Pilpres 2024

PKS Bakal Ikut Jejak Nasdem dan PKB, Segera Umumkan Gabung Koalisi Prabowo: Ingin Berbuat Lebih

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan sinyal segera menyusul Nasdem dan PKB mendukung Prabowo-Gibran. 

HO
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi 

TRIBUN-MEDAN.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan sinyal segera menyusul Nasdem dan PKB mendukung Prabowo-Gibran. 

PKS memang belulm secara resmi menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran. Beda dengan rekannya se-koalisi ketika mengusung Anies-Muhaimn, PKB dan Nasdem. 

Nasdem telah menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran. Ketua Umum Nasdem Surya Paloh langsung mengungkapkan ke publik bergabung dengan Prabowo-Gibran. 

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga langsung gerak cepat mengikuti jejak Nasdem. Muhaimin tak mau malu-malu langsung mengumumkan bahwa PKS bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Bagaimana dengan PKS

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi memberikan sinyal partainya siap bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk lima tahun ke depan.

Aboe mengatakan, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode berada di luar pemerintahan.

"Ini kan sudah selesai acara, ke depan ini kita ingin berbuat untuk bangsa ya, kita kan sudah pengalaman dua periode kemarin di luar," kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: SOSOK Pria di Samping Vera Simanjuntak, Diduga Pengganti Brigadir J, Tulisan ‘Sayang’ Jadi Sorotan

Baca juga: Tampang Kepsek SMK 1 Siduaori Safrin Zebua seusai Ditangkap Kasus Aniaya Siswa hingga Tewas

Aboe mengatakan, memutuskan koalisi atau oposisi bukanlah hal berat bagi PKS karena sudah pernah berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Menurut dia, posisi di dalam dan di luar pemerintahan sama-sama positif, tetapi PKS ingin berbuat lebih maksimal.

"Kita juga ingin berbuat lebih maksimal dan kita siap menyiapkan kader-kader PKS yang maksimal, yang positif, baik, dan profesional, untuk berkontribusi," kata Aboe.

Ia mengatakan, hubungan PKS dan Prabowo pun baik-baik saja dan sudah terjalin sejak lama sehingga mudah saja apabila kedua pihak kembali bersatu.

PKS merupakan partai politik yang mengusung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Kita hubungan bagus, bayangin sekutu sampai segajah, mau seapa lagi, langit dan bumi? Itu hubungan yang diomongin sama Prabowo dan kita sama Prabowo ini cukup lama hubungan jadi sudah enggak sulit," kata dia.

Aboe mengakui bahwa PKS perlu berdialog lebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam pemerintahan Prabowo kelak.

Ia pun memberikan sinyal bahwa pertemuan antara PKS dan Prabowo akan terjadi dalam waktu dekat.

"Pokoknya anda ikuti saja perdialogan ini, kita lihat insya Allah saya yakin hubungan yang baik yang segajah dan sekutu seperti ini, sekutu dan segajah ini, moga-moga Allah mudahkan," ujar Aboe.

Pada Pilpres 2024 lalu, PKS tergabung ke dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Selepas Pilpres 2024, Nasdem dan PKB telah menyatakan akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran untuk 5 tahun ke depan.

Baca juga: Tampang Kepsek SMK 1 Siduaori Safrin Zebua seusai Ditangkap Kasus Aniaya Siswa hingga Tewas

Baca juga: VIRAL Video Pak Tarno Kembali Jadi Pesulap Jalanan Usai Ditipu Manajer, Kini Main Sulap di Kota Tua

8  Parpl Dukung Prabowo-Gibran

Prabowo Subianto sebagai pemenang di Pilpres 2024 bakal dihadapkan dengan pilihan berat. Didampingi Gibran Rakabuming, Prabowo harus menentukan nama-nama yang dapat mengisi jabatan menteri dan kepala instansi. 

Pilihan ini berat lantaran Prabowo merangkul semua partai politik (parlemen) masuk ke koalisinya. Kecuali PDI Perjuangan. 

Jika dihitung ada 8 parpol yang merebut jabatan menteri; Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PPP, PKB, Nasdem, dan PKS

Aksi 'Sikut-sikutan' untuk mendapatkan jatah menteri ini bakal terlihat setelah Prabowo dilantik jadi Presiden pada 20 Okttober 2024 nanti. 

Kebijaksanaan Prabowo diuji dalam membagi jatah menteri di koalisi gemuk ini. 

Partai Nasdem, PKB, dan PKS menjadi parpol pendatang baru di Koalisi Indonesia Maju. Setelah kalah dalam Pilpres, mereka memutuskan merapat ke sang pemenang, Prabowo-Gibran. 

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh telah menyatakan dengan resmi bahwa Nasdem mendukung Prabowo-Gibran di periode 2024 - 2029. 

Sikap Surya Paloh disambut baik oleh Prabowo. Prabowo berterima kasih dengan putusan Surya Paloh untuk membantunya di pemerintahan selanjutnya. 

Namun, bagaimana sikap Surya Paloh soal jatah menteri untuk Nasdem?

Surya Paloh, mengaku belum mendapatkan tawaran kursi menteri untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Surya Paloh juga mengatakan, belum ada perbincangan apapun terkait tawaran berupa kursi menteri tersebut.

"Belum, belum. Belum ada (tawaran kursi menteri) dan kita tidak membicarakan hal itu," kata Surya Paloh, kepada wartawan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Ia menuturkan, internal Partai NasDem tidak memiliki masalah apapun terkait tawaran dari Prabowo-Gibran.

Surya menekankan, pihaknya merasa sadar diri bahwa NasDem baru bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran setelah Pilpres 2024 usai.

"Dari internal enggak ada juga masalahnya. Memang kita menyadari, siapa kita?" tanya Surya.

Di sisi lain, PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar juga sudah menyatakan bergabung dengan Prabowo-Gibran. 

Muhaimin yang menjadi lawan Prabowo di Pilpres merapat setelah Nasdem menyatakan gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran. 

Lantas apa yang diharapkan PKB? 

Prabowo mengaku bahwa PKB berniat untuk  gabung dengan pemerintahan setelah kalah di Pilpres 2024.  (HO)
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa dukungan partainya kepada pemerintahan Prabowo-Gibran tak bersyarat.

Dia pun menepis bahwa PKB telah melakukan pembahasan terkait pembagian kursi menteri dengan Prabowo.

"Tidak ada, tidak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri, dan dari dulu PKB setiap koalisi juga tidak pernah membahas syarat dan bagi-bagi kursi, demikian juga Pak Prabowo ketika ke PKB enggak ada," ucapnya, Jumat (26/4/2024).

Jazilul menyebut pertemuan Prabowo dengan Muhaimin hanya untuk menyatukan pemikiran terkait kondisi bangsa.

"Jadi hanya menyamakan kira-kira tantangannya ini kita harus bersama-sama menghadapinya kondisi ekonomi yang berat, kondisi perubahan global yang berat," ucapnya.

Menurut dia, penyusunan komposisi kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang juga merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.

"PKB berpikir secara konstitusi saja, bahwa setelah Pak Prabowo dilantik memiliki hak preogratif untuk mengangkat menterinya, dan PKB akan menghormati hal itu untuk digunakan oleh Pak Prabowo sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, bukan untuk partai, tapi untuk rakyat," katanya.

Baca juga: Pertama Kali di Luar Jawa, 131 Tim Ikuti Basket Mandiri 3x3 di Medan

Baca juga: LINK Nonton Streaming Juventus vs AC Milan, Akses Gratis Nonton via HP di Sini

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved