Pilkada 2024
Edy Rahmayadi Pose Tiga Jari saat Mengikuti Wawancara Calon Gubernur Sumut di PDIP
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengikuti wawancara sebagai bagian dari proses pencalonan Gubernur Sumut di DPD PDIP Sumut.
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengikuti wawancara sebagai bagian dari proses pencalonan Gubernur Sumut di DPD PDIP Sumut.
Edy Rahmayadi adalah satu dari 6 bakal calon Gubernur yang diundang hadir di kantor PDIP Sumut, jalan Jamin Ginting, Jumat (5/7/2024).
Seusai mengikuti wawancara, Edy mengatakan telah memaparkan visi misinya kepada pengurus PDIP Sumut.
"Ya berbicara soal strategi pastinya tak bisa saya sampaikan di sini. Ada tiga calon dari PDIP, ini lah nantinya dipaparkan di pusat, setelah di pusat disampaikan, nanti ditentukan lah oleh pusat, siapa yang (resmi) diusung oleh PDIP," kata Edy.
Pada sesi wawancara, PDIP juga turut mengundang Nikson Nababan, Theo Cristoffel Panggabean, Abdul Aziz, Barry Simorangkir dan Faqihhuddin Fadhlan.
Seusai menjalani wawancara, Edy Rahmayadi pun menyampaikan rasa optimistisnya mendapatkan dukungan dari PDIP.
"Sangat optimis, karena semua yang kita rencanakan, semua yang kita siapkan untuk memenangkan Sumatera Utara ini," kata Edy Rahmayadi.
Pada sesi foto bersama, Edy Rahmayadi turut berpose dengan tiga jari. Diketahui bahwa nomor 3 merupakan nomor urut PDIP dalam kontestasi pemilihan umum ini.
PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumut dan dapat mengusung calon gubernurnya sendiri.
Sementara itu Ketua Bappilu PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan, proses wawancara calon Gubernur Sumut akan diserahkan ke DPP PDIP.
"Tahapan yang sudah diatur secara baku di PDI Perjuangan, jadi kami tidak sembarangan melakukan tahapan atau pun semacam mengacak prosedur, jadi hari ini kami finalisasi pembicaraan, besok kami akan ekspose di Jakarta di depan DPP," kata Mangapul.
Nikson Nababan Harap PDIP Dukung Kader
Mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan hadir dalam wawancara calon Gubernur Sumatera Utara di DPD PDIP Sumut, Jumat (5/7/2024).
Usai wawancara, Nikson yang juga Ketua DPC PDIP Taput berharap PDIP mendukung kader dalam pemilihan Gubernur Sumut.
"Secara kepartaian bahwa pertama harapan kita mengusung kader sendiri dan yang kedua bertarung menang, itu yang harus kita upayakan, kerja keras semua, kita yakin bisa menang," kata Nikson.
Nikson mengatakan cukup siap untuk bertarung di pemilihan Gubernur Sumut.
Berbekal pengalaman 10 tahun menjadi bupati, Nikson percaya masyarakat melihat sosok pemimpin yang telah bekerja untuk masyarakat.
Dia pun mengurai apa apa saja yang pernah dia lakukan di Taput saat menjadi Bupati. Seperti mengurangi pengangguran, hingga kemiskinan.
"Kita siap berkompetisi dan tentu 10 tahun dari pengalaman memimpin Tapanuli Utara. kemiskinan berkurang, pengangguran berkurang, kemudian kesenjangan sosial semakin menipis, income per kapita masyarakat naik, tentu ini poin penting kerja keras yang selama ini saya kerjakan," kata Nikson.
PDIP sudah tiga kali gagal dalam mendudukkan calon Gubernur di Sumut.
Nikson optimis bisa memecahkan kebuntuan tersebut andai diusung partai di pemilihan kepala daerah Sumut.
Apalagi saat ini sebut dia, PDIP memiliki 21 kursi dan dapat mengusung sendiri calon Gubernurnya.
"Ini kan tiga kali bertarung calon kita, PDI Perjuangan, selalu kalah. Waktu itu kita tidak bisa mengusung sendiri, saat ini Tuhan memberikan PDI Perjuangan Sumatera Utara bisa mengusung sendiri, saya pikir ini sebuah karunia, sebuah berkat yang harus kita pertanggungjawaban," tutup Nikson.

Sosok Nikson Nababan
Hanya PKS PDIP yang Tidak Usung Bobby Nasution
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Faisal Riza menilai hanya PKS dan PDIP yang cenderung tak mendukung Bobby Nasution di pemilihan Gubernur Sumut.
Hal itu disampaikan Riza usai PKB secara resmi menyampaikan dukungan kepada Bobby Nasution, Kamis (4/7/2024).
Riza melihat dari 5 yang belum menentukan pilihannya hanya PKS dan PDIP cenderung tak mendukung Bobby Nasution.
"Setelah PKB, praktis tersisa PKS, Hanura, dan Perindo. Dari ini semua secara format politik kemungkinan PDIP bisa bergandeng dengan PKS, jika mungkin mendukung Edy Rahmayadi. Selebihnya saya kira cenderung ke Bobby," kata Riza kepada tribun medan.
Baca juga: Nasib Lionel Messi Jelang Duel Argentina vs Ekuador Hari Ini, Prediksi Skor dan Link Live Streaming
Riza menilai, dukungan partai terhadap Bobby memang sangat realistis jika melihat elektabilitas hingga logistik menghadapi Pilkada.
Jika mengukur dari dua hal itu, Bobby berasa di atas dari calon lainnya.
"Saya kira rasionalitas elektoral yang mendorong mereka mendukung Bobby. Misalnya soal tingkat elektabilitas dan kalkulasi logistik," sambungnya.
Selain itu sambung Riza, dukungan partai seperti Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, NasDem dan PKB tak lepas dari sosok Jokowi.
Apalagi PKB dan NasDem yang sebelumnya di luar Koalisi Indonesia Maju memilih gabungan mendukung Bobby ketimbang Edy Rahmayadi sebagai petahana.
"Ya memang dukungan banyak partai kepada Bobby selain figurnya sendiri menjadi magnit mengkonsolidasi dukungan politik, figur alternatif yang dianggap publik akan memberikan jalan terang ditimbang dari kepemimpinan sebelumnya," kata Riza.
Baca juga: CPNS 2024 - 10 Contoh Soal TIU SKD Sekolah Kedinasan Disertai Jawabannya
"Selain itu juga bagian dari Jokowi effect. Artinya ada pengaruh Jokowi dalam konsolidasi dukungan politik ini," tutup dia.
Daftar Koalisi Gendut Bobby
Enam parpol pendukung Bobby Nasution sudah lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal pengusungan pasangan calon yakni 20 kursi DPRD Sumut.
Berikut daftarnya:
1. Partai Amanat Nasional (PAN)
PAN sejak jauh hari memang sudah mengumumkan bakal mendukung Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumut di Pilkada 2024.
Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) bahkan berkali-kali menyampaikan ke publik ihwal dukungan untuk Bobby.
Surat penugasan untuk Bobby secara resmi diberikan pada Rabu (12/6/2024) di kantor DPW Sumut.
Adapun PAN saat ini mendapatkan 6 kursi DPRD Sumut berdasarkan hasil Pemilu 2024.
2. Partai Golkar
Beberapa bulan lalu, DPP Partai Golkar pernah mengeluarkan dua surat tugas, masing-masing kepada Musa Rajekshah atau Ijeck dan Bobby Nasution sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Sumut.
Dalam perjalanannya, pilihan itu mengerucut kepada Bobby. Surat dukungan terhadap Bobby secara resmi diberikan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Golkar memilih Bobby Nasution ketimbang Ijeck yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Sumut.
Berdasarkan hasil Pemilu 2024, Golkar tercatat mendapatkan 22 kursi DPRD Sumut. Perolehan kursi ini sebenarnya sudah cukup bagi Golkar untuk mengusung sendiri pasangan calon di Pilgub Sumut. Namun, Golkar akhirnya memilih Bobby yang kini berstatus kader Partai Gerindra.
3. Partai Gerindra
Partai Gerindra adalah parpol tempat Bobby Nasution bernaung saat ini. Partai besutan Prabowo Subianto tersebut, mendapatkan 13 kursi DPRD Sumut.
Meski belum memberikan surat dukungan secara resmi, sejumlah elite Gerindra di tingkat pusat sudah terang-terangan menyatakan dukungan untuk Bobby di Pilgub Sumut.
Dukungan makin santer disuarakan para elite Gerindra sejak Bobby resmi menjadi kader pada 20 Mei 2024.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, bergabungnya Bobby ke Gerindra menghilangkan hambatan psikologis untuk mengusung menantu Presiden Jokowi itu.
"Artinya, terbuka beliau untuk kita majukan menjadi calon gubernur di Sumatera Utara dari Partai Gerindra. Karena kan Mas Bobby sudah masuk sebagai bagian dari keluarga besar Partai Gerindra," ucapnya.
Bobby juga sudah bertemu dengan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada Selasa (21/5/2024) malam. Pertemuan itu terkait dukungan di Pilgub Sumut.
4. Partai Demokrat
Sehari setelah resmi bergabung sebagai kader Partai Gerindra, Bobby Nasution melakukan safari politik menemui petinggi DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Usai pertemuan, elite Demokrat langsung menyampaikan dukungan untuk Bobby sebagai calon gubernur Sumut.
Sejauh ini dukungan itu baru diberikan secara lisan. Belum ada surat resmi yang diberikan Partai Demokrat kepada Bobby.
Meski begitu, Demokrat sudah mengajukan nama Teguh Santosa sebagai pendamping Bobby Nasution.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan pihaknya ingin melanjutkan kebersamaan bersama Koalisi Indonesia Maju yang sudah memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Demokrat juga menyodorkan sejumlah nama untuk mendampingi Bobby. Satu nama yang ditawarkan adalah Teguh Santosa.
Saat ini Partai Demokrat memiliki 5 kursi DPRD Sumut.
5. Nasdem
Partai Nasdem memang belum secara resmi memberikan surat rekomendasi penugasan kepada Bobby Nasution sebagai calon gubernur.
Namun, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sudah menegaskan partainya dipastikan akan mendukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024.
"Bobby kan (Pilkada Sumut)," kata Paloh di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Paloh mengatakan, saat ini posisi calon wakil gubernur (cawagub) yang akan menjadi pendamping Bobby masih belum ditentukan.
NasDem menyerahkan posisi itu kepada Bobby. "Ya silakan aja (Bobby menentukan)," ungkapnya.
6. PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memberikan dukungan untuk Bobby Nasution pada Kamis (4/7/2024).
PKB menjadi partai keenam yang memberikan dukungan kepada Bobby Nasution.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berharap dukungan besar ini bisa membuat Bobby memenangkan kontestasi di Sumut.
"Ini koalisi besar. Kami sebut ini super koalisi yang menunjukkan bahwa cahaya kemenangan itu ada di Mas Bobby bersama PKB dan partai pengusung lain, tinggal melengkapi siapa nanti wakilnya," kata Jazilul di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis.
Pada kesempatan itu, Bobby menyinggung masukan dari PKB dan tokoh-tokoh NU di Sumut agar bisa memberikan ruang kepada perempuan untuk mengisi posisi cawagub.
"Masukan agar kalau bisa yg mendampingi sebagai cawagub itu dari tokoh perempuan, karena isu ini menjadi isu sentral untuk membangun SDM yang unggul untuk mencapai Indonesia Emas 2045, tokoh perempuan ini juga dianggap sangat penting untuk sukseskan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Siapa Lawan Bobby di Pilgub Sumut?
Jika Bobby Nasution melaju mulus menuju Pilgub Sumut, sebaliknya langkah rival politiknya masih cukup terjal.
Dua nama yang santer beredar sebagai lawan tanding Bobby adalah Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan.
Edy Rahmayadi memang sudah mengantongi surat dukungan dari Partai Hanura. Tetapi, belum cukup sebagai syarat pencalonan.
Bahkan koalisi dengan 4 parpol tersisa pun, selain PDIP, tak bisa mengantarkan Edy Rahmayadi ke arena Pilgub Sumut.
Peluang Edy Rahmayadi saat ini hanyalah “Golden Ticket” PDIP, yang memiliki 21 kursi DPRD Sumut.
Tetapi, langkah itu tak mudah mengingat kader PDIP, Nikson Nababan, juga mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur.
Hal serupa dialami Nikson Nababan, yang juga menggantungkan asa kepada partai yang menaunginya, PDIP.
Melihat tradisi PDIP yang selama ini kerap mengusung kader untuk maju di pilkada, harapan Nikson memang terbuka lebar.
Posisi Nikson Nababan di atas angin, ketimbang Edy Rahmayadi.
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan, keputusan Rapat Kerja Nasional salah satunya adalah memprioritaskan kader untuk maju Pilkada 2024.
Karena itulah, PDIP menyiapkan ‘Golden Ticket’ khusus untuk kadernya sebagai calon gubernur.
Adapun Nikson Nababan saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Taput.
“Merujuk keputusan Rakernas itu, Pak Nikson berpeluang kuat,” kata Aswan Jaya, beberapa hari lalu.
“Di samping itu koalisi politik juga penting ya. Dengan Golden Ticket inilah maka PDIP tidak perlu buru-buru memutuskan calon gubernur. Jadi untuk Pak Nikson sudah aman ya, karena beliau kader PDIP,” ucapnya.
Sementara Nikson Nababan makin optimistis bisa maju sebagai calon gubernur Sumut. Setidaknya mendapatkan “Golden Ticket” PDIP.
Nikson sendiri telah mendaftar di berbagai parpol, namun sejauh ini belum mengantongi dukungan.
“Saya meminta doa restu dari masyarakat Sumatera Utara, untuk maju menjadi Calon Gubernur Sumatera Utara,” ujarnya.
Meski begitu, tak tertutup kemungkinan PDIP mengubah “tradisi” mengusung kader sendiri, mengingat dinamika politik nasional antara PDIP dengan Jokowi, mertua Bobby Nasution.
Berikut daftar parpol pendukung Bobby Nasution :
1. Partai Golkar 22 Kursi (dukung Bobby - sudah beri surat tugas)
2. Partai Gerindra 13 Kursi (dukung Bobby – masih secara lisan)
3. Partai NasDem 12 Kursi (dukung Bobby – masih secara lisan)
4. PAN 6 Kursi (dukung Bobby - sudah beri surat tugas)
5. Partai Demokrat 5 Kursi (dukung Bobby – masih secara lisan)
6. PKB 4 Kursi (dukung Bobby - sudah beri surat tugas)
Daftar parpol tersisa:
1. PDI Perjuangan 21 Kursi
2. PKS 10 Kursi
3. Hanura 5 Kursi (dukung Edy Rahmayadi)
4. PPP 1 Kursi
5. Perindo 1 Kursi
* Syarat pencalonan Pilgub Sumut adalah parpol atau koalisi parpol mempunyai minimal 20 kursi DPRD Sumut.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Statemen Saipullah-Atika Nasution setelah MK Tetapkan Menang Pilkada Madina secara Sah |
![]() |
---|
DKPP Resmi Sanksi KPU Madina yang Langgar Kode Etik, Loloskan Berkas LHKPN Calon Bupati Nomor Urut 2 |
![]() |
---|
Profil Komando Tarigan Wakil Bupati Terpilih Karo 2024, Berikut Rincian Harta Kekayaannya |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan Pilkada Madina Masuk Tahap Pembuktian, KPU Bawa 41 Alat Bukti |
![]() |
---|
Paripurna Pengumuman Pengesahan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Deli Serdang Digelar Senin Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.