Berita Viral

Nasib Sopir Ambulans yang Turunkan Jenazah di Jalanan, Kini Dimutasi, RSUD Sintang Minta Maaf

Begini nasib sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang yang turunkan jenazah di jalanan karena tak diberi uang tambahan

Instagram/TribunPontianak
TANGIS Kakek Ojong, Jenazah Cucunya Diturunkan Sopir Ambulans di Jalanan, Gegara tak Ada Uang Bensin 

TRIBUN-MEDAN.COM – Begini nasib sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang yang turunkan jenazah di jalanan.

Adapun sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang tega menurunkan jenazah di jalanan  karena tak diberi uang tambahan.

Kini, sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat yang menurunkan jenazah bayi di SPBU karena biaya bensin dimutasi.

Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah tegas sesuai dengan kronologi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

“Penelantaran jenazah ini dilakukan oleh seorang oknum supir yang bertindak di luar prosedur yang berlaku di rumah sakit,” kata Ridwan dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Selasa (16/6/2024).

Ridwan menegaskan, atas perbuatannya, sopir ambulans tersebut telah dikenai sanksi berupa mutasi jabatan sesuai dengan mekanisme kepegawaian yang berlaku.

“Oknum supir juga diwajibkan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media massa atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Ridwan.

Ridwan menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kami juga memastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” ungkap Ridwan.

Sosok Sopir Ambulans RSUD Sintang Turunkan Jenazah di Jalanan karena Tak Diberi Uang Tambahan
Sosok Sopir Ambulans RSUD Sintang Turunkan Jenazah di Jalanan karena Tak Diberi Uang Tambahan (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sebelumnya, Suardi mengaku bersalah atas pertistia tersebut serta meminta maaf kepada keluarga pasien atas perbuatan yang tidak menyenangkan.

Suardi menerangkan, sebenarnya pada malam tersebut, bukan waktunya dia bertugas.

“Pada malam ini, sebenarnya bukan tugas saya, tetapi biasa saya mengcover teman-teman,” kata Suardi kepada wartawan, Senin (15/7/2025) malam.

Saat ditelepon keluarga pasien, Suardi mengaku telah menjelaskan, bahwa ambulans-nya beda dengan ambulans biaya.

“Ambulans saya mengguanakn Dexlite, harga per liter Rp 14.900, sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah seharga Rp 9.500,” terang Suardi.

Jadi, menurut Suardi, selisih harga BBM Rp 5.400 dibebankan kepada keluarga pasien.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved