Medan Terkini

Warga Keluhkan Jalan Amblas di Sampali, Camat: akan Ada Ganti Rugi

Sejumlah warga jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area mengeluhkan proyek pelebaran parit milik Pemko Medan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Satu alat berat ekskavator masih berada di lokasi jalan amblas di jalan Sampali Kecamatan Medan Area, Senin (24/6/2024). Sejumlah warga mengeluhkan jalan amblas ini. (TRIBUN MEDAN/ANISA) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah warga jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area mengeluhkan proyek pelebaran parit milik Pemko Medan. Pasalnya, akibat proyek itu, jalannya menjadi amblas.

Amatan Tribun Medan, setengah badan jalan yang sering dilintasi para pengendara amblas. Akibatnya, jalan itu tidak bisa dilalui hingga saat ini.

Sementara di area tempat jalan amblas itu terdapat sejumlah rumah warga.Para warga ini tidak bisa beraktifitas keluar masuk rumah dengan kendaraan.

Satu alat berat ekskavator juga masih ada di area tersebut. Sejumlah pekerja proyek masih ada di sana. Namun para pekerja terlihat santai dan tidak melakukan pekerjaan apapun.

Ketika Tribun Medan mengambil gambar, tiba-tiba mesin ekskavator itu hidup dan sejumlah petugas terlihat seperti sedang mengecek beberapa pengerjaan fisik jalan amblas tersebut.

Sementara saat Tribun Medan di lokasi, terlihat seorang pengantar makanan online terpaksa harus jalan kaki. Sebab, tujuan pengantaran makanan itu berada di area rumah warga yang jalannya amblas.

Seorang warga jalan Sampali, Amin mengatakan, jalan amblas ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu.

Dikatakannya, jalan amblas ini terjadi karena kondisi hujan lebat beserta adanya penggalian dari ekskavator tersebut.

"Jalan yang amblas itu sudah tiga hari lah terjadi saat hujan deras jadinya longsor. Ditambah masuk satu alat ekskavator itu mungkin," ucapnya saat ditemui Tribun Medan, Senin (24/6/2024).

Menurutnya ekskavator itu diturunkan ke jalan Sampali untuk melakukan pelebaran parit.

"Proyek ini kan katanya untuk pelebaran aliran sungai. Tapi sebetulnya ini tidak ada manfaatnya untuk kami karena jalan ini jadi sempit dan tidak pernah banjir," jelasnya.

Amin juga mengeluhkan proyek pelebaran parit ini sudah memakan waktu cukup lama.

"Sudah berapa lama proyek ini gak selesai-selesai. Kalau untuk dikorek dalam bisa. Tapi kalau pelebaran itu namanya menyempitkan jalan. Karena makin lama orang makin banyak punya kendaraan," ucapnya

Dijelaskannya, ia bersama warga lainnya dari awal sudah tidak setuju dengan proyek pelebaran parit.

"Sebelum adanya proyek ini, kita juga sudah ajukan penolakan saat itu. Tapi tetap dikerjakan oleh pemerintah. Makanya, sampai saat ini saya pribadi masih tidak setuju untuk pelebaran parit," katanya.

Hal senada juga disampaikan seorang warga sampali bernama Axiong mengaku keberatan adanya proyek pelebaran parit ini.

Menurut Axiong, sejak adanya pelebaran parit banyak kejadian yang dialami pengendara ketika melintas di jalan Sampali.

"Keberatan pasti, tapi namanya pemerintah mana pernah mau mendengarkan keluhan rakyat. Pelebaran parit ini, sering membuat pengendara jatuh. Sempat viral juga itu yang jembatan setapak, cuman udah diperbaiki. Tapi ini lebih parah jadinya amblas," ucapnya.

Axiong meminta agar proyek pelebaran parit ini bisa segera diselesaikan.

"Sudah terlalu lama ini pengerjaannya. Mau gimana pun hasilnya. Yang penting selesaikan ajalah ini secepatnya," ucapnya.

Sementara itu, Camat Medan Area Sutan Fauzi memastikan, rumah warga yang terdampak jalan amblas itu akan diganti rugi oleh pihak Pemko Medan.

Menurut Sutan, untuk jumlah besaran ganti rugi, pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) yang mengetahuinya.

"jalan amblas di Sampali sudah ada perbaikan dari Dinas SDABMBK. jalan amblas ini bukan hanya dari pengerjaan proyek pelebaran parit. Tetapi karena faktor alam juga. Karena musim hujan, sehingga kontur tanahnya menjadi lembab dan membuat jalan jadi mudah amblas," ucapnya kepada Tribun Medan, Senin (24/6/2024).

Sutan juga belum mengetahui kapan proyek pelebaran parit ini akan selesai.

"Belum tahu, sebab saya baru beberapa bulan jadi Camat. Itupun sudah saya koordinasi dengan dinas terkait," katanya.

Menurutnya, semua kerugian yang dialami warga di lokasi area jalan amblas akan di ganti rugi.

"Asal menunjukkan bukti kepemilikan tanah," katanya.

Meski sudah terjadi jalan amblas, proyek pelebaran parit kata Sutan akan terus berlanjut hingga hari ini.

"Masih lah (proyek pelebaran parit) Karena kalau tidak dilanjutkan malah makin berbahaya," jelasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved