan mencapai satu meter. 


Sementara di Desa Rantobi, tanah longsor membuat badan jalan provinsi tidak bisa dilalui kendaraan.

 

Saat ini banjir mulai surut. Mukhsin menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk penanganan banjir dan longsor itu. 


"Kami berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada," ucapnya.

 

(Cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News(

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved