Kesehatan
Daftar Penyakit yang Rentan Menyerang Bayi, Orang Tua Harus Waspada
Ada beberapa penyakit yang rentan menyerang bayi. Diantaranya seperti flu, demam, dan juga diare
TRIBUN-MEDAN.COM,- Bagi Anda yang memiliki bayi, harap lebih teliti dan berhati-hati.
Sebab, bayi rentan terserang penyakit, karena daya tahan tubuhnya belum begitu kuat.
Bayi rentan terpapar virus dan alergi, lantaran kondisi fisiknya berbeda dari orang dewasa.
Bayi berusia 0-6 bulan mudah terjangkit penyakit mulai dari yang ringan, hingga berat.
Baca juga: 7 Penyakit Mengintai Bagi Mereka yang Over Mengonsumsi Minuman Bersoda
Maka dari itu, orang tua harus tahu, apa saja penyakit yang mudah menyerang bayi.
Jangan sampai si buah hati terjangkit virus yang justru membuatnya terus menangis dan rewel.
Berikut ini adalah daftar penyakit yang rentan menyerang bayi.
Flu
Tidak hanya pada orang dewasa, bayi juga rentan terhadap flu.
Flu (influenza) dapat disebabkan berbagai faktor.
Mulai dari perubahan cuaca dan penularan dari udara saat batuk atau bersin.
Baca juga: Waspada! 8 Penyakit Ini Kerap Menyerang saat Musim Hujan Melanda
Penyakit ini ditandai dengan demam, menggigil dan bahkan nyeri otot.
Untuk menanggulangi flu ini, dapat meminum obat antivirus infuenza sesuai resep dokter.
Demam
Penyakit demam ini sering menyapa para bayi.
Jadi, meskipun sering, demam pada bayi dianggap wajar.
Jangan panik, cara mengobatinya cukup mudah.
Cukup dengan memberi asupan nutrisi yang cukup melalui ASI, mengompres dengan air hangat.
Biasanya demam juga menjadi gejala suatu penyakit lainnya.
Baca juga: Hati-hati! Jangan Abaikan Keberadaan Cicak di Rumah, Bisa Menimbulkan Beragam Penyakit
Ruam
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, bahkan akan mengalami lecet akibat gesekan.
Bagi bayi yang sering menggunakan popok, ruam menjadi hal biasa khususnya dibagian bokong atau selangkangan.
Ruam ditandai dengan kemerahan dan bahkan bersisik, jika popok yang basah tidak segera diganti.
Selain itu, ruam pada bayi juga bisa terjadi karena reaksi alergi.
Baca juga: Awas! Jangan Sembarangan Pakai Bedak Bermerkuri, Ini Bahaya dan Penyakit yang Mengintai
Gumoh
Gumoh juga merupakan hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir.
Gumoh terjadi karena otot sfingter di kerongkongan bayi belum berkembang sempurna.
Gumoh umumnya akan membaik pada usia 6—12 bulan.
Campak
Campak adalah penyakit fatal bagi bayi yang terjadi akibat infeksi virus.
Dan dalam beberapa kasus campak bisa menyebabkan kematian.
Gejala penyakit campak ini diantara seperti sakit tenggorokan, pilek, deman, batuk kerung, bintik putih kecil dengan warna biru ditengah yang berada dalam mulut pada lapisan pipi, dan bahkan ruam
Campak diberikan obat pereda deman sebagai penanganan pertama, lalu akan diberikan suntikan antibiotik oleh dokter.
Diare
Dengan pencernaan yang sensitif dan dalam masa perkembangan, bayi mejadi rentan terjangkit diare.
Yang disebabkan oleh makanan yang kurang higenis dan juga kebiasan bayi yang mudah memasukkan hal-hal yang dia jumpai kedalam mulut.
Diare dapat diatasi dengan pemberian ASI lebih sering,
jangan berikan obat dengan terburu-buru tapi berikan probiotik dalam bentuk MPASI,
jangan berikan sembarang cairan, berikan makanan yang lunak dan suplemen zinc.
Selain itu menjaga kebersihan lingkungan, mengembakan kebiasaan mencuci tangan sesudah dan sebelum memberi makan bayi, memberikan imunisasi, dapat mencegah diare pada bayi.
Infeksi telinga
Telinga bayi juga rentan terhadap infeksi, apalagi jika para ibu jarang membersihkannya.
Hal ini ditandai dengan bayi yang suka menarik telinganya karena gatal, bahkan rewel.
Infeksi telinga ini harus diperhatikan, karena memiliki resiko kehilangan pendengaran.
Asma
Asma bukan hanya penyakit orang dewasa, bayi di bawah lima tahun pun bisa mengalaminya.
Penyakit ini membuat saluran pernapasan menyempit dan sulit bernapas.
Banyak hal yang bisa memicu asma pada balita, seperti perubahan cuaca yang ekstrem, udara dingin, paparan asap rokok, atau reaksi alergi terhadap sesuatu.
Untuk mengelola asma pada balita, orang tua perlu berupaya keras.
Caranya adalah dengan menghindari pemicu asma, menjaga kelembapan udara di rumah, dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai resep dokter.
Epilepsi
Bayi lahir prematur berisiko tinggi mengalami epilepsi karena rentan mengalami cedera dan kejang.
Kejang akibat epilepsi dapat menyebabkan masalah serius pada otak dan hambatan pada perkembangannya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko epilepsi pada bayi, di antaranya riwayat epilepsi dalam keluarga, Gangguan metabolisme, Infeksi pada bayi baru lahir.
Epilepsi pada anak memang terdengar mengerikan.
Namun, dengan penanganan yang tepat, seperti memberikan obat-obatan, kontrol rutin ke dokter, dan mengawasi aktivitasnya, risiko anak mengalami dampak epilepsi yang berbahaya dapat dicegah.(tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Lhokseumawe Khayranil Ula
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-bayi-sakit.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.