Berita Viral

Detik-detik Alat Vital Guru Renang Wanita Ditendang Pelatih Pria di Sumut, Pingsan Alami Pendarahan

Berikut detik-detik alat vital guru renang wanita ditendang pelatih pria hingga pingsan dan masuk ke dalam kolam renang di Asahan, Sumatera Utara

|
Instagram @medsoszone.id
Detik-detik Alat Vital Guru Renang Wanita Ditendang Pelatih Pria di Sumut, Pingsan Alami Pendarahan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut detik-detik alat vital guru renang wanita ditendang pelatih pria di Asahan, Sumatera Utara.

Terkuak detik-detik pelatih pria tendang alat vital guru renang wanita hingga pingsan dan masuk ke dalam kolam renang di Kolam Renang Sabty Garden, Asahan.

Adapun guru renang wanita bernama Asriani Siregar (36) ditendang pelatih pria hingga pingsan viral di media sosial.

Kejadian ini berawal karena anak didik berebutan tempat duduk.

Kejadian hingga detik-detik diketahui dari akun Facebook Hendra Icha Fachry, awalnya tampak korban dan pelaku terlibat cekcok.

Dimana pelaku yang mengenakan celana pendek hitam, mendorong korban menggunakan tangannya.

Korban merasa tidak terima dan menepis tangan pelaku.

Selanjutnya, pelaku menendang paha korban.

Dalam rekaman terlihat pelaku menendang sebanyak 2 kali sementara korban sekali.

Kejadian ini sempat dilerai penjaga kolam renang.

Penendangan dilakukan oleh oknum pelatih renang di Sabty Garden, Kabupaten Asahan, mendapat kecaman keras dari Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (Isori).
Penendangan dilakukan oleh oknum pelatih renang di Sabty Garden, Kabupaten Asahan, mendapat kecaman keras dari Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (Isori). (TRIBUN MEDAN/ALIF)


Lalu tiba-tiba pelaku mendatangi korban dan menendang ke arah bagian alat vital korban.

Seketika korban pingsan dan terjatuh ke kolam.

Spontan penjaga kolam renang menyelamatkan korban.

Sedangkan pengunjung kolam renang panik, lalu berteriak minta tolong.

Terkait insiden ini, Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Asahan, Agus Salim buka suara.

Agus mengaku telah berkomunikasi dengan korban untuk mengetahui kronologi kejadian.

Kata dia, peristiwa terjadi pada Jumat (2/8/2024) sore.

Mulanya korban mengajak anak didiknya berenang di lokasi kejadian.

Baca juga: 3 Saksi Diperiksa, Kasus Viral Guru Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita hingga Pingsan

Baca juga: Banyak ASN Tunggak Bayar Pajak, Komisi III DPRD Minta Pemko Medan Kejar Target Realisasi PBB

"Pas anak (didik) korban, mau lompat di batu lompat,

tiba-tiba anak didik si laki laki (pelaku) datang menurunkan anak didik korban dengan cara digendong,

lokasi batu lompat pun dikuasai anak didik pelaku," kata Agus saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Minggu (4/8/2024) malam.

Korban lalu menegur pelaku atas tindakan anak didiknya.

Namun pelaku tidak terima dan justru memarahi korban.

"Si laki-laki marah, maki-maki dengan nada nggak pantas, sambil menendang sesuai dengan video itu, ditendangnya di apanya,

kena kemaluannya, itu pemicunya sempat pingsan korban dan masuk dalam kolam," ungkapnya.

Baca juga: Eks Bupati Batubara Zahir Cabut Permohonan Praperadilan Status Tersangka Dugaan Suap Seleksi PPPK

Baca juga: Dolly Terduga Pelaku Pembacokan TNI Dikabarkan Tewas, Bola Mata Keluar Disiksa, Kepling Buka Suara

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, akibat insiden itu, kemaluan korban mengalami pembengkakan dan pendarahan.

Keluarga korban pun telah melaporkan peristiwa ini ke Polres Asahan.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto, membenarkan peristiwa tersebut.

"Kejadiannya benar seperti yang ada dalam video, korban sudah membuat laporan," ujar Rianto kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Namun dia belum merinci identitas korban, penyelidikan pun masih terus dilakukan.

"Sedang kita proses laporannya," pungkasnya.

3 Saksi Diperiksa Buntut Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Olahraga Wanita di Asahan

Disisi lain, polisi selidiki kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh JS, oknum pelatih renang di Kisaran yang menendang kemaluan wanita hingga pingsan dan jebur ke kolam.

Kejadian yang terjadi pada Jumat (2/8/2024) lalu direkam dan viral di media sosial Facebook.

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto mengaku saat ini sudah memproses laporan korban atas nama Asliani Siregar.

Menurutnya, proses yang saat ini dilakukan oleh petugas masih pemeriksaan beberapa saksi-saksi yang melihat langsung kejadian kekerasan tersebut.

Menurutnya, ada tiga orang saksi yang saat ini masih diperiksa oleh unit PPA Polres Asahan. Namun, Rianto masih merahasiakan siapa-siapa saja yang saat ini dalam pemeriksaan.

"Saat ini sudah kita proses. Tahap masih pemeriksaan saksi. Ada tiga orang saksi yang kami periksa. Besok kemungkinan akan kita beri tahu. Hari ini kami masih bekerja," kata Rianto, Senin (5/8/2024).

Disinggung tribun-medan.com terkait informasi bahwa pelaku sudah diamankan petugas, Rianto hanya tertawa dan tidak menjawab.

"Sabar ya, saksi-saksi masih diperiksa. Ada tiga orang," ungkap Rianto.

Baca juga: Detik-detik Alat Vital Guru Renang Wanita Ditendang Pelatih Pria di Sumut, Pingsan Alami Pendarahan

JS Tendang Alat Vital Guru Olahraga Wanita A Siregar, PRSI: Guru Renang Les Privat bukan Pengurus

Terkait aksi tendangan oknum pelatih renang pada alat vital guru olahraga wanita di kolam Renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asaha, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan buka suara.

Menurut keterangan sekretaris PRSI Asahan, oknum pelatih renang berinisial JS tersebut bukanlah pengurus maupun anggota PRSI Asahan. Bahkan, PRSI menyayangkan perbuatan oknum pelatih renang tersebut.

"Kejadian tersebut benar terjadi pada Jumat (2/8/2024) lalu. Dimana, oknum tersebut bukanlah anggota maupun pengurus dari PRSi Asahan," kata Agus Salim, Sekretaris PRSI Asahan, Senin (5/8/2024).

Lanjutnya, ia sangat prihatin kejadian yang tidak sepatutnya terjadi tersebut dipertontonkan didepan anak-anak.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," ungkap Agus.

Agus berharap, perkara ini dapat segera diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke rana hukum.

"Kita berharap, ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus sampai kerana hukum. Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," pungkasnya.

(*/Tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved