NASIB PILU Lansia Pemilik Sawah Jadi Tersangka Imbas Jebakan Tikusnya Tewaskan Petani di Ngawi

TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu nasib Slamet (64) pemilik sawah di Ngawi, Jawa Timur yang jadi tersangka gegara jebakan tikus miliknya tewaskan rekannya.

Adapun seorang pemilik sawah di Ngawi ditetapkan jadi tersangka setelah rekannya tewas imbas tersengat jebakan tikus.

Sunaryo meninggal seusai tersengat listrik jebakan tikus di areal sawah milik Slamet.

Korban pun ditemukan Slamet saat sedang mengecek sawah miliknya.

Slamet pun ditetapkan menjadi tersangka karena mengakibatkan rekan sesama petani nya tersebut meninggal dunia.

Polres Ngawi menetapkan satu tersangka atas tewasnya Sunaryo (55), petani asal Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sunaryo tewas diduga akibat tersengat aliran listrik jebakan tikus di sawah milik Slamet di Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin, pada Kamis (23/5/2024).

Kapolres Ngawi, AKBP Argoyuwono mengatakan, tersangka dalam kasus ini adalah Slamet selaku pemilik sawah yang dipasangi jebakan tikus bertenaga listrik.

"Tersangka sudah diamankan dan saat ini masih kami mintai keterangan untuk pendalaman," katanya seperti dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: VIRAL Pasien Wanita Diduga Kesurupan di Rumah Sakit, Tiru Gerakan Pencak Silat Padahal Diinfus

Baca juga: NIAT Hati Bayar Hotel Mahal Buat Dapat Pemandangan Laut, Wisatawan Tertipu, Ternyata Cuma Poster

Menurut AKBP Argoyuwono, korban ditemukan meninggal ditemukan oleh Slamet.

"Korban ditemukan oleh Slamet pemilik sawah saat akan mengontrol sawahnya pada pukul 10.00," katanya.

Korban ditemukan dengan kondisi tergeletak di sawah dengan kaki kanan menempel di kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Korban merupakan pemilik sawah yang berdekatan dengan sawah milik Slamet.

"Istri korban ini sempat mencari keberadaan korban sejak malam hari," imbuhnya.

Dalam kasus ini, polisi menyita kabel, accu, senter, serta sejumlah peralatan lainnya untuk memasang jebakan tikus beraliran listrik.