Sepakbola
Suporter Sepakbola di Sumut Meminta PSSI Mencabut Regulasi Larangan Away
Mengingat, pembatasan ini dilakukan di tengah upaya transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 lalu.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Kelompok suporter sepakbola di Sumatra Utara meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar mengevaluasi regulasi larangan supporter hadir di pertandingan away atau tandang.
Pasalnya, aturan tersebut merupakan kesepakatan antara PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan Polri.
Mengingat, pembatasan ini dilakukan di tengah upaya transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 lalu.
Di mana aturan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran pertandingan sepakbola.
Dengan adanya regulasi yang sudah diterapkan dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, Ketua Umum Smeck Hooligan, Lawren Simorangkir berharap agar PSSI segera mengevaluasi aturan tersebut, serta kembali memberikan kepercayaan terhadap supporter.
"Yang kita harapkan ke federasi agar mencabut larangan away, karena sudah dua tahun. Jadi ayok di percayakan kembali supporte," kata Lawren Simorangkir, Minggu (28/7/2024).
Ia juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya bersama sejumlah kelompok suporter sepakbola lainnya sudah menjalin kesepakatan untuk menjunjung tinggi perdamaian dan keamanan disetiap pertandingan.
Kesepakatan itu, katanya dilakukan usai menggelar Jambore bersama supporter se-Jawa Timur di Bojonegoro beberapa waktu lalu.
"Suporter se-Jawa Timur sudah sepakat perdamaian, dan tidak ada lagi keributan diantara suporter. Kemarin itu kami sudah sepakat juga dicabut larangan away," ujarnya.
Selain itu, dikatakannya, saat ini mereka juga sudah menjalin komunikasi dengab Exco PSSI Arya Sinulingga agar regulasi tersebut segera dievaluasi.
"Hubungan kami yang baik dengan federasi itu hanya dengan bang Arya Sinulingga. Cuman bang Arya lah yang mendengar unek-unek kita. Mungkin sudah disampaikan beliau juga dengan federasi, jadi kami berharap dengan bang Arya lah. Tetap kita minta larangan away itu segera di cabut," tuturnya.
Senada, Sekjen Kampak FC, Saiful Mahdi meminta agar regulasi larangan suporter hadir di pertandingan away tersebut segera di hapuskan. Menurutnya, regulasi tersebut juga merugikan klub.
Selain itu, dijelaskannya, kehadiran suporter tamu di sebuah pertandingan merupakan bentuk jalinan silahturahmi antar sesama pecinta sepakbola.
"Kita minta regulasi yang kemarin itu sudah di jalankan, dampaknya juga tidak baik untuk klub. Dan lagi pun away suporter tamu datang ke kandang lawan, sebagai salah satu silahturahmi, khususnya untuk kita di Sumatra ini. Jadi istilahnya benar-benar menjalin persaudaraan, karena sepakbola mengajarkan kita persaudaraan," ujar pira yang akrab disapa Epol tersebut.
Oleh sebab itu, dirinya menegaskan kepada PSSI agar di setiap pertandingan dapat melibatkan kelompok suporter. Sehingga keamanan pertandingan bisa terjaga dengan baik.
Eks Pelatih Kiper Timnas, Sahari Gultom Puji Kualitas Lapangan Stadion Utama Sumut |
![]() |
---|
SSB Agas Jaya Kampiun di Liga Utamasia U-8 |
![]() |
---|
Uji coba Tim Sepakbola Putri Sumut VS Imigrasi Bintang Manis berakhir Imbang 2-2 |
![]() |
---|
RAIH Kemenangan di Singapura, Pesepakbola Putri Asal Sumut Nurhayati Mengaku Belum Puas |
![]() |
---|
Eks Pemain SSB Gumarang FC M Ragil Masuk Skuat Timnas U-20, Rudi Elvin: Semoga Memotivasi Anak-anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.