Berita Viral
PROFIL Anggota DPRD Eliya Bachmid Jadi Mucikari, Sediakan 3 PSK untuk Eks Gubernur Malut Abdul Ghani
Anggota DPRD Halmahera Selatan Eliya Gabrina Bachmid memberikan pengakuan mengejutkan di sidang korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
TRIBUN-MEDAN.com - Anggota DPRD Halmahera Selatan Eliya Gabrina Bachmid memberikan pengakuan mengejutkan di sidang korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Politikus Gerindra ini mengaku bahwa terlibat dalam kasus suap proyek Abdul Ghani. Sebagai kontraktor, Eliya mengaku memberikan permintaan dari Abdul Ghani seperti menyediakan 3 wanita cantik untuk melayani nafsu Abdul Ghani di hotel.
Eliya sering menyediakan PSK untuk Abdul Ghani hingga habiskan Rp 3 miliar.
Lantas seperti apa sosok Eliya Gabrina Bachmid ?
Sebelumnya dalam sidang korupsi suap proyek di Maluku Utara, Elya mengaku sebagai mucikari yang mencarikan wanita cantik untuk Abdul Ghani.
Hal ini terungkap dalam fakta persidangan digelar Kamis (18/7/2024) di Pengadilan Tipikor Ternate.
Eliya mengungkapkan perannya selama bersama AGK. Eliya berperan menyediakan gadis-gadis muda untuk melayani AGK sekaligus membayar mereka secara tunai.
Uang tunai di kirim AGK melalui tiga rekening BRI, BCA dan Mandiri sebagai penampung atas perintah AGK.
Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Harianta, Eliya dalam keterangannya mengaku menjadi penghubung untuk mencarikan wanita untuk menemani AGK.
Eliya mengantar dan menemani wanita yang jumlahnya sudah puluhan orang untuk bertemu AGK. Setelah bertemu di kamar hotel, Eliya lalu meninggalkan AGK berduaan dengan wanita tersebut di kamar.
”Di kamar itu berdua om haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” kata Eliya kepada majelis hakim.

Setelah pertemuan AGK dengan wanita yang diantar Eliya di kamar tersebut, Eliya diminta AGK untuk memberikan uang kepada wanita yang berduaan dengan AGK.
”Nilainya bervariasi. Mulai 10-50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih 10 juta dan seterusnya sampai 50 juta. Om haji (AGK) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan ke om,” ungkapnya.
Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai Rp3 miliar.
Eliya bilang, sehari AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik. Ada beberapa hotel yang digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik ini.
Di antaranya di Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate. Saat akan mengantar wanita pesanan AGK, Eliya lebih dulu menghubungi ajudan maupun langsung ke AGK dengan memakai kode "Ayu" maupun "Cinta".
Setelah direspons, barulah Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang akan dipertemukan dengan AGK.
Eliya juga mengungkapkan bahwa sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk memberikan ke perempuan yang dipesan AGK.
Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.
”Saya bawa perempuan tersebut ke om haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” akunya setelah beberapa kali ditanya oleh JPU terkait motivasi membawakan perempuan kepada AGK lalu berduaan di kamar.
Padahal Eliya memiliki hubungan keluarga dengan AGK.
Sosok Eliya Gabrina Bachmid
Elya Gabrina merupakan anggota DPRD terpilih di Halmahera Selatan.
Dia maju dari partai Gerindra.
Dalam pidato kemenangannya, Eliya Gabrina Bachmid menyampaikan terimakasih kepada seluruh pendukungnya yang telah berjuang mendulang suara hingga membawanya ke kursi parleman pada Pemilu 2024. Rabu, (6/3/2024).
”Terimakasih sebesar-besarnya untuk seluruh keluarga besarku, teman-teman, sahabat, tetangga, tim sukses, para pendukung dan masyarakat. Saya ucapkan terimakasih atas kerja kerasnya dalam berjuang mencari pundi-pundi suara, serta doa-doa terbaik yang telah kalian berikan kepada saya,” kata Eliya.
Baca juga: PKB Sepakat Usulkan Pasangan Sanusi dan Lathifah Maju di Pilkada Kabupaten Malang 2024
Baca juga: Dua Security Perkebunan Curi Lembu Nyaris Tewas Dihajar Massa di Simalungun, Diamankan Polisi
Kasus Abdul Ghani
Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menjadi tersangka korupsi. Dengan penetapan ini, KPK juga sudah resmi menahan Abdul Ghani di Rumah Tahanan KPK.
"Untuk kebutuhan penyidikan, penyidik menahan tersangka masing-masing untuk 20 hari pertama," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu, (20/12/2023).
Senin, 18 Desember 2023. Tim KPK awalnya memperoleh informasi bahwa akan terjadi penyerahan uang kepada orang kepercayaan Ghani.
Dari informasi itu, tim KPK bergerak dan mengamankan para pihak di sebuah hotel di Jakarta Selatan dan di beberapa tempat di Kota Ternate Maluku Utara. Dalam penangkapan itu, KPK juga menyita uang tunai sebanyak Rp 725 juta.
Dalam operasi ini, KPK mulanya menangkap 18 orang dan membawa beberapa orang di antaranya ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif di Gedung Merah Putih KPK. Dalam gelar perkara yang berlangsung hingga larut malam, pimpinan dan tim penindakan KPK sepakat menetapkan 7 orang menjadi tersangka.
Para tersangka itu adalah Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba; Kadis Perumahan dan Pemukiman Adnan Hasanudin; Kadis PUPR Maluku Utara, Daud Ismail; Kepala BPPBJ Ridwan Arsan; Ajudan Ramadhan Ibrahim.
Selain itu, KPK juga menetapkan Stevi, Swasta; dan seorang pengusaha Kristian Wuisan menjadi tersangka pemberi suap.

Dalam gelar perkara itu pula, terungkap modus yang dilakukan Ghani untuk menggarong duit negara. Alex mengatakan Maluku Utara merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan prioritas pembangunan infrastruktur.
Sebagai Gubernur Ghani ditengarai ikut serta dalam menentukan siapa kontraktor yang dimenangkan untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur tersebut.
Untuk menjalankan rencananya itu, Ghani diduga memerintahkan tiga kepala dinas, yaitu Adnan Hasanudin, Daud Ismail dan Ridwan Arsan untuk mendata proyek-proyek yang akan dikerjakan di Maluku Utara.
Hasilnya, ada beberapa proyek potensial dengan nilai pagu anggaran mencapai Rp 500 miliar, seperti pembangunan jalan dan jembatan ruans matuting-rangaranga, pembangunan jalan dan jembatan ruas saketa-dehepodo.
"Dari proyek-proyek tersebut AGK kemudian menentukan besaran yang menjadi setoran dari para kontraktor," kata Alex.
Selain mengatur setoran, Ghani diduga juga memerintahkan tiga bawahannya untuk memanipulasi progres proyek itu seolah sudah selesai di atas 50 persen. Tujuannya supaya anggaran bisa segera dicairkan.
Pengusaha yang dimenangkan dan mau membayar setoran seperti yang diminta Ghani beberapa di antaranya adalah Stevi dan Kristian.
Mereka memberikan uang dengan cara ditransfer ke rekening milik orang kepercayaan Ghani, yakni ajudannya Ramadhan Ibrahim. Alex menyebut ide menggunakan rekening penampung ini datang dari Ghani.
Dari hasil penelusuran sementara, KPK menemukan bahwa Ghani diduga sudah menerima uang suap dengan total Rp 2,2 miliar. Uang itu diduga dipakai untuk kepentingan pribadi, seperti membayar menginap di hotel dan membayar dokter gigi.
Selain menerima suap dari proyek, KPK menengarai Ghani juga melakukan jual-beli jabatan. Ghani diduga menerima uang dari ASN di lingkungan Pemprov Maluku untuk mendapatkan rekomendasi atau persetujuan naik jabatan. "Temuan fakta ini terus KPK dalami," kata Alex.
(*/tribun-medan.com)
Eliya Gabrina Bachmid
Anggota DPRD Halmahera Selatan Eliya Gabrina Bachm
Abdul Ghani Kasuba
sosok Eliya Gabrina Bachmid
Tribun-medan.com
ISRAEL Gempur Gaza Saat Fajar, 36 Orang Tewas Termasuk Pengungsi, Operasi Diperluas ke Tepi Barat |
![]() |
---|
SOSOK AM Putranto Menangis Dicopot dari KSP, Kini Semangat Baru Usai Ditunjuk Jadi Komut Pegadaian |
![]() |
---|
PENGAKUAN Fadilah Selingkuhan Sebar Video Bareng Anggota DPRD Wahyudin: Sedang Hamil, Minta Dinikahi |
![]() |
---|
MONGOL Ikhlaskan Uang Rp 53 Miliar yang Dipinjam Cagub Tersandung Korupsi, Sempat Nangis di Kamar |
![]() |
---|
Letjen Purn AM Putranto: Menangis di Istana saat Sertijab, Kini Semangat Baru Jadi Komut Pegadaian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.