Viral Medsos

PERNYATAAN Keras Ketum PGI Pendeta Gomar Gultom: 17 Kali Jokowi ke Papua, Tak Pernah Bertemu MRP

Pendeta Gomar Gultom menyebut, sebanyak 17 kali kunjungan Presiden Jokowi ke Papua, namun tak pernah sama sekali bertemu dengan Majelis Rakyat Papua.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo dengan mengendarai motor trail meninjau langsung pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mamugu 1, di Papua, Rabu (10/5/2017). TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

Anggota Brimob dan Prajurit TNI yang dikirim akan tergabung dengan Satgas Damai Cartenz.

"Apabila ini sudah masuk kita akan menyusun langkah taktis dan teknis dalam penanganan menyeluruh di Intan Jaya. Saya berharap tidak ada lagi gangguan," ujar Mathius, Jumat (3/5/2024).

Kasad Maruli Tegaskan Tak Akan Ragu Lagi Melakukan Tindakan

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dengan tegas angkat bicara terkait penggunaan kembali istilah OPM untuk kelompok bersenjata di Papua.

Menurutnya, pengunaan istilah itu agar para prajurit TNI tidak ragu lagi mengambil tindakan tegas apabila mendapati anggota OPM bersenjata dan dianggap berbahaya.

Maruli mengatakan pengunaan istilah OPM ini merupakan keputusan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai berdiskusi terkait kendala yang dihadapi para prajurit mengatasi persoalan di Papua.

Penetapan sebutan ini dilakukan setelah Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey tewas ditemukan di jalan usai ditembak OPM, tersebut.

"Jadi yang tadi saya sampaikan (prajurit TNI) tidak ragu kita dalam melangkah," kata dia usai menghadiri Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2024 di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/5/2024) lalu.

Maruli pun kemudian memberikan contoh kasus. "Misalnya dalam contoh sederhana kalau kita melihat bawa senjata, apakah kita harus membiarkan dulu, kita laporkan, karena itu ada pelanggaran UU. Kalau dianggap sebagai OPM dia bersenjata, berbahaya, nanti kita menindaklanjuti," sambungnya.

"Sepanjang penjelasan dari beliau (Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto), kami sudah berdiskusi apa kendala-kendala di dalam mengatasi persoalan di Papua. Ada hal-hal yang membuat anggota kita ragu dalam langkah," katanya lagi.

"Beliau sudah memutuskan seperti itu dan kita juga sudah diperintahkan untuk melakukan ini, ya kita kerjakan,"tegas dia.

OPM Ketakutan

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB atau yang kini disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM), ketakutan. Mereka meminta bantuan negara lain untuk berbicara dengan Indonesia. OPM meminta TNI tak menggunakan kekuatan udara dalam menggempur mereka.

Hal tersebut diungkapkan melalui rekaman video terbaru yang dikirimkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom. Dalam video berdurasi satu menit 43 detik itu, juga terlihat Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens.

Philips terlihat kurus dengan janggut panjang dengan kaus coklat bergambar burung cendrawasih dengan bendera bintang kejora.  "Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar," kata Philips dalam video yang dikirimkan Sabtu (13/4/2024).

Philips mengatakan, orang sekitar tempat ia ditawan merasa tidak aman karena beberapa bom yang dijatuhkan oleh aparat TNI tersebut. "Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu. Tolong berhenti," tutur dia dikutip dari Kompas.com.

Philips kemudian meminta tolong agar negara asing bisa bernegosiasi dengan Indonesia agar tidak menggunakan pertempuran udara di Papua. "Negara asing negara-negara di luar tolong bantu tolong bicara dengan Indonesia, bicara dengan mereka jangan pakai bom besar, tolong berhenti, tidak boleh begitu," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved