Medan Terkini

Seribuan Guru Honor Medan Belum Terima Uang Insentif, Padahal Anggaran Disdik TA 2024 Capai Rp 999 M

Kepala BPKAD Medan Zulkarnain mengklaim APBD untuk Dinas Pendidikan tertinggi keempat setelah tiga dinas lainnya.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Seribuan guru saat menghadiri upacara hari guru nasional beberapa waktu lalu. Kepala BPKAD Medan klaim APBD TA 2024 Untuk Disdik Medan capai Rp 999,9 miliar (TRIBUN MEDAN/ANISA) 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Medan Zulkarnain mengklaim, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 untuk Dinas Pendidikan tertinggi keempat setelah tiga dinas lainnya.

Adapun tiga dinas lainnya yang menerima APBD TA 2024 terbesar adalah, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), Dinas Kesehatan, dan Dinas Perumahan Kawasan Cipta Karya Tata Ruang (PKCKTR).

Zulkarnain menjelaskan, APBD TA 2024 untuk dinas Pendidikan Kota Medan mencapai Rp 999,9 miliar.

Menurut Zulkarnain, anggaran untuk Dinas Pendidikan itu mengalami penurunan di tahun ini.

"APBD TA 2024 untuk Dinas Pendidikan Medan tahun ini alami penurunan. Di tahun 2023, APBD Disdik mencapai Rp 1,1175 Triliun," ucapnya kepada Tribun Medan, Senin (27/5/2024).

APBD Medan untuk Dinas Pendidikan itu kata Zulkarnain sudah termasuk dalam pembagian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

"Sudah termasuk juga dalam uang insentif guru honor dan beberapa program pendidikan lainnya," ucapnya.

Dikatakan Zulkarnain, Selain sesuai dengan kebutuhan, pemberian anggaran APBD untuk dinas tersebut sudah mandatory Spending.

Sementara itu berdasarkan pantauan Tribun Medan, meski anggaran Dinas Pendidikan cukup tinggi masih banyak guru honorer yang telat mendapatkan uang insentif.

Misalnya seorang guru honorer di Kecamatan Medan Deli, MR. Menurutnya setiap ada acara kegiatan Hari Pendidikan, Pemko Medan selalu membuat acara yang cukup meriah.

Dalam setiap kegiatan itu, kata MR, Wali Kota Medan Bobby Nasution selalu memberikan janji-janji untuk meningkatkan taraf hidup para guru.

"Banyak program yang telah dibuat oleh Pak Wali. Tetapi kami tidak tahu siapa yang salah dalam pelaksanaan teknisnya. Sebab, selalu ada keterlambatan program yang kami rasakan," jelasnya Kepada Tribun Medan, Senin (27/5/2024).

Misalnya kata MR, pemberian uang insentif seribuan guru honor. Sejauh ini sudah terjadi keterlambatan selama satu bulan.

"Sebenarnya kemarin uang insentif seribuan guru ini ada empat bulan. Tapi sudah dibayarkan beberapa waktu lalu. Tinggal satu bulan lagi yang belum dibayar," ucapnya.

Selain itu, MR mengatakan, Wali Kota Bobby pernah berjanji akan menaikkan uang insentif guru honor sebesar Rp 250 ribu di awal 2024.

"Jadi seharusnya di tahun 2024 ini, kami terima insentif sebesar Rp 500 ribu. Tapi, saat ini kami masih tetap menerima sebesar Rp 250 ribu per bulan," ucapnya.

Selain itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga berjanji seluruh guru honor negeri dan swasta serta pihak Tata Usaha (TU) akan mendapat uang insentif di tahun 2024.

"Namun nyatanya di tahun ini, masih guru honor negeri saja yang dapat yang lain belum," ucapnya.

MR mengaku sedih, sebab Pemko Medan lebih mengutamakan kegiatan yang meriah untuk memperingati hari pendidikan, dibanding kesejahteraan guru.

"Dibalik acara meriah itu, ada guru honor yang belum terima insentif, ada guru honor yang tidak bisa bekerja lagi karena digeser sama guru yang lulus PPPK,"ucap guru honor yang sudah bekerja sejak tahun 2017.

Diakuinya, memang tidak pernah ada uang insentif yang tidak dibayarkan. Tetapi, guru honorer ingin setiap tanggal yang telah dijanjikan langsung dibayar.

"Kami juga terkejutlah ini. Karena tahun 2024 ini aja uang insentif kami gak cair-cair sampai berapa bulan. Jadinya kami bertanya-tanya,"ucapnya.

Sementara itu, Ketua Forum Guru Honorer (FGH) Kota Medan Fahrul menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Kota Medan yang lebih mementingkan kegiatan pemecahan rekor muri dibanding membayar uang insentif guru yang sudah terlambat satu bulan.

Dikatakan Fahrul, seribuan guru honorer di Kota Medan merasa seperti di anak tiri kan. Sebab, Disdik lebih mementingkan acara di depan publik dibanding membayar hak-hak guru honorer.

Menurut Fahrul, uang insentif yang diberikan Pemko Medan masuk dalam APBD TA 2024. Seharusnya, pembayaran tidak dilakukan secara telat.

"Mungkin menurut sebagian kalangan, uang insentif guru honor ini tidak seberapa. Tapi, bagi kami guru honor itu sudah luar biasa dan patut disyukuri," jelasnya kepada Tribun Medan, Senin (27/5/2024).

Dikatakan Fahrul, seribuan guru honor di Medan berharap uang insentif tersebut segera bisa dicairkan.

"Jangankan untuk naikkan uang insentif guru di tahun 2024. Untuk bayar per bulannya aja Disdik sering terlambat sekarang. Mudah-mudahan keluhan ini bisa di dengar oleh Pak Wali," ucapnya.

Diketahui, seribuan guru honorer di Kota Medan belum menerima uang insentif dari Pemko Medan selama satu bulan. Uang insentif tersebut merupakan program Pemko Medan yang sudah berjalan sejak dua tahun lalu.

Seribuan guru honorer ini merasa sedih saat Lebaran Idul Fitri kemarin. Sebab, pihaknya dijanjikan akan dibayar sebelum lebaran. Tetapi, hingga Lebaran lewat tak ada satupun uang insentif yang cair.

Keluhan terlambatnya uang insentif ini, sudah pernah di bawa mereka ke pihak DPRD dan Disdik Medan, namun tak kunjung ada solusi selain disuruh bersabar.

Untuk itu, seluruh guru honorer berharap agar uang insentif mereka segera dibayar Pemko Medan.

Terkait terlambatnya pembayaran insentif guru honorer, Kadisdik Medan Benny Sinomba, Sekretaris Disdik Medan, Kiky Zulfikar tidak merespon konfirmasi dari Tribun Medan.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved