Berita Viral

TANGIS Nenek Caryuni, Cucunya Berangkat Sekolah Sehat, Pulang tak Bernyawa, Dirawat Sejak Kecil

WD diketahui tidak tinggal langsung dengan kedua orang tuanya. Di sisi lain, dari dalam rumah duka, tampak nenek korban Caryuni terus menangis.

TribunCirebon
TANGIS Nenek Caryuni, Cucunya Berangkat Sekolah Sehat, Pulang tak Bernyawa, Dirawat Sejak Kecil 

TRIBUN-MEDAN.com - Tangis Nenek Caryuni, cucunya berangkat sekolah sehat, pulang tak bernyawa.

Nenek Caryuni diketahui merawat cucunya sejak kecil.

Pasalnya cucunya itu sudah tak punya ayah sementara ibunya menjadi TKW di luar negeri.

Baca juga: Pengedar Sabu Kelas Receh Ditangkap Polres Binjai, Dapat Orderan Bandar Jalur Tandam

Mengenal sosok WD (10), bocah kelas 3 di SDN Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang meninggal dunia di sekolah, Kamis (1/8/2024).

Kepergian WD yang dirasa begitu mendadak membuat pihak keluarga tak menyangka.

WD yang berangkat sekolah dalam keadaan sehat,dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya saat jam istirahat.

Pada Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat dan diantar ratusan pelayat.

Baca juga: Kumpulkan Rekaman CCTV dan Bukti, Polsek Sunggal Buru Begal Bersajam yang Rampas Motor Driver Ojol

Paman korban, Agus Tarsudi (39) mengatakan, sosok korban sebenarnya sama seperti anak-anak pada umumnya.

Dalam kesehariannya korban biasa bermain dengan teman-temannya.

Secara pribadi, Agus tidak mengatahui apakah keponakannya itu memiliki permasalahan dengan temannya atau tidak.

Mengingat, korban sendiri juga tidak pernah bercerita soal masalah yang ia alami.

Agus menyampaikan, keponakannya itu merupakan sosok anak yang ceria.

TANGIS Nenek Caryuni, Cucunya Berangkat Sekolah Sehat, Pulang tak Bernyawa, Dirawat Sejak Kecil
TANGIS Nenek Caryuni, Cucunya Berangkat Sekolah Sehat, Pulang tak Bernyawa, Dirawat Sejak Kecil

Di rumah, WD diketahui tidak tinggal langsung dengan kedua orang tuanya.

Ibunya, Masirih tengah berada di Timur Tengah bekerja sebagai TKW.

Sedangkan ayahnya, Jakaria sudah meninggal dunia lantaran sakit sejak 1 tahun lalu.

“Di sini korban tinggal hanya dengan neneknya Caryuni dan kedua kakaknya,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: CCTV Dikumpulkan, Polisi Buru Begal Sadis Medan-Binjai yang Rampok Ojol Johannes Tahioran

Di sisi lain, dari dalam rumah duka, tampak nenek korban Caryuni terus menangis.

Ia coba ditenangkan oleh kerabat lainnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian WD, ibu korban yang berada di luar negeri, lanjut Agus menelepon dan meminta keluarga di kampung halaman agar jenazah anaknya diautopsi

Jenazah WD pun sudah diautopsi di RS Bhayangkara Losarang Indramayu pada Kamis malam kemarin.

Agus Tarsudi mewakili keluarga sangat berharap penyebab dan kronologi meninggalnya WD bisa segera terungkap.

Pihaknya tidak ingin menduga-duga maupun menaruh curiga soal meninggalnya WD dan menyerahkan semua penanganan perkara kepada pihak kepolisian.

“Kalau untuk menempuh jalur hukum belum terpikir, kami cuma ingin tahu penyebab kematiannya saja,” ujar dia.

Penjelaan Polisi

Bocah malang tersebut sebelumnya meninggal dunia pada Kamis (1/8/2024) ketika WD berada di sekolah.

Pasalnya, WD berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat, namun harus pulang dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa.

Kala itu ia dilaporkan tergeletak dan pingsan, dilansir dari Tribun Cirebon.

Oleh pihak sekolah, korban dibawa ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu.

Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong.

Penyebab kematian bocah malang sendiri masih simpang siur.

Baca juga: Kejutan Pilkada Medan 2024, Prof Ridha Dharmajaya Telikung Rahudman Harahap, Dapat Dukungan PDIP

Namun kabar yang viral di media sosial, WD diduga menjadi korban bullying atau perundungan.

Polisi dalam hal ini langsung turun tangan, penyelidikan terhadap perkara ini pun tengah berjalan.

Sejumlah saksi mulai dari pihak sekolah hingga teman dari WD sudah diperiksa.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan menyampaikan, pihak kepolisian akan menangani serius perkara meninggalnya WD.

Proses penyelidikan pun tengah berlangsung.

Pihaknya juga meminta kepada semua pihak untuk mempercayakan penuh penanganan perkara kepada pihak kepolisian.

“Polisi akan bekerja dengan serius untuk menindaklanjuti perkara ini dengan profesional, akuntabel, dan prosedural,” ujar dia.

Adapun untuk penyebab kematian, polisi belum dapat mengungkap hal tersebut, termasuk memastikan apakah WD benar menjadi korban bullying atau bukan seperti yang banyak beredar.

Polisi dalam hal ini masih menunggu dahulu hasil dari autopsi yang sudah dilakukan pada malam hari kemarin.

“Untuk penyebab kematian kami belum bisa sampaikan saat ini karena kami juga masih melakukan penyelidikan, termasuk menunggu hasil autopsi dahulu,” ujar dia.

Baca juga: Maju Lagi di Pilkada 2024, Mantan Bupati Kudus Hartopo Dapat Dukungan Partai Gerindra

Pantauan Tribuncirebon.com, rumah duka korban di Desa Amis, Kecamatan Cikedung terus didatangi pelayat.

Kerabat, keluarga, hingga sejumlah pejabat datang ke rumah yang masuk ke dalam gang tersebut.

Dari pejabat yang hadir di antaranya adalah Camat Cikedung Encep RS, Kapolsek Cikedung Iptu Sujana.

Di sisi lain, dari dalam rumah duka, tampak nenek korban Caryuni terus menangis.

Ia coba ditenangkan oleh kerabat lainnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian WD, ibu korban yang berada di luar negeri, lanjut Agus menelepon dan meminta keluarga di kampung halaman agar jenazah anaknya diautopsi.

Jenazah WD pun sudah diautopsi di RS Bhayangkara Losarang Indramayu pada Kamis malam kemarin.

Bupati Indramayu, Nina Agustina dan jajarannya bahkan meninjau langsung proses autopsi ke rumah sakit.

Camat Cikedung, Encep RS menyampaikan, pemerintah akan ikut serta membantu pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya yang terjadi dalam kejadian tersebut.

“Untuk saat ini infonya masih simpang siur, tapi pemerintah hadir di sini, termasuk tadi kami mengantarkan korban hingga ke pemakaman,” ujar dia.

(*/Tribun Medan)

Baca juga: Maju Pilkada 2024, Danny Pomanto Kantongi 22 Kursi Nyalon Gubernur Sulawesi Selatan

Baca juga: CCTV Dikumpulkan, Polisi Buru Begal Sadis Medan-Binjai yang Rampok Ojol Johannes Tahioran

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved