Berita Viral

SOSOK Penyerang Uskup Mar Mari Emmanuel Saat Khotbah, Ternyata Masih Bocah 16 Tahun

Sosok pelaku penikaham Uskup Mar Mari Emmanuel saat sedang berkhotbah di Gereja Christ The Good Shepherd, Sydney akhirnya terkuak. Ternyata,

KOLASE/TRIBUN MEDAN
SOSOK Penyerang Uskup Mar Mari Emmanuel Saat Khotbah, Ternyata Masih Bocah 16 Tahun 

TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok penyerang Uskup Mar Mari Emmanuel saat khotbah akhirnya terungkap,

Sosok pelaku penikaham Uskup Mar Mari Emmanuel saat sedang berkhotbah di Gereja Christ The Good Shepherd, Sydney akhirnya terkuak.

Ternyata sosok pelaku penyerang itu yakni masih bocah berusia 16 tahun.

Pelaku penyerang itu melakukan penikaman terhadap Uskup Mar Mari Emmanuel saat sedang berkhotbah di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley Sydney pada Senin (15/4/2024) malam.

Akibat serangannya, Uskup Emmanuel mendapat luka di bagian kepala dan dada.

Tak hanya uskup Emmanuel yang terluka, setidaknya ada empat orang ditikam, tetapi beruntung tidak ada luka yang mengancam jiwa.

Setelah melakukan penyerangan, tersangka remaja dibawa ke rumah sakit Sydney.

Usai penyerangan, ratusan jemaah dan anggota masyarakat bergegas ke lokasi pada malam penyerangan. 

Beberapa orang melemparkan batu yang diduga melukai polisi serta merusak 50 mobil polisi.

Akibat insiden itu, sedikitnya 30 orang terluka termasuk seorang petugas polisi yang rahangnya patah.

Namun, uskup menyerukan ketenangan setelah penikaman itu yang memicu kemarahan di luar gereja.

"Saya ingin Anda selalu tenang. Kita juga harus selalu menjadi warga negara yang taat hukum. Kita perlu bekerja sama dengan arahan polisi baik di tingkat negara bagian atau federal," jelas dia.

"Kita tidak boleh lupa bahwa kita sangat diberkati menjadi orang Australia, tetapi yang terpenting kita adalah orang Kristen dan kita harus bertindak dengan tenang," terang uskup.

Seorang dokter di wilayah barat Sydney, Jamal Rifi, yang melakukan kontak dengan keluarga remaja tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa keluarga dari pelaku terkejut dan tidak percaya dengan tindakan mengerikan yang dilakukan putra mereka.

Jamal Rifi mengatakan, pihak keluarga juga terkejut dengan betapa cepatnya peristiwa tersebut dicap sebagai tindakan “teroris”, tanpa berbicara terlebih dahulu kepada anak tersebut atau keluarganya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved