Berita Viral

SOSOK DAN PROFIL Prof Dr Franz Magnis Suseno SJ, Penjunjung Tinggi Etika dan Pakar Filsafat Politik

Romo Magnis lahir 26 Mei 1936 di Nurnberg, Bavaria, Jerman. Nama lahirnya ialah Maria Franz Ferdinand Graf von Magnis.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA
Guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta R.P. Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ berpose di Kampus Driyarkara, Kamis(19/1/2023). (KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA) 

Franz Magnis Suseno sangat menjungjung tinggi soal Etika. Buku-bukunya masih menjadi rujukan utama untuk bidang-bidang itu.

Tidak sedikit pula, muridnya sudah menjadi doktor dan profesor.

Bahkan, Prof Yusril sendiri, selain pakar hukum, juga doktor filsafat, yang dosennya ya, Romo Magnis.

Romo Magnis sudah menerima sejumlah tanda kehormatan dari negara.

Ia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari dari Indonesia pada 7 Agustus 2015.

Romo Magnis juga mendapatkan penghargaan Grand Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany pada 4 Mei 2001.

Guru Besar STF Driyarkara itu kerap mengkitisi krisis toleransi dalam beberapa tahun terakhir.

Padahal, menurutnya, hidup dan beraktivitas dalam lingkungan majemuk dengan sejuta keberagaman bukan hal baru di Tanah Air.

Cendekiawan ini menyoroti berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, tantangan hari ini dan masa depan Indonesia.

Romo Magnis kerap mengingatkan Pancasila sebagai nilai, cita-cita, dan etika harus menjadi pedoman dalam berbagai aktivitas.

Menurutnya, Pancasila tidak sekadar dilafalkan tetapi harus diperjuangkan.

Di sisi lain, menurut Romo Magnis, agar masyarakat yakin bahwa Indonesia bukan milik mereka di atas, negara harus menunjukkan bahwa segenap manusia dari Sabang sampai Merauke dapat hidup secara terhormat, sejahtera, adil, bebas dari kemiskinan dan kelaparan.

Ia juga menegaskan, Pancasila mengajarkan untuk hormat terhadap kebebasan beragama dengan harapan kita harus menolak ideologi-ideologi yang menyangkal nilai bangsa dan kebal terhadap hasutan-hasutan populistik.

Guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Franz Magnis Suseno SJ di Istana
Guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Franz Magnis Suseno SJ di Istana Negara. (Tribunnews.com)

Terbaru, Romo Magnis mengatakan jika seorang presiden membagikan bantuan sosial (bansos) dalam rangka kampanye paslon yang mau dimenangkannya, hal itu mirip dengan seorang karyawan yang diam-diam mengambil uang dari kas toko.

Hal itu disampaikan saat dia menjadi ahli yang dihadirkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved