Pilkada 2024
Hasan Sagala, Wakil Edy Rahmayadi Tak Gentar Lawan Bobby Nasution: di Atas Penguasa Ada Maha Kuasa
Yang kita hadapi ini, punya semuanya. Punya penguasa, punya seluruhnya. Tapi yakinlah bapak ibu, di atas penguasa ada yang maha kuasa.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Pasangan Edy Rahmayadi di pemilihan Gubernur Sumatera Utara, Hasan Basri Sagala menanggapi perihal kompetisi dengan Bobby Nasution yang tak lain merupakan menantu dari presiden Jokowi.
Hasan paham perjuangannya untuk memenangkan pemilihan Gubernur tak muda. Kendati begitu, mantan tenaga ahli Menteri Agama tersebut mengaku tak gentar.
"Kita tahu bapak ibu sekalian, perjuangan kita nanti tidak gampang. Yang kita hadapi ini (kandidat paslon lain), punya semuanya. Punya penguasa, punya seluruhnya. Tapi yakinlah bapak ibu, di atas penguasa ada yang maha kuasa," kata Hasan, Selasa (10/9/2024).
Pernyataan itu disampaikan Hasan saat bertemu masyarakat penduduknya di Kabupaten Asahan.
Hasan mengatakan, kehendak rakyat serta doa adalah kekuatan mutlak untuk dapat meraih kewenangan sebagai Gubernur Sumut.
Kepada pendukung dan partai pengusungnya Hasan berharap dapat bersama sama menghadapi Pilkada serentak 27 November 2024.
"Kita yakin, kalau kita dekat kepada Tuhan dan rakyat, inilah kekuatan kita untuk memenangkan pertarungan ini. Karena itu kehadiran kami adalah untuk mengkonsolidasikan kekuatan kita dan memohon dukungan," sambung Hasan.
Edy Rahmayadi dan Hasan Basri maju pada pemilihan Gubernur dengan diusung PDIP, Hanura, Ummat, Gelora dan Buruh..
Sementara Bobby Nasution berpasangan dengan Surya dan telah mendapatkan dukungan dari 10 partai dalam Koalisi Indonesia Maju Plus.
Sementara itu, anggota DPRD Asahan dari PDIP yang baru dilantik, Rosmansyah menyampaikan dukungannya.
Roma pun berkomitmen untuk membantu pemenangan Edy dan Hasan di Asahan.
"Mohon bantuan, untuk memastikan Edy-Hasan menjadi pemimpin kita di Sumut. Kawan-kawanlah yang bakal menjadi ujung tombak dalam membantu memastikan hal itu nantinya."
Hasan Basri adalah eks Tenaga Ahli Menteri Agama bidang Administrasi dan Hubungan Antar Lembaga Keagamaan.
Namun Hasan Basri Sagala dipecat dari Tenaga Ahli Kementerian Agama Kemenag, Senin (26/8/2024).
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyatakan, pemberhentian (pemecatan) ini dilakukan karena Hasan Basri tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas.
“Hasan Sagala telah mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sumatera Utara tanpa izin dari Menteri Agama selaku atasan langsung. Sehingga, secara aturan tidak ada pilihan selain memberikan sanksi tegas diberhentikan dari jabatannya,” kata Anna Hasbie dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (27/8/2024).

Anna menyampaikan, surat keputusan pemberhentian Hasan Sagala sudah ditandatangani Menag Yaqut pada 26 Agustus 2024.
Dalam diktum SK itu disebutkan, pemecatan Hasan dalam rangka tertib administrasi dan dinilai perlu untuk sanksi tegas pemberhentian.
“Jadi mulai Senin (26/8/2023) Hasan Sagala sudah bukan lagi Tenaga Ahli Menteri Agama dan tidak diperkenankan menggunakan segala atribut yang berkenaan dengan Kementerian Agama,” ucap Anna.
Hasan Basri Sagala kelahiran 10 Juni 1977 itu merupakan alumni Universitas Negeri Sumatera Utara (UINSU). Dia juga melanjutkan studinya di Universitas Indonesia (UI).
Selain itu, Hasan juga pernah menjadi Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Hasan menyebutkan, niatnya maju di Pilkada Sumut tak lepas dari pengalamannya berorganisasi sejak mahasiswa.
Menurutnya, pemerintah memiliki kewenangan yang luas untuk masyarakatnya.
Karena itu sebut Hasan, perlu orang orang yang punya tujuan baik untuk menjabat sebagai kepala daerah.
"Saya berlatar belakang aktivis organisasi dan saya paham bagaimana pentingnya pemerintah yang bertujuan memberikan kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana tujuan kebijakan politik bisa menuju dieksekusi kebijakan kebijakan untuk mensejahterakan rakyat akan lebih cepat eksekusinya," ujarnya.
Sebagai orang Sumut, Hasan menyebut ingin berkontribusi bagi tanah kelahirannya.
Sebagai daerah sentral di Indonesia, Sumut adalah gambaran keberagaman yang mesti dikelola.
Sebagai wakil Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Gubernur Sumut, Hasan mengatakan ingin melengkapi pembangunan Sumut yang sudah berjalan saat ini.
Dia yakin, pembangunan Sumut di era Edy Rahmayadi perlu dilanjutkan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.
"Sumut sangat luas dan kita sebut mediator Indonesia tentu semua org mempunyai keinginan salah satunya saya untuk bisa kita memberi sumbangsih yang baik bagi Sumut," kata Hasan.
"Tentu niat kita bersama pak Edy melanjutkan program pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang sudah berjalan 5 tahun belakangan untuk kebaikan dan kesejahteraaan masyarakat," tutupnya.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Statemen Saipullah-Atika Nasution setelah MK Tetapkan Menang Pilkada Madina secara Sah |
![]() |
---|
DKPP Resmi Sanksi KPU Madina yang Langgar Kode Etik, Loloskan Berkas LHKPN Calon Bupati Nomor Urut 2 |
![]() |
---|
Profil Komando Tarigan Wakil Bupati Terpilih Karo 2024, Berikut Rincian Harta Kekayaannya |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan Pilkada Madina Masuk Tahap Pembuktian, KPU Bawa 41 Alat Bukti |
![]() |
---|
Paripurna Pengumuman Pengesahan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Deli Serdang Digelar Senin Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.