Kebakaran di Perbukitan Samosir

Hingga Saat Ini, Petugas Pemadaman Karhutla di Samosir Masih Patroli, Memastikan Tidak Ada Bara Api

Sebelumnya, pihaknya memperkirakan luas kawasan perbukitan di dua kecamatan di Samosir mencapai 100 hektar. 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana kebakaran yang terjadi di Samosir, Selasa (16/7/2024). Karhutla tersebut diperkirakan terjadi sejak Jumat (12/7/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Hingga saat ini, pihak Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara bersama stakeholder lainnya masih siaga di lokasi karhutla di Samosir.

Sebelumnya, pihaknya memperkirakan luas kawasan perbukitan di dua kecamatan di Samosir mencapai 100 hektar. 

Kabid Pembinaan Hukum Dishut dan LH Sumut Zainuddin Harahap menjelaskan, patroli sedang berlangsung di lapangan untuk memastikan tidak adanya bara api.

Yang ia khawatirkan adalah adanya titik api tunggul kayu akibat kebakaran beberapa hari terakhir ini.

"Sejak pagi tadi api tampaknya sudah bisa dikendalikan. Saat ini, tim melakukan patroli di lokasi yang terbakar dan memastikan tidak ada bara yang tertinggal.

"Bila masih ada bara api, kemungkinan bisa terbakar kembali karena kuatnya tiupan angin," sambungnya.

Ia juga menyampaikan, sepanjang malam, pihaknya masih siaga di lokasi khususnya di kawasan permukiman warga dan beberapa fasilitas umum.

"Kemarin sore, apinya masih menyebar. Oleh karena itu, kita masih siaga di lokasi. Kita juga berada di posko jaga dan kawasan permukiman warga sekitar agar api tidak merambat," sambungnya.

"Siaga masih berlangsung hingga kondisi dapat dipastikan aman," terangnya.

Sebelumnya, ia telah menjelaskan kondisi lokasi yang terjal mengakibatkan proses pemadaman alami kesulitan. Selain itu, angin kencang mengakibatkan api mudah menyebar dan bahkan ilalang yang sudah terbakar tersebut terbawa angin sehingga dapat menambah titik api.

"Bisa mencapai 100 hektar kalau dengan kondisi saat ini, angin kencang. Tambah lagi dengan banyak lalang dan musim kemarau," tuturnya.

Hingga saat ini, ada dugaan kebakaran tersebut berasal dari pinggir jalan.

Namun pihaknya belum bisa memastikan soal penyebab kebakaran tersebut.

"Kondisi berbukit, terjal atau curam. Saat ini, api itu berasal dari pinggir jalan. Maka, dugaan kita adalah adanya akibat aktivitas manusia," terangnya.

"Apinya menaik dan kita alami kesulitan padamkan api dan juga sangat berbahaya bagi petugas," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved