Viral Medsos

ANEH OPM INI, Sesumbar Nantang TNI-Polri Perang Terbuka, Tapi Minta Tak Pakai Drone dan Bazooka

Organisasi Papua Merdeka (OPM) menantang TNI-Polri perang terbuka. Namun, OPM minta tak pakai drone, bom, dan bazooka

|
Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan layar Youtube via Kompas.com
OPM/KKB minta TNI-Polri tak menggunakan serangan udara, drone dan bazoka. Tampak Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens bersama OPM. (Tangkapan layar Youtube via Kompas.com) 

Hal tersebut diungkapkan melalui rekaman video terbaru yang dikirimkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.

Dalam video berdurasi satu menit 43 detik itu, juga terlihat pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens.

Philips terlihat kurus dengan janggut panjang dengan kaus coklat bergambar burung cendrawasih dengan bendera bintang kejora. "Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar," kata Philips dalam video yang dikirimkan Sabtu (13/4/2024).

Philips mengatakan, orang sekitar tempat ia ditawan merasa tidak aman karena beberapa bom yang dijatuhkan oleh aparat TNI tersebut. "Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu. Tolong berhenti," tutur dia dikutip dari Kompas.com.

Philips kemudian meminta tolong agar negara asing bisa bernegosiasi dengan Indonesia agar tidak menggunakan pertempuran udara di Papua. "Negara asing negara-negara di luar tolong bantu tolong bicara dengan Indonesia, bicara dengan mereka jangan pakai bom besar, tolong berhenti, tidak boleh begitu," ucapnya.

Sebby Sembom juga menyerukan agar TNI tidak berperang menggunakan kekuatan udara, khususnya untuk menyelamatkan Philips Mark Mehrthens.

Sebby juga meminta agar TNI tidak menggunakan drone dan helikopter untuk menyerang OPM. "Karena tindakan yang dilakukan negara Indonesia melalui TNI Polri terhadap kami sangat tidak seimbang. Apalagi menyerang dengan menurunkan bom bazoka, mortir yang melepaskan tanpa memastikan baik antara kami TPNPB-OPM dan warga sipil," tandas Sebby.

Viral video detik-cetik Danramil 04 Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, gugur ditembak Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. (FB)
Viral video detik-cetik Danramil 04 Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, gugur ditembak Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. (FB)

TNI buru pembunuh Danramil

Sementara itu, saat ini TNI bersama polri tengah memburu OPM yang membunuh Danramil 04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Pelaku yang sudah teridentifikasi sebagai bagian dari OPM kini dalam pengejaran.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, pihaknya tak akan tinggal diam atas perlakuan keji anggota OPM yang dilakukan kepada Oktovianus.

"Aparat keamanan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," ujarnya.

Nugraha juga menyebutkan, yang dilakukan oleh OPM adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan mengambil hak hidup dari Oktovianus.

Ia bahkan menyebut sebagai pelanggaran HAM yang berat.

Dalam video yang beredar di dunia maya memperlihatkan Letda Inf Oktovianus Sogalrey melintas di daerah sepi di Kampung Pasir Putih, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Rabu (10/4/2024) sore. Dalam video tersebut terlihat ia menggunakan motor trail, kemudian terdengar suara tembakan.

Perlakuan keji sekelompok orang terhadap Oktovianus juga diperlihatkan yang ditengarai menjadi penyebab luka robek di kepala belakang dan beberapa luka lainnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved