Samosir Memilih

Pemungutan Suara Ulang Segera Digelar di Samosir, Ketua Bawaslu Samosir Ingatkan soal Netralitas ASN

Soal Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), pihak Bawaslu Samosir akan menggunakan tenaga Panwascam dan PKD yang sudah terbentuk.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Ketua Bawaslu Samosir Robin Simarmata. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Samosir Robin Simarmata menegaskan soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di Samosir setelh putusan Mahkamah Konstitusi.

Sebagai persiapan pengawasan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian atau Polres Samosir.

Selain itu, pihaknya juga menyerap berbagai informasi dari pemerintah desa dan masyarakat lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) tersebut.

PSU tersebut akan diselenggarakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

"Pertama, kita sudah koordinasi dengan pimpinan kita soal persiapan pengawasan PSU ini. Yang kedua, kita juga sudah jalin kerja sama dengan pemerintah desa karena PTPS kita belum terbentuk," ujar Ketua Bawaslu Samosir Robin Simarmata, Selasa (11/6/2024).

Soal Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), pihak Bawaslu Samosir akan menggunakan tenaga Panwascam dan PKD yang sudah terbentuk.

"Jadi, nanti panwascam dan PKD walau belum kita buatkan secara khusus bagaimana penguatan kapasitasnya karena kita baru bentuk," tuturnya.

Selain itu, hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi politik di TPS yang bisa saja sudah dipengaruhi tahapan pilkada yang sedang berjalan. Pasalnya, PSU ini akan memengaruhi jumlah kursi di DPRD dan masing-masing parpol sudah mempersiapkan rekomendasi kepada masing-masing bakal pasangan calon (bapaslon) bupati - wakil bupati.

"Kegiatan khusus atau karena ini sifatnya kasuistik, maka kita akan memanggil mereka ke kantor untuk membuat simulasi. Karena bisa jadi gesekan yang terjadi di masyarakat relatif kencang. Mungkin hal ini juga karena PSU yang dilakukan hanya untuk satu TPS saja," terangnya.

"Bisa saja, ini jadi sorotan dari berbagai lokasi; bukan hanya tingkat desa, kecamatan. Ini yang bisa membuat kawasan tersebut didatangi banyak orang," terangnya.

Selanjutnya, secara khusus ini menegaskan perihal netralitas ASN jelang PSU tersebut.

"Pengawasan pada prinsipnya seperti biasanya, kita lakukan melalui imbauan-imbauan untuk tetap menjaga netralitas ASN," sambungnya.

"Dengan berjalannya tahapan pilkada, kita juga antisipasi adanya berbagai poros politik dan kepentingan politik untuk mendukung bacalon. Dan ini bisa saja memiliki berbagai irisan kepentingan terhadap bacalon. Sehingga kita senantiasa pertegas soal netralitas ASN," terangnya.

Lokasi PSU tersebut berada di pusat kota yang memungkinkan banyak orang datang ke lokasi tersebut hanya untuk menyaksikan. Sehingga pihak tengah mempersiapkan agar pelaksanaan PSU dapat berjalan dengan baik dengan tetap steril dari intervensi pihak manapun.

"Lokasinya adalah pusat kota, dan pemilih di sana kan banyak juga yang ASN. Info yang kita dapat bahwa sudah mulai ada konsolidasi-konsolidasi bagi pemilih yang ada di TPS tersebut. Ini masih info yang mesti kita cek ke lapangan," sambungnya.

"Dengan demikian, kita mesti antispasi melalui adanya kajian dari pihak kepolisian, pihak pemerintah desa dan juga isu yang beredar di masyarakat," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved