Bocah Tenggelam

Bocah Tenggelam di Parit Galian, Warga Sebut Pihak Proyek KA Langsung Pasang Tanda Peringatan

Menurut salah seorang warga, sebelum dikorek menjadi parit dulunya itu merupakan kawasan persawahan.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Lokasi proyek Kereta Api Medan Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat seorang bocah kelas 4 SD tewas tenggelam di galian proyek, Kamis (25/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tewasnya bocah bernama Ramdhan Fadila (11) yang tenggelam di parit galian proyek Kereta Api di Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, menggemparkan warga sekitar.

Bagaimana tidak, ini merupakan peristiwa yang pertama kali terjadi di wilayah sekitar pasca adanya proyek pembangunan jalur Kereta Api dan stasiun Helvetia serta Stasiun Sunggal.

Menurut salah seorang warga, sebelum dikorek menjadi parit dulunya itu merupakan kawasan persawahan.

Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024).
Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH )

"Baru satu bulan itu di korek jadi parit, dulunya sawah nggak ada parit," kata seorang wanita yang akrab di sapa Mak Felix, Kamis (25/4/2024).

Katanya, sebelum kejadian tenggelamnya bocah SD tersebut. Di lokasi itu tidak ada diberikan tanda peringatan sama sekali, sehingga beberapa anak sering menjadi parit itu sebagai wahana bermain.

"Selama ada parit ini, anak-anak sering main di situ," sebutnya.

Ia menjelaskan, beberapa saat setelah adanya kejadian tewasnya korban di dalam parit itu. Pihak proyek langsung memasang garis keselamatan di sepanjang parit.

Kemudian, pihak proyek juga memasang plang yang bertuliskan peringatan larangan masuk ke areal proyek.

"Tadi ini nggak ada (garis keselamatan), setelah kejadian langsung di pasang oleh pihak proyek," bebernya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Agus, orangtua korban.

Katanya, di areal lokasi tersebut memang tidak ada dipasang tanda peringatan apapun oleh pihak proyek.

"Saya sering lewat situ, memang nggak ada saya lihat itu (tanda peringatan)," ujarnya.

Suasana di rumah bocah yang tewas tenggelam di parit galian proyek Kereta Api Medan, Jalan Banteng, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (25/4/2025).
Suasana di rumah bocah yang tewas tenggelam di parit galian proyek Kereta Api Medan, Jalan Banteng, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (25/4/2025). (HO)

Ia menyakini bahwa, setelah anaknya tewas tenggelam di parit galian proyek Kereta Api Medan itu, pihak proyek langsung memasangnya.

"Mungkin setelah kejadian baru dipasang," ucapnya.

Amatan Tribun Medan, di sepanjang parit galian itu sudah terpasang garis keselamatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved