Profil Timur Tumanggor yang Baru Dilantik Jadi Pj Wali Kota Padangsidimpuan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin melantik tiga Pj kepala daerah di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Rabu (19/6/2024).

Tiga kepala daerah tersebut yakni Timur Tumanggor sebagai Pj Wali Kota Padang Sidimpuan, Heri Wahyudi sebagai Pj Bupati Batu Bara, dan Ardan Noor sebagai Pj Bupati Padang Lawas.

Berikut tribun-medan.com rangkum profil Pj Wali Kota Padang Sidempuan Timur Tumanggor.

Timur Tumanggor diketahui merupakan pejabat di Kabupaten Deliserdang. Ia merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Deliserdang sejak tahun 2022 sebelum dilantik menjadi Pj Wali Kota Padangsidimpuan. 

Ia dilantik menggantikan Pj Wali Kota Padangsidimpuan sebelumnya Letnan Dalimunthe.

Penetapan Timur Tumanggor sebagai Pj Wali kota Padangsidimpuan tertuang dalam Surat Keputusan Mendagri nomor 100.2.1.3-1299 Tahun 2024 Tanggal 12 Juni 2024 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Walikota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

Diketahui, saat menjabat sebagai Sekda Deliserdang, Timur menjadi salah satu Sekda termuda yang pernah dimiliki Kabupaten Deliserdang. 

Timur Tumanggor merupakan alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan ke IV.

Pria berusia 49 tahun ini sebelum dilantik menjadi Sekda Deli Sedang merupakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Deliserdang.

Karena tergolong muda, saat menjabat, beberapa orang senior Timur Tumanggor di lingkungan Pemkab Deliserdang menjadi bawahannya.

Sebelumnya, ia sempat menempati beberapa jabatan eselon II. Selain menjabat eselon II setingkat Asisten, Staf Ahli dan Kadis ada juga yang masih menempati kursi Camat.

Karir Timur cukup melejit disaat pemerintahan Bupati Ashari Tambunan. 

Sosok Timur mulai banyak dikenal masyarakat saat menjabat sebagai Camat Pagar Merbau. Tidak lama kemudian, Timur pun digeser menjadi Camat Lubukpakam.

Di Ibukota Kabupaten ini, Timur pun sempat berprestasi dengan mengembalikan fungsi lapangan segitiga atau yang sekarang dikenal sebagai lapangan Tengku Raja Muda.

Awalnya tempat itu banyak dipandang negatif oleh masyarakat karena dikenal tempat transaksi seks dan narkoba.