Pilpres 2024
Taktik Bobby Nasution Menangkan Prabowo-Gibran lewat Massa 'Biru Muda', Ini Napak Tilasnya
Wali Kota Medan Bobby Nasution membantah bahwa nuansa biru muda yang melekat di berbagai kegiatan Pemko Medan merupakan kampanye terselubung.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Ribuan peserta tampak memadati Lapangan Benteng, Jalan Pengadilan, Kota Medan, Sabtu (27/1/2024).
Mereka sebagian besar merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Medan yang silih berganti memasuki gerbang Lapangan Benteng dari sisi timur dan barat sejak pukul 06.00 pagi.
Kegiatan akan dimulai dengan jalan santai. Pada bagian depan lapangan, terlihat gapura bertuliskan HUT KORPRI ke-52 yang disandingkan dengan foto Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.
Stan-stan makanan, minuman, cemilan dan pernak-pernik yang dipasarkan oleh UMKM Kota Medan juga terlihat berjejer di sisi kanan dan kiri panggung.
Suara musik dari panggung dan MC yang meramaikan acara terdengar hingga ke pengendara yang melintas di sekitar Jalan Pengadilan dan Imam Bonjol.

Dalam kegiatan ini, warna kaos serta spanduk dan backdrop acara berwarna biru muda, simbol warna pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Selain itu, dalam logo peringatan HUT KORPRI ke-52 yang dicetak secara massal di kaos-kaos dan spanduk acara juga menunjukkan angka 2 yang lebih besar – nomor yang juga identik dengan nomor urut Prabowo-Gibran.
Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama sang istri Kahiyang Ayu tampak hadir dalam kegiatan tersebut, mereka menggunakan baju biru muda yang sama dengan para peserta acara.

Tampak juga para pejabat Pemko Medan yang turut mendampingi seperti Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatra Utara Arief Trinugroho serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Acara ini bukan satu-satunya, setidaknya dalam waktu berdekatan, nuansa biru muda terlihat melekat di berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemko Medan.

Misalnya pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional yang diadakan di Halaman SMP Negeri 24 Medan, Minggu (28/1/2024).
Kaos yang dikenakan oleh para peserta acara juga berwarna biru muda, senada dengan warna backdrop acara hingga tenda dan plafonnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir dalam kegiatan tersebut juga terlihat menggunakan baju berwarna biru muda.
Selain di kegiatan-kegiatan seremonial, dalam berbagai kegiatan pengajian akbar yang digelar Pemko Medan juga terlihat nuansa yang sama.

Misalnya pada acara pengajian akbar Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Baru yang digelar di Wisma Benteng, Kamis (25/1/2024).
Seluruh peserta pengajian tampak serempak mengenakan hijab dan baju berwarna biru muda.
Kegiatan pengajian ini juga dirangkaikan dengan penyerahan santunan kepada 100 anak yatim dan bantuan sosial kepada kelompok pengajian.
Nuansa biru muda juga terlihat di kegiatan konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Medan tahun 2025 di Hotel Four Point Medan, Selasa (16/1/2024).
Beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir dalam kegiatan tersebut tampak mengenakan kemeja berwarna biru muda. Sementara Wali Kota Medan Bobby Nasution hadir menggunakan kemeja berwarna putih.
Acara-acara bernuansa biru muda ini dimulai setidaknya sejak KPU RI mengumumkan masa kampanye Pemilu 2024 di mana Prabowo Subianto dan kakak ipar Bobby, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden RI.
Namun Wali Kota Medan Bobby Nasution membantah bahwa nuansa biru muda yang melekat di berbagai kegiatan Pemko Medan merupakan kampanye terselubung.
Menantu Presiden Joko Widodo itu menuturkan, tidak ada peraturan terkait Pemilu yang dilanggar dari kegiatan-kegiatan yang bernuansa biru muda tersebut.
"Warna baju biru salah, memberi program bantuan juga semua serba salah. Karena selama kampanye semua kegiatan Pemko Medan selalu dikaitkan dengan Pemilu. Apalagi acara HUT Korpri kemarin," ujar Bobby Nasution saat ditanya terkait hal ini dalam wawancara doorstop dengan awak media, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika penggunaan warna khas pasangan calon tertentu tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah, seharusnya dibuat aturan khusus.
“Kalau memang tidak boleh ya silakan dibuat aturannya di Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU),” tambahnya.
Jika dilihat dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pengadaan dengan judul Jasa Penyelenggaraan Acara terlihat dilakukan berturut-turut. Penyelenggaraan acara ini beragam mulai dari pelatihan pembuatan pakan ternak hingga digital marketing.
Sementara jika dilihat dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), terdapat pengadaan paket metode penunjukan langsung dengan total Rp 800.000.000 berjudul "Belanja Jasa Penyelenggaraan Acara" pada Januari 2024.
Pengadaan tersebut tanpa ada keterangan jelas apa saja acara yang dilakukan.
Informasi yang diterima Tribun Medan dari internal Pemko Medan, beberapa OPD di sekretariat Pemko Medan juga melakukan pengadaan baju seragam baru di sekitar Bulan Januari.
Sumber tersebut mengatakan pengadaan seragam itu dilakukan oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) dengan warna biru muda persis warna khas Paslon 02.
"Seragamnya tanpa ada simbol apapun, polos seperti kemeja biasa, tapi warnanya biru muda," ujarnya.
Dari penelusuran di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Pemko Medan, memang terdapat pengadaan dengan metode E-Purchasing senilai Rp 127.500.000 berjudul pengadaan "Pakaian Dinas khusus beserta atribut dan perlengkapannya".
Pengadaan itu dilakukan pada Februari 2024 di OPD Bagian Prokopim dengan total 85 stel pakaian. Tribun Medan mencoba mengecek ke beberapa penjahit yang menjadi pemenang kontrak dalam pengadaan baju Pemko Medan yang dilakukan berdekatan.
Di antaranya adalah CV Necis, Penjahit Sulthan, dan CV Mars. Ketiganya merupakan penjahit yang berada di Jalan Pandu Baru, Kecamatan Medan Kota, hanya berjarak 1 sampai 2 toko.
Dari ketiga toko yang didatangi, ketiganya membenarkan pernah mengerjakan pengadaan baju Pemko Medan. Namun, tidak semuanya khusus untuk pakaian berwarna biru.
“Biasanya paket pengadaan bermacam-macam, ada jas, ada PDH, ada yang cuma atasan, ada juga yang bawahan,” ujar seorang penjaga toko yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Sementara di Penjahit Sulthan membenarkan menerima beberapa pesanan dari Pemko Medan, di antaranya Bagian Umum dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
“Bagian Prokopim kemarin ada, pakaian dinas harian. Itu warnanya beda-beda, enggak seragam, ada warna khaki, biru,” kata penjaga toko yang ditemui Tribun Medan.
Tribun Medan telah mencoba menghubungi Kabag Prokopim Pemko Medan Viza Fandhana untuk mengonfirmasi pengadaan baju berwarna biru muda tersebut.
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.
Sebelumnya, pada Januari 2024, Wali Kota Medan Bobby Nasution menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 2 tahun 2024 tanggal 16 Januari 2024 terkait penggunaan baju kasual di lingkungan Pemko Medan.
Penerbitan Perwal ini diklaim untuk meningkatkan penggunaan produk UMKM oleh ASN Pemko Medan. Dalam rinciannya, pakaian yang dikenakan pun tidak boleh bercorak baik kemeja ataupun kaos berkerah.
"Kami ingin menjadi market pertama sekaligus contoh awal bahwasannya Pemko Medan adalah konsumen pelaku UMKM. Kita gunakan hasil produk pelaku UMKM. Mudah-mudahan ini menjadi pemantik bagi yang lain,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Sebulan sebelum Perwal ini diterbitkan, pengadaan pakaian dinas harian juga terlihat di Bagian Umum, dengan metode pengadaan langsung senilai Rp 95.460.000 pada tanggal 19 Desember 2023.
Kemudian pengadaan Pakaian dinas lapangan pimpinan dengan total Rp 56,1 juta, pakaian olahraga pimpinan sebesar Rp 98,4 juta, Biaya PDH keperluan pimpinan senilai Rp. 156.288.000 tanggal 12 Desember, serta pakaian dinas/kerja lapangan senilai Rp 133 juta pada 30 November 2023.
Tribun Medan juga mencoba mengecek penjahit yang memenangkan pengadaan baju ini di LPSE.
Dari semua pengadaan yang disebutkan, diterima oleh tiga penjahit di Jalan Pandu Baru yakni CV Necis, Penjahit Sulthan, dan CV Mars.
Ketiganya membenarkan menerima pesanan baju Pemko Medan dengan jenis kemeja, setelan pakaian dinas, maupun jas. Namun, penjaga toko menyebut pesanan pakaian yang diterima berbeda-beda tidak khusus untuk jenis tertentu.
“Kalau untuk jenis-jenisnya kami enggak ingat kali, karena cuma mengerjakan. Tapi kemarin ada pesanan rompi dari BKAD berwarna biru,” ujar petugas di salah satu penjahit. Informasi yang diterima Tribun Medan dari kunjungan ke penjahit-penjahit ini, mereka memiliki satu penerima pengadaan yang sama meskipun nama toko yang berbeda. Jadi misal di LPSE tertulis pemenang adalah CV Mars, bisa saja yang mengerjakan adalah Penjahit Sulthan.
“Kadang namanya saja yang ditulis, tapi yang mengerjakan yang lain,” katanya.
(cr14/tribun-medan.com)
Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
![]() |
---|
Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
![]() |
---|
NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
![]() |
---|
USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
![]() |
---|
PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.