Sepakbola

Suporter Sepakbola di Sumut Meminta PSSI Mencabut Regulasi Larangan Away

Mengingat, pembatasan ini dilakukan di tengah upaya transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 lalu. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Suporter PSMS Medan Fans Club melakukan aksinya saat mendukung PSMS Medan melawan PSDS Deliserdang pada Kompetisi Liga 2 musim 2023-2024 di Stadion Teladan, Kota Medan, Minggu (1/10). PSMS Medan mengalahkan PSDS Deliserdang dengan skor 3-1. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Kelompok suporter sepakbola di Sumatra Utara meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar mengevaluasi regulasi larangan supporter hadir di pertandingan away atau tandang. 

Pasalnya, aturan tersebut merupakan kesepakatan antara PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan Polri.

Mengingat, pembatasan ini dilakukan di tengah upaya transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 lalu. 

Di mana aturan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran pertandingan sepakbola.

Dengan adanya regulasi yang sudah diterapkan dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, Ketua Umum Smeck Hooligan, Lawren Simorangkir berharap agar PSSI segera mengevaluasi aturan tersebut, serta kembali memberikan kepercayaan terhadap supporter. 

"Yang kita harapkan ke federasi agar mencabut larangan away, karena sudah dua tahun. Jadi ayok di percayakan kembali supporte," kata Lawren Simorangkir, Minggu (28/7/2024). 

Ia juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya bersama sejumlah kelompok suporter sepakbola lainnya sudah menjalin kesepakatan untuk menjunjung tinggi perdamaian dan keamanan disetiap pertandingan. 

Kesepakatan itu, katanya dilakukan usai menggelar Jambore bersama supporter se-Jawa Timur di Bojonegoro beberapa waktu lalu. 

"Suporter se-Jawa Timur sudah sepakat perdamaian, dan tidak ada lagi keributan diantara suporter. Kemarin itu kami sudah sepakat juga dicabut larangan away," ujarnya. 

Selain itu, dikatakannya, saat ini mereka juga sudah menjalin komunikasi dengab Exco PSSI Arya Sinulingga agar regulasi tersebut segera dievaluasi. 

"Hubungan kami yang baik dengan federasi itu hanya dengan bang Arya Sinulingga. Cuman bang Arya lah yang mendengar unek-unek kita. Mungkin sudah disampaikan beliau juga dengan federasi, jadi kami berharap dengan bang Arya lah. Tetap kita minta larangan away itu segera di cabut," tuturnya. 

Senada, Sekjen Kampak FC, Saiful Mahdi meminta agar regulasi larangan suporter hadir di pertandingan away tersebut segera di hapuskan. Menurutnya, regulasi tersebut juga merugikan klub. 

Selain itu, dijelaskannya, kehadiran suporter tamu di sebuah pertandingan merupakan bentuk jalinan silahturahmi antar sesama pecinta sepakbola.

"Kita minta regulasi yang kemarin itu sudah di jalankan, dampaknya juga tidak baik untuk klub. Dan lagi pun away suporter tamu datang ke kandang lawan, sebagai salah satu silahturahmi, khususnya untuk kita di Sumatra ini. Jadi istilahnya benar-benar menjalin persaudaraan, karena sepakbola mengajarkan kita persaudaraan," ujar pira yang akrab disapa Epol tersebut. 

Oleh sebab itu, dirinya menegaskan kepada PSSI agar di setiap pertandingan dapat melibatkan kelompok suporter. Sehingga keamanan pertandingan bisa terjaga dengan baik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved