Tribun Wiki

Sejarah Puasa Arafah, Ketika Allah S.W.T Menguji Nabi Ibrahim Hingga Terjadinya Kurban

Puasa Arafah dilaksanakan pada hari ke sembilan bulan Dzulhijjah, persis sebelum pelaksanaan Idul Adha. Berikut ini sejarahnya

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/HO
Puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelum hari raya Idul Adha. 

Hingga Nabi Ibrahim ‘alaihi salam pun merasa telah gagal dalam melaksanakan perintah Allah.

Kemudian, Allah berfirman dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 104-106,

Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpimu itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” QS. Ash-Shaffat : 104-106

Sebagai balasannya, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam untuk menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya. Beliau pun menyembelih kambing tersebut.

Kisah ini diceritakan dalam Al Qur'an surat Ash-Shaffat ayat 100-113.

Untuk mengabadikan keyakinan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, Allah Ta’ala mensyariatkan puasa sunnah pada hari Arafah.

Tata Cara Puasa Arafah

Tata cara Puasa Arafah sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:

1. Melafalkan niat

Jangan lupa berpuasa Arafah didasari dengan niat telebih dahulu.

2. Makan sahur

Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

4. Berbuka puasa

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved