Berita Viral

PUAN Nangis Minta Maaf Gara-gara Ada Kader PDIP tak Beretika dan Langgar Konstitusi, Sindir Jokowi?

Puan Maharani nangis minta maaf gara-gara ada kader PDIP tak beretika dan langgar konstitusi. Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani menitikkan

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
tangkap layar Kompas TV
PUAN Nangis Minta Maaf Gara-gara Ada Kader PDIP tak Beretika dan Langgar Konstitusi, Sindir Jokowi? 

TRIBUN-MEDAN.com - Puan Maharani nangis minta maaf gara-gara ada kader PDIP tak beretika dan langgar konstitusi.

Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani menitikkan air mata saat meminta maaf terkait perilaku kader PDI-P yang menyimpang dari etika politik pada Pemilu 2024.

Puan tak menyebut nama kader tersebut. Ia hanya bilang bahwa perilaku kader itu bertentangan dengan ideologi partai dan melanggar konstitusi. 

"Sehubungan dengan adanya perilaku kader Partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi ..." ucap Puan, Minggu (26/5/2024).

Hal itu ia sampaikan saat membacakan sikap politik PDI-P dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang digelar 24-26 Mei 2024.

"Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya.

PDI-P menyampaikan, Rakernas V Partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai sehubungan dengan tragedi itu.

"Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali," ungkap Puan.

"Rakernas V Partai mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD," ucap Puan disambut tepuk tangan ribuan kader PDI-P.

Ganjar Pranowo yang duduk di kursi depan tampak terdiam. Puan lalu menyampaikan terima kasihnya pula karena PDI-P berhasil menjadi pemenang Pileg 2024.

PUAN Nangis Minta Maaf Gara-gara Ada Kader PDIP tak Beretika dan Langgar Konstitusi, Sindir Jokowi?
PUAN Nangis Minta Maaf Gara-gara Ada Kader PDIP tak Beretika dan Langgar Konstitusi, Sindir Jokowi? (tangkap layar Kompas.com)

"Dan PDI Perjuangan dipercaya rakyat memenangkan Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut," kata Puan dengan suara bergetar.

Ganjar menyambutnya dengan tepuk tangan. Begitu pula dilakukan ribuan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Ia kemudian sempat terdiam sesaat dan menitikkan air mata. Riuh tepuk tangan hadirin semakin keras.

"Semangat Mbak Puan!" seru salah satu peserta Rakernas V PDI-P.

Puan yang juga Ketua DPR RI tersebut lalu menyebut bahwa kepercayaan rakyat harus diwujudkan untuk memperbaiki tiga pilar partai (struktural, legislatif, dan eksekutif).

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyebut, PDI-P terlihat masih sangat mengandalkan sosok ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dalam menyongsong percaturan politik ke depan.

Menurut Adi, sosok Megawati sampai hari ini tidak tergantikan dan menjadi figur sentral di PDI-P.

“Apapun judulnya, Megawati jadi figur sentral tak tergantikan yang bisa menjadi katalisator politik kader banteng,” kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/5/2024).

Menurut Adi, di tengah situasi politik dan kondisi partai yang dihadapkan pada manuver balik badan Presiden Joko Widodo (Jokowi), PDI-P tetap bisa memenangi pemilihan legislatif (pileg).

Adapun Jokowi dinilai banyak pihak mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, alih-alih Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI-P.

Adi menyebut, elektabilitas PDI-P dalam Pemilu 2024 memang turun dibanding 2019. Dalam pertarungan pemilihan presiden (Pilpres) partai tersebut juga babak belur.

Namun, menurutnya PDI-P masih bisa membusungkan dada karena berhasil meraup suara terbanyak pada pemilihan anggota legislatif (Pileg).

“PDI-P masih bisa busung dada karena menang pileg meski ditinggalkan kader terbaiknya (Jokowi). Tentu peran Mega cukup signifikan dalam konteks ini," tutur Adi.

Sebelumnya, rapat kerja nasional (Rakernas) ke 5 PDI-P menyampaikan 17 rekomendasi kepada Megawati.

Dalam rekomendasi itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P se Indonesia meminta Megawati bersedia menjadi Ketua Umum partai.

“Memohon kesediaan Prof Dr Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025,” kata Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membacakan rekomendasi itu.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved