Sumut Hebat

Hassanudin Nyatakan Berkomitmen Jalankan Arahan Mendagri: Intervensi Harga Pangan

Pj Sumut Hassanudin berkomitmen untuk menjalankan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian melalui zoom meeting di Ruang Sumut Smart Province, Lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (29/4/2024). 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berkomitmen untuk menjalankan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait pemantauan Harga kebutuhan pokok.

Hal ini ia sampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di ruangan Sumut Smart Province, lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Senin (29/4/2024).

“Kita siap menjalankan arahan Bapak Mendagri bagaimana menjaga pergerakan komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, telur dan daging ayam ras," katanya.

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Optimistis Timnas Indonesia U23 Lolos ke Final Piala Asia, Pemprov Ajak Nobar

 

Tidak sekadar memantau harga pasar, lanjut dia, Pemprov Sumut juga akan melakukan intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan.

Dan, memastikan pasokan bahan pangan dalam kondisi aman dan harganya stabil.

Menurutnya untuk menjaga pergerakan komiditas pangan dilakukan Kerjasama antar daerah. Seperti menyuplai pasokan ke daerah-daerah deficit dari daerah surplus.

Pada pemberitaan sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, komoditas pangan yang menjadi perhatian adalah bawang merah yang naik di 314 Kabupaten/Kota dari 512 Kabupaten/Kota.

Kemudian daging, ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih.

“Ini terkait masalah pakan (jagung) yang saat ini kita panen raya jagung. Namun karena cuaca masih menunggu pengeringan agar bisa diditribusikan ke peternak, agar harga jagung dapat dikendalikan dan itu akan berimbas kepada harga telur ayam ras dan dading ayam ras,” ujar Mendagri

Selain itu, pada beberapa daerah terjadi kenaikan bawang merah dan harga cabai, karena persolan pendistribusian. Hal ini perlu kerja sama antardaerah untuk memasok dari daerah surplus ke daerah minus.

Karena itu, para kepala daerah baik bupati/walikota dan gubernur, serta stakeholder terkait, diharapkan untuk terus menjaga pergerakan harga-harga pangan.

“Setiap daerah cek, lakukan langkah-langkah sesuai problema masing-masing, bantu masyarakat untuk tidak kekurangan pangan dan harga terjangkau. Walau tingkat inflasi nasional pada angka relatif terkendali, yaitu 3,05 persen (y-on-y) namun harus diwaspadai, karena kenaikan dari bulan ke bulan (m-to-m) Februari – Maret 2024 masih sebesar 0,52 persen,” katanya.

Sedangkan, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, secara nasional sebanyak 97 Kabupaten/Kota mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Apresiasi Ajang Pencairan Bakat yang Digelar Anggota DPD asal Sumut Badikenita

 

Komoditas penyumbang utama IPH beradasarkan wilayah Sumatera pada minggu keempat April, di antaranya Bawang Merah dan Daging Ayam Ras.

Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Muhammad Rahmadani Lubis.

Lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Alfi Syahriza, Kepala Dinas Perhubungan Agustinus, dan Kepala Dinas Sosial Asren Nasution.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved