Kebebasan Pers

Aliansi Jurnalis Independen Soroti Ancaman Serius Peliputan Isu Lingkungan di Hari Kebebasan Pers

Konferensi Kebebasan Pers Aliansi Jurnalis Independen di Palembang menyoroti ancaman serius terhadap jurnalis peliput isu lingkungan yang meningkat.

|
Tribun Medan/Rechtin
ILUSTRASI - Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freesom) tahun 2021 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan menggelar aksi damai, di depan Bundaran Majestyk, Jalan Gatot Subroto, Senin (3/5/2021). 

Data Reporter Without Borders atau RSF hingga tahun 2020 menunjukkan terdapat 53 pelanggaran dan ancaman terhadap jurnalis yang meliput isu lingkungan hidup.

Dalam beberapa dekade terakhir, 20 jurnalis tewas saat meliput isu lingkungan. Sebanyak 10 orang di antaranya meninggal dunia pada periode 2015-2020.

Di Indonesia serangan terjadi dalam bentuk pelecehan atau intimidasi.

Pada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan tambang.

Data AJI pada 2023 menggambarkan 15 jurnalis Indonesia mendapat intimidasi karena meliput isu lingkungan hidup. “Kami yakin tren intimidasi berpotensi meningkat,” kata dia.

Sehari sebelum Konferensi Kebebasan Pers, AJI menggelar Indonesia Fact Checking Summit (IFCS).

Ini merupakan forum nasional yang membahas tren gangguan informasi, artificial intelligence, dan ekosistem media selama Pemilu 2024.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 peserta dari jurnalis, pers mahasiswa, akademisi, pengelola media, NGO, dan kedutaan sejumlah negara.

Berbagai rangkaian acara Konferensi Kebebasan Pers dapat diakses melalui website: www.kongres12aji.com. Kegiatan ini juga disiarkan secara daring melalui YouTube AJI Indonesia.


(*/TRIBUN MEDAN)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved