TRIBUN WIKI
9 Tips Mengajari Anak Agar Pandai Jalan, Berikut Ini Tahapannya
Ada 9 tips mengajari anak agar pandai berjalan. Pertama ajari ia duduk. Biarkan ia duduk dengan sempurna, lalu ajarkan mengangkat tubuhnya
TRIBUN-MEDAN.COM,- Hubungan pernikahan akan terasa lebih lengkap jika memiliki anak yang sehat.
Sering kali, para orang tua menyebut anak merupakan hadiah terbesar dalam hidup mereka.
Untuk itu, para orang tua perlu menjaga dan merawat hadiah tersebut agar "Sang Pemberi" hadiah ikut merasa senang.
Dalam hal merawat dan menjaga anak, orang tua perlu mendidik anaknya agar bertumbuh menjadi sosok yang mencintai dirinya sendiri dan membawa energi positif ke lingkungannya.
Setiap orang tua pastinya memiliki cita-cita yang besar untuk anaknya.
Baca juga: Zaman Dulu Bayi Menyusui Sering Diberi Air Tajin, Apa Sih Manfaatnya?
Namun untuk sampai ke titik itu, anak perlu melewati berbagai pelajaran dan tahap hidup.
Pelajaran pertama dalam tahap kehidupan si kecil adalah belajar berjalan.
Selain momen kelahiran, melihat perkembangan kemampuan anak juga merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi orang tua.
Menyaksikan dengan jelas bagaimana koordinasi dan kekuatan otot-otot si kecil mengalami peningkatan selama tahun pertama jelas memberi kepuasan dan kebanggaan tersendiri.
Berdasarkan tes skrining, perkembangan anak Denver II, kebanyakan bayi sudah mampu berjalan tanpa bantuan pada usia di atas 12 bulan.
Pada tahun pertamanya, secara bertahap, si Kecil akan mengembangkan koordinasi dan kekuatan otot tubuh.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Bayi yang Wajib Disiapkan Orang Tua, Nomor Dua Jangan Diskip!
Kemampuan ini diawali dari belajar duduk, berguling, berdiri, dan akhirnya bisa berjalan.
Pada usia sekitar 10 bulan, anak mulai belajar berdiri tanpa bantuan meskipun sering terjatuh.
Secara umum, anak akan menunjukkan kemampuan berjalan sendiri yang baik mulai dari usia 11-15 bulan, dan paling lambat tercapai ketika menginjak umur 18 bulan atau 1,5 tahun.
Hal ini disebabkan banyak faktor, khususnya perkembangan otot. Jika otot motoriknya sudah cukup kuat, biasanya ia lebih mudah belajar berjalan.
Sebaliknya, apabila perkembangan ototnya terhambat, si Kecil mungkin akan mulai belajar berjalan lebih lambat.
Adapun beberapa penyebab anak terlambat berjalan, yaitu:
· Sistem motorik yang lambat matang karena si Kecil fokus pada perkembangan kemampuan yang lain, seperti berbicara atau mendengar.
· Adanya gangguan kelainan sejak lahir yang memengaruhi otot serta kekuatan kaki yang berguna untuk menopang berat tubuh.
Baca juga: Manfaat Donor Darah Bagi Tubuh, dan Waktu Terbaik untuk Melakukannya
· Faktor lingkungan atau eksternal seperti kekurangan asupan nutrisi yang dibutuhkan saat proses tumbuh kembang anak atau terjadinya benturan di kepala yang memengaruhi syarat di otak.
· Kebiasaan seorang anak yang lebih nyaman untuk berbaring atau merangkak sehingga menyebabkannya malas untuk berjalan.
Oleh karena itu, orang tua perlu melatih anak untuk berjalan ketika telah mencapai usia normal untuk berjalan. Dengan merangkum dari beberapa sumber, kami dapat memberikan beberapa cara yang baik dan efektif dalam melatih anak berjalan. Berikut ini beberapa cara melatih anak berjalan:
1. Membantu anak belajar duduk
Sebelum mulai berjalan sendiri, ada beragam kemampuan motorik yang perlu diasah agar anak dapat mengembangkan kemampuannya yang lain.
Pada usia 3 bulan, si Kecil sudah mulai bisa duduk walaupun masih dengan bantuan.
Kemudian pada usia 6 bulan, umumnya anak sudah bisa duduk sendiri.
Baca juga: 6 Tips Agar Bayi Tidak Rewel, Perhatikan Pakaian dan Cara Menggendongnya
Melatih anak untuk duduk dengan sempurna merupakan tahap awal sebelum mencari cara bagaimana melatih anak berjalan.
Orang tua bisa membantu si Kecil untuk duduk saat anak sedang dalam posisi berbaring terlentang dengan menarik kedua tangannya lalu mendudukkannya.
2. Membantu anak belajar mengangkat diri
Saat si Kecil berusia 8 bulan, otot-otot tubuhnya sudah lebih kuat dan anak juga memiliki rasa penasaran yang besar.
Hal ini membuat anak mencoba mengangkat dirinya dengan dukungan barang-barang yang ada di sekitarnya.
Momen ini merupakan momen yang tepat untuk orang tua mulai mengajarkan si Kecil keseimbangan.
Orang tua bisa membantu menarik tubuhnya saat anak sudah bersiap dalam posisi untuk berdiri.
Ajari si kecil untuk menekuk lutut saat kembali ke posisi duduk.
Menekuk lutut akan membantu anak berpindah posisi dengan aman dan terhindar dari risiko terpeleset atau jatuh saat mulai bisa belajar berjalan.
Baca juga: Inilah 58 Nama-nama Bayi Perempuan Islami, Cocok Untuk yang Lahir di Bulan Muharram
3. Membantu anak berdiri tegak tanpa dibantu
Setelah si Kecil berdiri dengan bantuan dalam waktu yang cukup lama, cobalah untuk melepas pegangan secara perlahan.
Biarkan anak berdiri dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama setengah menit sambil tetap menjaganya.
Bila anak jatuh duduk, tetap berikan semangat agar anak dapat mulai belajar bangkit sendiri.
Setelah berhasil melewati tahap ini dan ingin mencoba melangkah sendiri, pegang kembali tangannya dan ajari anak berjalan.
4. Membantu anak belajar berjalan merambat
Siapkan area yang aman untuk tempat anak belajar berjalan.
Pastikan area tersebut memiliki alas yang lembut, isi banyak benda yang dapat dijadikan anak sebagai pegangan.
Ajarkan anak untuk berpegangan pada benda-benda seperti kursi, dinding, dan barang lainnya, lalu biarkan anak berjalan menyusuri area tersebut.
Baca juga: 10 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Merawat Bayi, Nomor 1 Paling Utama
Jika anak jatuh, tubuhnya akan membentur alas yang lembut dan empuk.
Biarkan si kecil untuk bangkit sendiri dengan bantuan benda pegangan yang ada di dekatnya.
Orang tua harus tetap mengawasi anak dari dekat.
Di lain waktu, orang tua dapat berdiri berhadapan dengan si kecil dan pegang kedua tangannya sambil membantu anak berjalan ke arah orang tua.
5. Pancing anak dengan mainan
Jika anak sudah bisa bangkit dan duduk dengan berpegangan pada benda di sekitarnya, cobalah pelan-pelan memancing si kecil untuk berjalan menghampiri orang tua dengan menggoyang-goyangkan mainan beberapa langkah di depannya.
6. Biarkan anak berjalan tanpa alas kaki
Di masa awal belajar berjalan, orang tua tak perlu memakaikan alas kaki seperti sepatu atau sandal, hingga anak sudah memiliki keterampilan cukup untuk berjalan sendiri.
Biarkan anak bermain tanpa alas kaki untuk membantunya meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya.
Dengan cara ini, anak bisa memantapkan langkah dan koordinasi kaki dengan lebih baik.
Baca juga: 6 Manfaat Khitan Bagi Laki-laki yang Belum Banyak Diketahui
7. Latihan naik turun
Jika si Kecil sudah mahir berjalan di permukaan yang datar, orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dengan melatih anak berjalan di bidang yang agak naik turun.
Misalnya, naik turun anak tangga, naik turun sofa, ataupun tanjakan depan rumah.
Stimulasi ini mampu merangsang koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan pada otot kaki dan tungkainya.
8. Berikan mainan dorong
Anak di bawah usia tiga tahun biasanya senang mendorong-dorong benda.
Orang tua dapat memberi mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu anak dalam belajar berjalan. Jadikanlah kesenangan anak menjadi latihan yang seru.
Orang tua dapat menumbuhkan semangat dan keberanian anak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kakinya sendiri dengan cara mendorong mainan tersebut.
Orang tua perlu mengawasi si kecil, karena anak bisa saja terjatuh, terjungkal, atau terantuk saat sedang latihan mendorong.
9. Jangan paksa anak untuk bisa cepat berjalan
Hal terakhir yang tak kalah penting adalah jangan pasang target apa pun terkait kemampuan berjalan si kecil, karena setiap anak memiliki kemampuan tumbuh kembang yang berbeda.
Hindari pula latihan berjalan yang terlalu keras pada anak karena dapat membuatnya merasa sangat kelelahan dan stres.
Itulah beberapa cara untuk mengajarkan anak berjalan.
Agar latihan berjalan dapat lebih optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua, yaitu:
1. Menghindari penggunaan baby walker karena alat ini dapat menghambat pertumbuhan otot-otot si Kecil
2. Menjaga ruangan tetap bersih dengan menyingkirkan benda-benda yang terbuat dari kaca
3. Jangan terlalu sering menggendong untuk membuat postur tubuh yang baik dan membantu menguatkan otot kaki
4. Lindungi setiap ujung dan sisi furnitur yang tajam dan keras untuk mencegah anak terantuk atau terbentur
5. Singkirkan furnitur yang rendah dari jendela agar anak tidak bisa memanjat ke jendela
(mag4/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP USU Elsa Sipayung
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.