Berita Viral

SOSOK DAN PROFIL Prof Dr Franz Magnis Suseno SJ, Penjunjung Tinggi Etika dan Pakar Filsafat Politik

Romo Magnis lahir 26 Mei 1936 di Nurnberg, Bavaria, Jerman. Nama lahirnya ialah Maria Franz Ferdinand Graf von Magnis.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA
Guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta R.P. Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ berpose di Kampus Driyarkara, Kamis(19/1/2023). (KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA) 

Guru Besar Filsafat STF Driyarkara itu juga menyatakan bahwa seorang presiden tidak ubahnya seperti pemimpin organisasi mafia bila menggunakan kekuasaannya hanya untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu. "Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu membuat presiden menjadi mirip dengan pimpinan organisasi mafia," kata Romo Magnis.

Romo Magnis mengungkapkan, presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat yang harus sadar bahwa tanggung jawabnya adalah keselamatan seluruh bangsa, sehingga tidak boleh menggunakan kekuasaan demi keuntungan pribadi dan keluarganya.

"Kalaupun dia misalnya berasal dari satu partai, begitu dia menjadi presiden segenap tindakannya harus demi keselamatan semua," kata Romo Magnis.

Ia lantas mengingatkan bahwa sikap pemerintah yang menguntungkan kepentingannya sendiri dapat menyebabkan situasi tidak aman. Sebab, mengutip filsuf Immanuel Kant, dia menyebutkan bahwa masyarakat akan menaati pemerintah apabila bertindak atas dasar hukum yang berlaku.

"Apabila penguasa bertindak tidak atas dasar hukum dan tidak demi kepentingan seluruh masyarakat, melainkan memakai kuasanya untuk menguntungkan kelompok, kawan, keluarganya sendiri, motivasi masyarakat untuk menaati hukum akan hilang," ujar Romo Magnis.

Buku-buku Romo Magnis

Romo Magnis banyak memberi prasaran dan ceramah, muncul dalam talkshows di TV dan aktif dalam dialog antar agama. Ia juga dikenal sebagai sosok yang mengajukan argumentasi ketat demi penghapusan pidana mati dan juga memberikan informasi penting tentang pidana mati pada umumnya dan sejarah pidana mati di Indonesia.

Sampai sekarang, Romo Magnis, menulis lebih dari 700 karangan populer maupun ilmiah serta 44 buku.

Tulisannya, kebanyakan dalam bahasa Indonesia, terutama di bidang etika, filsafat politik, alam pikiran Jawa dan filsafat ke-Tuhanan.

Karya Tulis Romo Magnis:

1975 Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx, München: Alber.

1981 Javanische Weisheit und Ethik, München/Wien:Oldenbourg.

1984 Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi, Jakarta: Gramedia.

1986 Kuasa dan Moral Jakarta: Gramedia.

1989 Neue Schwingen für Garuda. Indonesien zwischen Tradition und Moderne, München: Peter Kindt.

1989 Etika Dasar. Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Yogyakarta: Kanisius.

1991 Wayang dan Panggilan Manusia Jakarta: Gramedia.

1992 Filsafat Sebagai Ilmu Kritis Yogyakarta: Kanisius.

1995 Mencari Sosok Demokrasi. Sebuah Telaah Filosofis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1999 Pemikiran Karl Marx. Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2003 Dalam Bayang-bayang Lenin. Enam Pemikir Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2005 Pijar-pijar Filsafat. Dari Gatholoco ke Filsafat Perempuan, dari Adam Müller ke Postmodernisme, Yogyakarta: Kanisius.

2006 Menalar Tuhan, Yogyakarta: Kanisius.

2013 Dari Mao ke Marcuse: Percikan Filsafat Marxis Pasca-Lenin, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2015 Garuda im Aufwind. Das moderne Indonesien, Bonn: Dietz Nachf.

2016 Etika Politik. Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2017 Katolik Itu Apa? Sosok – Ajaran – Kesaksiannya, Yogyakarta: Kanisius.

2020 Menggereja Di Indonesia: Percikan Kekatolikan Sekarang, Yogyakarta: Kanisius.

2021 Demokrasi – Agama – Pancasila: Catatan Sekitar Perpolitikan Indonesia Now, Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

2021 Keagamaan Masa Depan – Modernitas – Filsafat: Harkat Kemanusiaan Indonesia Dalam Tantangan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

2023 Iman dalam Tantangan: Apa Kita Masih Dapat Percaya Pada "Yang di Seberang?", Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved