Sumut Terkini
Polda Sumut Kirim Berkas Perkara Nina Wati, Wanita yang Tipu Korbannya Modus Masuk Akpol Rp 1,3 M
Polda Sumut menyatakan telah mengirim berkas perkara Nina Wati, tersangka dugaan penipuan modus masuk taruna akademi kepolisian.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut menyatakan telah mengirim berkas perkara Nina Wati, tersangka dugaan penipuan modus masuk taruna akademi kepolisian (Akpol) ke Kejaksaan Tinggi Sumut.
Berkas baru dikirim kemarin pasca libur panjang lebaran 2024.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, yang dikirim baru berkas perkara tahap pertama.
"Berkas perkara tersangka Ninawati alias NW tahap I telah dikirim ke Kejati Sumut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (17/4/2024).
Polisi mengatakan, penyidik masih menunggu petunjuk kejaksaan untuk proses selanjutnya.
Apalagi dinyatakan lengkap dan tak ada petunjuk, maka Nina Wati bersama barang bukti segera dilimpahkan.
"Polda Sumut berkomitmen menuntaskan perkara ini, karena sejatinya rekrutmen anggota Polri dilakukan secara bersih, Transparan Akuntabel dan Humanis," tegasnya.
Sebelumnya, Subdit IV Renakta Ditrreskrimum Polda Sumut dibantu Sat Brimob menangkap Nina Wati (47) tersangka dugaan penipuan modus masuk Taruna Akpol bayar Rp 1,3 Miliar di kediamannya Dusun XI, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (21/3/2024) sekira pukul 08:30 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, penangkapan ini dilakukan ditemukan bukti yang cukup ia menipu Afnir, warga Serdang Bedagai.
Selain menangkap Nina, Polisi turut menyita barang bukti diantaranya handphone, kwitansi, bukti transfer dan rekening koran.
"Dari penyidikan kami, saudara NN telah terpenuhi segala unsur baik formil dan materil.Kami juga telah mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya handphone, kemudian kuitansi bukti elektronik dan bukti transfer uang serta rekening koran dari beberapa orang."
Polisi telah memeriksa 16 orang saksi baik dari korban maupun tersangka.
Atas perbuatannya, Nina terancam kurungan penjara selama empat tahun.
"ancaman yaitu 4 tahun penjara."
Awal Mula Tipu Gelap Nina Wati Modus Masuk Akpol
Dugaan penipuan modus bisa meluluskan menjadi taruna akademi kepolisian (Akpol) bermula pada 25 Agustus 2023 lalu.
Saat itu, korban bernama Afnir diperkenalkan oleh Iptu Supriadi, personel Polres Serdang Bedagai kepada tersangka Nina agar anaknya Afnir bisa lulus menjadi anggota Bintara Polri.
Setelah diduga terkena bujuk rayu, korban membayar uang sebesar Rp 500 juta kepada tersangka secara bertahap.
Dalam penyerahan uang juga disertai kwitansi sebagai bukti.
Seiring berjalannya waktu, ternyata anak korban tidak lulus seperti apa yang dijanjikan.
"Korban dengan bujuk dan iming-iming membayar sebanyak Rp 500 juta secara bertahap dan dari itu dibuatkan kwitansinya. Kemudian, dengan berjalannya waktu ternyata anak korban tidak masuk Brigadir kepolisian sebagaimana dijanjikan."
Setelah anaknya tak lulus Bintara Polri, tersangka diduga kembali menjanjikan jika anak korban bisa lulus Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Kali ini, korban diduga dimintai uang sebesar Rp 1,2 Miliar supaya anaknya lulus sehingga total uang yang dikirim korban sebanyak Rp 1,350 Miliar.
Setelah mengirim uang, lagi-lagi anak korban diduga dinyatakan tak lulus Akpol hingga akhirnya korban geram dan melapor ke polisi pada 8 Februari 2024 lalu.
"Dari iming-iming ini korban tertarik dan menambah sejumlah uang sehingga uang yang dikirim kepada saudari NN sebanyak Rp 1,350 Miliar. Disaat tertentu, saudari NN diminta pertanggungjawabannya karena hari yang ditentukan anak korban tidak lulus taruna akademi kepolisian."
(Cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Tinjau SPPG di Taput, Wakapoldasu: Tak Boleh ada Toleransi Terhadap Pelanggaran Prosedur |   | 
|---|
| Kejatisu Geledah Kantor Pelindo dan Kesyahbandaraan KSOP Belawan Kasus Dugaan Korupsi |   | 
|---|
| Upaya Perepatan Penurunan Stunting, Pemkab Taput Launching Aplikasi HUTA SEHAT |   | 
|---|
| Bocah 8 Tahun Jadi Korban Tabrak Lari di Deli Serdang, Sempat Dibonceng Ibunya |   | 
|---|
| Pemkab Asahan Tingkatkan PAD dari Retribusi dan Pajak dengan Tak Memberatkan Masyarakat |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.