Berita Medan

Tampang Sulaiman Purba, Pekerja Rumah Makan yang Tega Bakar Majikan, Masih Bebas Berkeliaran

Wenny Destira, anak korban mendesak Polsek Medan Tembung (sebelumnya Polsek Percut Seituan) segera menangkap Sulaiman.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kolase foto Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri hingga luka bakar 52 persen, Kamis (15/5/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sulaiman Purba, pekerja rumah makan yang tega membakar Herlinda Gurusinga pada 13 Mei lalu masih bebas berkeliaran.

3 hari setelah kejadian, polisi belum berhasil menangkap pelaku.

Wenny Destira, anak korban mendesak Polsek Medan Tembung (sebelumnya Polsek Percut Seituan) segera menangkap Sulaiman.

"Pelaku sampai sekarang belum ada kabar sudah ditangkap atau belum. Minta supaya segera ditangkap. Kami taunya dia warga Sunggal dan sudah berpisah dengan keluarganya,"harap Wenny, Kamis (16/5/2024).

Sementara Unit Reskrim Polsek Medan Tembung (sebelumnya Polsek Percut Seituan) mengatakan sudah menerima laporan Wenny, anak Herlinda Gurusinga yang dibakar hidup-hidup dan nyaris tewas oleh Sulaiman Purba.

Polisi menyebut, pihaknya masih memburu mantan kuli bangunan yang sempat ditolong korban.

Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora mengatakan, penyidik sudah mendatangi indekos pelaku sesudah kejadian, tapi cuma menemukan handphone yang tertinggal.

Baca juga: 5 Pemuda di Sorong Rudapaksa Nenek 65 Tahun hingga Tewas, Uang Korban Dicuri, Satu Pelaku Ditangkap

"Pelakunya melarikan diri, hanya handphone saja. Saat ini kita masih kita cari,"kata AKP Japri Simamora, Kamis (16/5/2024).

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Polisi, pelaku nekat menyiram bensin ke korban lantaran sakit hati dipecat.

Pelaku sebelumnya bekerja dengan korban, namun selisih paham.

"Informasi yang kita dapatkan, sakit hati dipecat."

Sulaiman Purba yang bakar pemilik rumah makan hidup-hidup.
Sulaiman Purba yang bakar pemilik rumah makan hidup-hidup. (TRIBUN MEDAN/HO)

Sebelumnya, seorang pemilik rumah makan bernama Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri.

Herlinda dibakar pada Senin 13 Mei kemarin sekira pukul 07:00 WIB, menggunakan bensin usai memecat Sulaiman.

Akibatnya, korban mengalami luka bakar serius sekitar 52 persen dari wajah hingga lutut dan kini terbaring di Rumah Sakit Haji Medan.

Anak korban, Wenny Destira, 30 tahun mengatakan, pelaku merupakan orang kepercayaan ibunya untuk menjaga salah satu rumah makan mereka di dekat RS Haji.

Saat itu pelaku datang ke rumah korban mengendarai sepeda motor guna mengklarifikasi pemecatan dirinya.

Kemudian dijawab korban kalau dirinya sudah diberhentikan sebagai orang yang dipercaya menjaga rumah makan.

Baca juga: Wirang Birawa Curigai Keberadaan Linda Sahabat Vina, Minta Tak Sembunyi: Muncullah ke Permukaan!

Tiba-tiba pelaku berjalan menghampiri sepeda motornya dan mengambil bensin yang sudah dibawa, lalu mengguyurkan nya ke korban mulai dari t kepala.

Disiram bensin, Herlinda panik dan sempat bertanya kenapa disiram.

Tanpa basa-basi pelaku langsung menyalakan korek api dan membakar korban.

"Si pelaku langsung menyalakan korek api dan berlari ke sepeda motor.Motornya gak dimatikan dia,"kata Wenny Destira, Kamis (16/5/2024).

Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri, Kamis (15/5/2024). 
Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri, Kamis (15/5/2024).  (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Saat kejadian Wenny sedang di dalam rumah. Sementara yang mengetahui ibunya disiram seorang pekerja yang lain.

Mereka berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya hingga akhirnya berhasil dipadamkan.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit guna pertolongan pertama.

"Dibilang dokter tingkat bakar berat. Gak cukup 1,2 kali operasi supaya sembuh."

Dari penjelasan Wenny, alasan Sulaiman Purba membakar ibunya diduga karena sakit hati dipecat, sehari sebelum kejadian.

Selama ini Sulaiman dipercaya menjaga rumah makan korban dengan skema bagi hasil 50:50 dari keuntungan.

Namun, karena omzet penjualan yang dilaporkan Leman menurun drastis, sementara dagangan habis korban protes.

Rupanya pelaku diduga emosi dan sudah merencanakan mencelakai korban.

Baca juga: Resep Rica-rica Kambing yang Cocok Dijadikan Menu Makan Siang

"Pelaku ini sakit hati karena gak dikasih jualan lagi. Karena hari Minggu pagi, didatangi mamak uwak ini di warung yang di depan. Dibilangnya 'kau gak usah lagi jualan,"ungkap Wenny.

Korban mengenal pelaku sejak tahun 2021 lalu, saat pelaku masih bekerja menjadi kuli bangunan di gedung Politeknik Pariwisata Negeri Medan.

Saat itu pelaku kerap kelaparan, tapi tidak punya uang untuk untuk membayar makanan sehingga kerap utang.

Singkat cerita, karena proyek pembangunan selesai dan dia tidak mampu membayar utang, ia bantu-bantu jadi tukang mencuci piring di rumah makan korban.

Selanjutnya, korban dipercaya menjaga warung makan korban yang baru saja dibuka.

"Awalnya dia kuli bangunan di gedung Politeknik Pariwisata Negeri Medan, dia sering bantu kami mencuci piring. Terutang sama kami di warung lumayan banyak."

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved