Inilah 3 Konglomerat Asal Sumut, Dulu Pernah Jadi Loper Koran, Ada yang Sempat Putus Sekolah

Dalam daftar Forbes Real Time Billionaires, ada beberapa sosok asal Sumatra Utara (Sumut) yang dianggap tajir melintir.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Tribun Medan/HO
Tiga konglomerat asal Sumut versi Forbes per Juli 2024, Bachtiar Karim, Martua Sitorus, dan Sukanto Tanoto. 

TRIBUN-MEDAN.com - Semua orang pasti memimpikan bisa hidup kaya raya. Menjadi kaya sering diidentikkan sebagai tolok ukur kesuksesan seseorang.

Dalam daftar Forbes Real Time Billionaires, ada beberapa sosok asal Sumatra Utara (Sumut) yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada yang berkembang di bidang kelapa sawit, pertambangan, hingga properti.

Siapa saja sosok konglomerat yang berasal dari Sumut?

1. Martua Sitorus

Pendiri Wilmar Group Martua Sitorus, berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara
Pendiri Wilmar Group Martua Sitorus, berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara (Getty Images)

Posisi pertama ini diduduki oleh Martua Sitorus yang memiliki nama asli Thio Seeng Haap.

Ia lahir di Pematangsiantar pada 6 Februari 1960.

Lahir dari keluarga sederhana, sejak kecil Martua Sitorus terbiasa membantu orangtuanya menjual udang . Ia juga menjadi loper koran sepulang sekolah.

Setelah lulus dari SMA Budi Mulia Pematangsiantar, Martua melanjutkan pendidikannya di Universitas Nommensen Medan dengan mengambil jurusan ekonomi.

Begitu lulus sarjana, Martua memulai usahanya dengan menjual minyak mentah (CPO) dengan skala kecil.

Seiring waktu, usaha CPO yang dirintis Martua berkembang pesat.

Melihat peluang bisnis CPO ini, Martua bersama rekan bisnisnya, William yang saat itu berkewarganegaraan Malaysia, mendirikan perusahaan dengan nama PT Wilmar International, Ltd.

Awalnya Wilmar berfokus pada penjualan kelapa sawit. Wilmar kemudian mengembangkan sayap dengan membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit pertamanya.

Selain membangun pabrik, Wilmar juga membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 Hektare di Sumatera.

Saat ini Wilmar tidak hanya beroperasi di Indonesia. Penetrasi bisnis Wilmar sudah merambah Malaysia, India, Singapura, China, dan 50 negara lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved