Berita Viral
NASIB Iptu Rudiana, Kabarnya Sudah Dicopot Dari Kapolsek Usai Diperiksa Timsus Mabes Polri
Iptu Rudiana dikabarkan sudah dicopot dari jabatannya sebagai kapolsek usai diperiksa timsus Mabes Polri. Hal ini dibocorkan oleh mantan Kabareskrim
Hingga akhirnya pada pukul 22.15 Wib, Widi mengaku sempat ditelepon Vina.
"Vina pas nelepon saya bener-bener seneng banget, banyak gerombolan lagi ketawa, terus ada suara motor," akui Widi.
Cerita yang disampaikan Widi itu akhirnya terkuak kebenarannya.
Tak asal bercerita, Widi ternyata punya bukti valid riwayat percakapan dengan Vina.
Yakni berasal dari ekstraksi isi HP Widi, ternyata Vina memang masih mengirimkan pesan ke Mega sekira pukul 22.14 Wib.
"Mau ga mek? Ntar di jemput sma kita," kata Vina dalam chat.
Bantahan Kubu Iptu Rudiana
Kendati kesaksian Mega dan Widi telah terkonfirmasi dengan adanya bukti chat dari Vina, kubu Iptu Rudiana tetap menyangkalnya.
Dalam tayangan Kompas TV, pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni Nasution menyebut Mega dan Widi bohong karena tidak berada di TKP di tanggal 27 Agustus 2016 lalu.
"Widi dan Mega ini kan menyampaikan karena ditelepon (Vina), kalau itu pun benar. Tapi kan pendalamannya, dia tidak melihat di lokasi. Keterangan itu tidak benar dan bohong," ungkap Pitra Romadoni.
Alih-alih mendengarkan cerita Mega dan Widi, Pitra justru lebih percaya cerita Suroto.
Sebab menurut Pitra, Suroto lah yang ada di TKP malam itu, bukan Mega dan Widi.
"Bagaimana mungkin sekitar jam 22.05 itu (Mega dan Widi) masih menelepon yang bersangkutan (Vina), padahal saksi Suroto saja mengatakan sekitar pukul 22.00 itu dia (Vina) sudah terkapar di flyover Talun, kan enggak nyambung dengan saksi Suroto," tegas Pitra.
Lantaran hal tersebut, Pitra pun menyebut dua sahabat Vina yakni Mega dan Widi cuma berhalusinasi saat menceritakan soal pesan dari Vina.
Menurut Pitra, pada pukul 22.00 itu Vina sudah kritis dan terkapar di Jembatan Talun, tidak mungkin menelepon Widi atau Mega.
"Itu kan cuma halusinasi dia (Mega dan Widi) aja. Yang melihat pukul 22.00 itu bukan hanya Suroto, ada lima orang. Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar telepon 'halo'. Makanya saya bilang halusinasi aja nih orang (Mega dan Widi)," imbuh Pitra Romadoni.
Ogah mempercayai cerita Mega dan Widi, Pitra pun mengungkit kasus Vina sebagai pembunuhan bukan kecelakaan.
Hal itu diyakini Pitra berdasarkan cerita dari Suroto.
"Kalau memang itu bukan kecelakaan, Suroto aja melihat pada saat terkapar mayat (Eky) dan Vina kritis, dia melihat saat (Eky) memakai helm, mukanya lebam-lebam, berkucuran darah. Suroto melihat ini bukan kecelakaan, mukanya lebam tapi helm tidak rusak," ujar Pitra.
Karenanya, Pitra pun menantang Widi dan Mega untuk adu bukti soal apakah kasus Vina adalah kecelakaan atau pembunuhan.
Pitra menyediakan uang belasan juta untuk membuktikan kebenaran cerita Widi dan Mega.
"Makanya saya tantang, coba buktikan itu kecelakaan, saya kasih Rp12 juta. Sampai sekarang enggak ada yang bisa buktikan," pungkas Pitra.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
TANGIS Keluarga Driver Ojol Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob, Teriaki Nama Affan Sampai Pingsan |
![]() |
---|
SOSOK Affan Kurniawan Driver Ojol Dilindas Mobil Rantis Brimob Sampai Tewas Saat Mau Antar Pesanan |
![]() |
---|
DETIK-DETIK Mengerikan Mobil Rantis Brimob Lindas Driver Ojol Sampai Tewas Padahal Mau Antar Pesanan |
![]() |
---|
SALSA Hutagalung Makin Mengecam Ahmad Sahroni, Singgung Aset Ratusan Miliar dan Sentil Prestasi |
![]() |
---|
KAPOLRI Minta Maaf Soal Rantis Brimob Lindas Ojol di Jakarta, Propam Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.