TRIBUN WIKI

10 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Merawat Bayi, Nomor 1 Paling Utama

Ada 10 hal penting yang perlu diperhatikan dalam merawat bayi bagi ibu muda yang patut diperhatikan dengan cermat

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi pijat Bayi. Pijat bayi menjadi salah satu upaya yang efektif agar anak terhindar dari stunting atau kekerdilan fisik. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Merawat bayi menjadi tantangan yang besar bagi para orangtua baru.

Perawatan untuk bayi yang baru lahir memang memerlukan perhatian yang intens dan ekstra hati-hati.

Tidak adanya pengalaman langsung dalam merawat bayi, menimbulkan kekhawatiran yang besar bagi orangtua baru.

Baca juga: 6 Tips Merawat Laptop Agar Awet dan Tahan Lama

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman langsung dalam merawat bayi akan membuat anda terbiasa nantinya.

Bayi baru lahir masih rentan, sehingga perlu diperlakukan secara hati-hati.

Untuk itu, ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan saat merawat bayi baru lahir, di antaranya:

1. Jaga Kebersihan Sebelum Memegang Bayi

karena bayi yang baru lahir memiliki sistem imun yang lemah, maka saat ingin memegang atau menggendong bayi hendaknya memperhatikan terlebih dahulu kebersihan tangan ataupun badan kita.

Karena memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga bayi rentan terhadap kuman dan virus yang mungkin menempel saat tangan anda tidak bersih.

Baca juga: 8 Asupan MPASI yang Baik dan Sehat Bagi Buah Hati Anda di Rumah

Cucilah tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh bayi menggunakan sabun dan air bersih atau menggunakan pembersih tangan hand sanitizer.

Hindari juga mengizinkan sembarang orang untuk mencium ataupun menyentuh pipi bayi, karena bisa saja bayi tertular penyakit lewat sentuhan kulit ataupun ciuman tersebut.

2. Penggunaan Popok Sekali Pakai

Bagi bayi yang baru lahir dianjurkan tidak memakai popok sekali pakai, karena dikhawatirkan akan menyebabkan ruam atau iritasi pada kulit selangkangan bayi.

Anda bisa mengganti popok sekali pakai menjadi penggunaan popok kain yang lembut dan lebih aman bagi bayi.

3. Penggunaan Minyak Penghangat dan Bedak Tabur

Usahakan jangan menggunakan minyak penghangat dan bedak tabur pada bayi yang baru lahir, karena kulit bayi yang baru lahir sangat sensitif.

Baca juga: Daftar Asupan MPASI yang Baik dan Menyehatkan Bagi Buah Hati Anda di Rumah

Dan bedak tabur juga berbahaya jika terhirup pada pernapasan bayi jika bedak tersebut mengandung talc, pewangi sintetis, dan lebih dianjurkan menggunakan bedak cair untuk bayi yang mudah menyerap kekulit.

4. Berhati-hati Mengangkat Atau Menggendong Bayi

Bayi yang baru lahir membutuhkan kehati-hatian saat akan menggendongnya.

Saat menggendong bayi perhatikan cara memegang bagian kepala belakang dan leher bayi.

Anda harus percaya diri saat menggendong si kecil agar dia juga merasa nyaman.

Cara menggendong bayi yang benar adalah dengan menggunakan satu tangan untuk menopang kepala, leher, dan punggung bayi, sementara tangan lain menopang bagian bawah pantat untuk memberikan dukungan.

Baca juga: Resep Otak-otak Ikan Kembung yang Bisa Dijadikan MPASI

Dengan menopang kepala dan leher bayi, dapat menghindari cedera pada leher bayi yang masih lemah dan belum kuat untuk menahan tubuhnya.

Hindari juga mengguncang bayi saat membangunkan atau menenangkan bayi, karena dapat memicu pendarahan otak.

5. Susui Bayi Dengan Sering dan Perhatikan Posisi Menyusui

Tanda-tanda Si Kecil saat lapar adalah menggenggam tangan, mencoba memasukkan tangan ke mulut, atau membuat suara ceria.

Umumnya, bayi perlu disusui 8–15 kali dalam sehari. Hal ini karena kapasitas perut bayi masih sangat kecil.

Susui Si Kecil sesering mungkin tanpa harus menunggunya menangis atau berteriak terlebih dahulu.

Saat menangis, bayi lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi pelekatan yang tepat.

Baca juga: 4 Manfaat Kentang untuk MPASI Berikut Cara Penyajian yang Tepat Bagi Bayi

Perhatikan juga posisi dalam menyusui bayi, posisi menyusui yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah seperti lecet pada puting payudara, penurunan produksi ASI, dan bayi susah menyusah.

Setelah menyusu, jangan lupa memberikan kenyamanan dengan menggendong bayi dan menepuk-nepuk lembut punggungnya agar Si Kecil bersendawa.

6. Menjaga Kebersihan Tali Pusar

Menjaga kebersihan tali pusar menurut medis tidak perlu menggunakan jamu-jamuan, sabun pembersih atau menutupnya dengan kain kasa.

Karena yang paling penting adalah menjaganya tetap kering dan bersih. Dengan cara tidak membiarkan tali pusar si kecil terkena basah, air seni ataupun feses.

Sebab, infeksi pada tali pusat dapat terjadi jika terjadi kontaminasi bakteri dari air seni atau tinja.

7. Rutin Bersihkan Popok

Bayi baru lahir mungkin perlu berganti popok hingga 6–10 kali dalam sehari, tergantung dari asupan yang diterima bayi.

Umumnya, bayi yang diberi susu formula sejak lahir akan lebih sering buang air kecil dan buang air besar dibandingkan bayi yang diberi ASI.

Saat membersihkan area kemaluan bayi, gunakan kapas yang sudah dibasahi atau menggunakan tissue basah yang khusus untuk bayi.

Hindari membersihkan dari bagian bawah anus ke arah kemaluan.

Setelah itu keringkan area kemaluan menggunakan tisu atau handuk kering yang lembut.

Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan popok bayi.

8. Penggunaan Bedong

Bedong biasa diberikan oleh masyarakat kita sejak bayi baru lahir, namun sampai saat ini manfaat bedong belum terbukti secara ilmiah.

Pemakaian bedong apalagi yang terlalu ketat akan membuat bayi tidak nyaman dalam bernafas (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010).

Akibat penekanan pada tubuh, bedong juga dapat menghambat perkembangan motorik karena tangan dan kaki bayi tidak mendapat kesempatan untuk bergerak bebas. Jadi lebih baik tidak menggunakan bedong kepada bayi yang baru lahir.

Tetapi jika anda tetap ingin menjaga kearifan lokal, anda dapat menggunakan bedong modern yang memakai kain elastis dan longgar.

9. Pahami Pola Buang Air Besar dan Buang Air Kecil Bayi

Anda juga perlu memahami bagaimana pola buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada bayi.

Biasanya, bayi akan BAK sebanyak 5-6 kali dalam sehari dan BAB sekitar 3-4 kali per hari.

Perhatikan juga popok bayi saat akan diganti.

BAK yang baik memiliki warna jernih dan tidak pekat, sementara warna tinja akan mengalami perubahan dari hitam pekat menjadi hijau, dan akhirnya berubah menjadi kuning sekitar usia 5 hari.

Apabila tidak terjadi perubahan pada warna tinja, maka perlu dievaluasi apakah bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup.

Buang air besar pertama yang dialami bayi baru lahir adalah sekitar sehari atau dua hari sejak kelahirannya. Kotoran bayi baru lahir umumnya berwarna hitam.

10. Lengkapi Imunisasi

Baiknya, bayi yang baru lahir akan mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir.

Kemudian, setelah 1-2 bulan, ia akan mendapatkan vaksin hepatitis B dosis kedua.

Catat selalu jadwal imunisasi buah hati anda, untuk menjaga imunitasnya

(mag2/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif, Syakira Nazla Simbolon

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved