Politik
Mundurnya Airlangga Sebagai Ketum Golkar Diduga Karena Tekanan: ini Mengejutkan Alam Semesta
Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam telah meminta Airlangga untuk mundur dan mengusulkan segera menggelar Munaslub.
Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan bahwa keputusan Airlangga itu menambah deretan peristiwa di luar nalar atau tak logis yang terjadi di Golkar dalam sepekan terakhir.
"Hanya berbilang satu minggu, tiga peristiwa menggunjang Golkar. Dan merupakan peristiwa yang sulit dinalar," kata Ray.
Peristiwa di luar nalar yang pertama, ujar Ray, yakni perihal keputusan Golkar mengusung mantan kadernya yang kini berseragam Gerindra, Dedi Mulyadi untuk maju di Jawa Barat.
Padahal, Golkar memiliki kader berstatus petahana yang memiliki elektabilitas kuat di Jawa Barat yakni Ridwan Kamil.
Peristiwa di luar nalar kedua yakni Golkar justru menugaskan RK di Jakarta yang elektabilitasnya kalah jauh dari Anies Baswedan.
Kemudian yang terbaru yakni soal pengunduran diri dari Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar.
"Pernyataan mundur Airlangga ini jelas sangat mengejutkan alam semesta politik Indonesia. Bukan saja karena ia merupakan ketum salah satu parpol besar di Indonesia, tapi juga karena tidak ada alasan yang terdengar logis, jelas dan konstitusional untuk mundur. Oleh karena itu, pengunduran diri AH itu terdengar aneh, tiba-tiba dan tentu saja mengejutkan," ungkap Ray.
Ray menjelaskan, beberapa analisanya terkait mengapa pengunduran diri Airlangga ini dirasa sangat di luar nalar.
"Umumnya ketum mundur atau dimundurkan karena tiga hal. Pertama, melakukan tindakan yang melanggar hukum. Kedua, dinyatakan tidak sukses dalam program dan kinerja serta yang ketiga melakukan tindakan yang melanggar aturan partai," jelas Ray.
Menurut Ray, ketiga hal ini tidak ditemukan dalam pemunduran diri Airlangga.
"Alih-alih terjadi seperti di atas, yang ada malah sebaliknya. Airlangga sukses membawa Golkar meningkatkan perolehan suara pada pileg 2024 lalu. Saat yang sama, sukses pula memenangkan Presiden dan Wakil Presiden," ucap Ray.
Ray menyebut analisanya ini diperkuat oleh pernyataan Airlangga dalam pidato pemunduran dirinya.
"Pidato AH hampir seluruhnya pidato sukses. Pidato yang lebih patut diungkapkan sebagai alasan tidak mundur dari pada mundur. Dengan isi pidato seperti itu, sejatinya, kesimpulannya bukanlah mundur tapi tetap terus memimpin Golkar," tutur Ray.
Selanjutnya, Ray juga merasa tidak terdengar suara apapun, di level manapun dari kepengurusan maupun anggota Gollar yang menuntut Airlangga untuk mundur.
"Maka, jika tidak ditemukan hal-hal yang bersifat logis dan konstitusional, tentu saja, harus dilihat dari aspek lain. Misalnya dari aspek usia, kesehatan atau ada persoalan hukum. Dan kesemuanya, hanya Airlangga yang tahu," paparnya.
Baca juga: 45 Nama dan Asal Sekolah Paskibra Terpilih Pemko Tanjungbalai di Perayaan HUT ke-79 RI
Dihadapan Jokowi, Prabowo Subianto Gas Para Menteri: Saya Tahu Akal Kalian! |
![]() |
---|
Pengamat Nilai Mundurnya Airlangga Karena Tak Independen, Dianggap Memihak ke Jokowi dan Prabowo |
![]() |
---|
Airlangga Hartarto Sempat Kumpulkan Anak dan Istri Sebelum Mundur dari Jabatan Ketua Umum Golkar |
![]() |
---|
Bahlil Lahadalia si Penjual Kue Keliling dan Kondektur jadi Calon Kuat Ketum Golkar, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Bahlil Calon Kuat Gantikan Airlangga Hartarto jadi Ketua Umum Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.