Berita Viral

Tampang Suardi Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, Kini Minta Maaf dan Berakhir Dimutasi

Inilah tampang sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang yang turunkan jenazah bayi di jalanan karena tak diberi uang bensin tambahan oleh pihak keluarga

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Tampang Suardi Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, Kini Minta Maaf dan Berakhir Dimutasi 

"Itu pun kami ndak punya uang. Terus minta tolong. Dibantu sama Pak Dewan," kata Ojong ditemui lokasi kejadian.

Setelah membayar biaya jasa ambulance, keluarga dan jenazah bayi tersebut berangkat ke Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir.

Pihak keluarga merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut. Lalu memutuskan keluar dari mobil ambulance. Sementara jenazah bayi laki-laki tersebut digendong oleh neneknya.

"Hati saya sakit. Kami masih sadar (tidak berbuat anarkis) Saya ndak terima. Cucu meninggal," kata Ojong.

Sementara jenazah bayi sudah digendong keluar oleh neneknya.

Suasana cukup tegang. Pihak keluarga tak terima dengan perlakuan oknum sopir ambulance tersebut.
Ojong pun tak kuasa menahan tangis karena diperlakukan tak masuk akal.

Setelah lebih dari 1 jam, jenazah bayi tersebut akhirnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil penumpang dan tiba di Nanga Mau sekitar pukul 01.00 wib dini hari.

"Kami selaku masyarakat tidak terima seperti ini. Cara seperti ini menindas rakyat. Betul betul Kami tidak terima. Jangan sampai terjadi seperti ini. Tolong kasian masyarakat lain," ujar Ojong sesenggukan

Baca juga: JADWAL Liga Spanyol 2024-2025 Mulai 16 Agustus, Cek Pertandingan Big Match hingga El Clasico

Baca juga: Dibalik Keberhasilan Pemadaman Api, Polisi Samosir Hadapi Risiko Tinggi di Pebukitan Terjal

Suardi Dimutasi

Begini nasib sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang yang turunkan jenazah di jalanan.

Adapun sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang tega menurunkan jenazah di jalanan  karena tak diberi uang tambahan.

Kini, sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat yang menurunkan jenazah bayi di SPBU karena biaya bensin dimutasi.

Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah tegas sesuai dengan kronologi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

“Penelantaran jenazah ini dilakukan oleh seorang oknum supir yang bertindak di luar prosedur yang berlaku di rumah sakit,” kata Ridwan dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Selasa (16/6/2024).

Ridwan menegaskan, atas perbuatannya, sopir ambulans tersebut telah dikenai sanksi berupa mutasi jabatan sesuai dengan mekanisme kepegawaian yang berlaku.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved