Inilah 3 Konglomerat Asal Sumut, Dulu Pernah Jadi Loper Koran, Ada yang Sempat Putus Sekolah

Dalam daftar Forbes Real Time Billionaires, ada beberapa sosok asal Sumatra Utara (Sumut) yang dianggap tajir melintir.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Tribun Medan/HO
Tiga konglomerat asal Sumut versi Forbes per Juli 2024, Bachtiar Karim, Martua Sitorus, dan Sukanto Tanoto. 

Gurita bisnis Sukanto Tanoto dimulai ketika ayahnya meninggal secara tiba-tiba. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga, mengingat statusnya sebagai anak tertua dari 7 bersaudara.

Ia merintis usahanya di sektor perdagangan umum sampai bisa memenangkan kontrak-kontrak bisnis pembangunan jaringan pipa gas internasional.

Kekayaan Sukanto Tanoto melejit ketika terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1972. Ketika itu, harga minyak di seluruh dunia melambung tinggi.

Pada tahun 1975, dia mulai masuk ke bisnis ekspor kayu ke beberapa negara seperti Taiwan, Jepang, dan lainnya.

Sukanto Tanoto dikenal sebagai pengusaha otodidak yang tidak menyelesaikan pendidikan formalnya di bangku sekolah. Meskipun belakangan ia akhirnya mengikuti sekolah bisnis di Jakarta, dan melanjutkan belajar di INSEAD di Fontainebleau, Prancis.

Pada 2023 lalu, Sukanto Tanoto lewat perusahaannya Pacific Eagle Real Estate membeli Tanglin Mall, mal di kawasan elite Orchard Road Singapura dengan harga 645 juta Dollar AS atau sekitar 10 triliun.

Dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes per Juli 2024, Sukanto Tanoto menduduki urutan ke-20.

Kekayaannya tembus USD 3 miliar atau setara dengan Rp 48,45 triliun.

3. Bachtiar Karim

Pendiri Musim Mas Group Bachtiar Karim memberikan hadiah kepada atlet badminton Singapura Loh Kean Yew.
Bos Musim Mas Group Bachtiar Karim. (Ist)

Pengusaha asal Sumut lainnya yang menjadi orang terkaya versi Forbes adalah Bachtiar Karim.

Ia lahir di Medan pada 5 November 1957. Bachtiar Karim dijuluki sebagai “Raja Sawit” dari Medan.

Masa kecil Bachtiar Karim dihabiskan di Singapura. Ia menempuh pendidikan SMA di Hwa Chong Junior Collage, Singapura, dan melanjutkan sarjana di Teknik Mesin National University of Singapore.

Bachtiar Karim menjalankan bisnis turun-temurun dari keluarganya yaitu PT Musim Mas.

Perusahaan yang didirikan oleh kakek Bachtiar Karim ini awalnya bergerak di bidang produksi sabun.

Perusahaan ini beralih haluan ke sektor kelapa sawit saat Anwar Karim, ayah dari Bachtiar Karim mengambil alih perusahaan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved