TRIBUN WIKI
8 Jajanan Tradisional yang Mulai Jarang Ditemui di Pasar, Padahal Rasanya Nikmat
Ada delapan jajanan tradisional yang mulai jarang ditemui di pasaran. Beberapa diantaranya bahkan sering dikonsumsi untuk sarapan
TRIBUN.COM, MEDAN—Selain terkenal dengan ragam budayanya, Indonesia juga dikenal dengan kekayaan kuliner tradisionalnya yang beragam.
Namun, semakin berkembangnya zaman dan perubahan life style, hal ini membuat eksistensi kuliner jajanan tradisional mulai hilang dan tergantikan dengan makanan kekinian hasil modernisasi yang serba cepat saji.
Beberapa jajanan yang sering dijual di pasar pun sekarang sudah sulit ditemui.
Padahal, jajanan ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang khas tetapi juga menyimpan sejarah dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Tim Tribuners akan mengajak kamu untuk bernostalgia dan mengenal jajanan tradisional yang sekarang sulit ditemui.
Baca juga: INILAH 5 Tempat Kuliner Legendaris di Medan, Ada yang Eksis sampai Seratus Tahun
Berikut adalah delapan jajanan tradisional yang semakin sulit ditemukan:
1. Cenil

Cenil adalah jajanan tradisional berasal dari Pacitan, Jawa Timur yang populer di Indonesia terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Cenil terbuat dari tepung kanji atau sagu yang dibentuk kecil-kecil dan diberi pewarna alami.
Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair.
Baca juga: Miso Gang Buntu, Kuliner Tebingtinggi yang Menggugah Selera, Lokasinya Tersembunyi
Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis membuat cenil menjadi favorit banyak orang pada masanya.
Keunikan dari cenil terletak pada warna-warni cerah yang menggugah selera, namun sayangnya, kini cenil lebih sering ditemui di acara-acara adat atau festival kuliner daripada di pasar-pasar tradisional.
2. Ombus-ombus

Kue ombus-ombus merupakan kue tradisional khas suku Batak yang terbuat dari tepung beras atau ketan yang diberi isi kelapa parut dengan campuran gula merah.
Kue ini akan lebih nikmat bila disantap bersama kopi atau teh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.