Ekshumasi Lettu Eko Damara

Paman Lettu Laut Eko Damara Beberkan Kejanggalan Kematian Keponakannya, Begini Katanya

Almarhum Lettu Laut Eko Damara ditemukan tewas usai disebut bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir.

|
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar diwawancarai wartawan di lokasi pemakaman yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (24/6/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Almarhum Lettu Laut Eko Damara ditemukan tewas usai disebut bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu(27/4/2024).

Namun hal itu dibantah oleh pihak keluarga. Mereka menganggap, tewasnya Lettu Laut Eko bukan karena bunuh diri.

"Karena dari awal kami banyak menemukan kejanggalan, dan kami sudah menyimpan video sewaktu jenazah kami buka," ujar Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko, Senin (24/6/2024).

Lanjut Satar, pihak keluarga juga sudah mencetak gambar-gambar kejanggalan dan sudah memberikannya kepada penyidik sebagai bukti petunjuk.

Banyak kejanggalan lainnya yaitu, seperti pada saat Eko ditemukan tewas diruang kesehatan dengan luka tembak pada bagian kepala.

"Tetapi kalau melihat foto saat Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi menggelar konfrensi pers, kelihatan dinding ruang kesehatan itu bersih, ujar Satar.

"Kita bisa lihat lah secara logika, kalau ada air dijatuhkan batu kecil dari ketinggian, pasti percikannya sedikit. Tapi kalau dari dekat, harusnya percikan itu melebar. Nah seharusnya kalau benar bunuh diri diruangan itu, dengan cara kepala ditembak, harusnya ada percikan darah itu," sambungnya.

Meksi begitu, Satar tetap menyerahkan sepenuhnya peristiwa terbunuhnya keponakannya ini ke penyidik

"Dan jika itu tidak ditemukan, berarti ada yang menghilangkan barang bukti dan alat bukti. Itu harus dipidana. Termasuk saksi yang menemukan almarhum disekitar lokasi, ini harus diperiksa," ucap Satar.

Maka Satar mengutarakan, sampai saat ini masih menduga bahwa ruang kesehatan adalah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kedua tewasnya Lettu Laut Eko Damara.

"Karena pertama kami menerima laporan bahwa TKP pertama di kamar mandi. Makanya saya menduga dan harus dibuktikan benar atau tidak, kalau melihat TKP ruang kesehatan seperti yang saya bilang tadi yang tidak ada percikan darah, bisa jadi almarhum dipindahkan dari kamar mandi ke ruang kesehatan," ujar Satar.

Kemudian Satar berharap penyidik dari Polisi Militer dan tim forensik dari Polda Sumut, agar bekerja secara professional, karena menurutnya ekshumasi ini perintah langsung Panglima TNI.

"Kenapa saya bilang ini perintah Panglima TNI, karena kami menyampaikan kepada Panglima TNI. Kemudian Puspom TNI meminta kami untuk membuat pengaduan pada tanggal 21 Mei 2024. Sehingga pada hari ini dilakukan otopsi," ujar Satar.

Sebelumnya, Tim Forensik Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) melakukan ekshumasi terdahap jasad Almarhum Lettu Laut Eko Damara (30) personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir.

Proses ekshumasi dilakukan dipemakaman umum yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved