Malang Nasib Driver Ojol di Sleman Dijambret Ternyata Otak Pelaku Pacar Sendiri, Padahal Mau Menikah

TRIBUN-MEDAN.COM – Malangnya nasib driver ojol di Sleman bernama Sumadi yang dijambret saat sedang kencan dengan kekasihnya.

Driver ojol bernama Sumadi menjadi korban perampasan di Jalan Kaliurang, Km 20 Hargobinangun, Kapanewon/ Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Namun yang bikin tak habis pikir, otak pelaku perampasan itu ternyata pacarnya sendiri.

Padahal Sumadi dan kekasihnya itu sudah merencanakan pernikahan.

Namun malang, kekasihnya berinisial L itu menjadi otak pelaku perampasan dirinya sendiri.

Hal itu diungkapkan polisi saat jumpa pers hasil Operasi Curas Progo 2024 di Mapolda DIY.

Sementara itu, korban yang bernama Sumadi sebelumnya mengungkapkan jika perampasan terjadi pada 20 Juni 2024 lalu. 

Akibat peristiwa ini, ia kehilangan uang tunai sebesar Rp200.000, tabungan di ATM sebesar Rp2,8 juta, dua unit handphone, buku Tabungan, SIM, kartu ATM, STNK motor hingga kartu identitas.

Baca juga: Pilu Hidup Bripka Joko 25 Tahun Nyambi Jadi Gali Kubur Sejak SMP, Tolak Hadiah Sekolah dari Kapolri

Perampasan itu bermula saat korban janjian dengan pacarnya berinisial L untuk jalan-jalan ke Kaliurang. 

Keduanya lantas bertemu dan berangkat bersama menuju ke lokasi tujuan yang telah disepakati.

Namun, saat berada di tengah perjalanan atau tepatnya di Jalan Kaliurang Kilometer 20, pacar korban meminta berhenti untuk menelepon seseorang. 

Pada saat menelepon, L menjauh kurang lebih sepuluh meter dari lokasi Sumadi. 

Ketika sedang menunggu pacarnya menelepon, tiba-tiba dari arah belakang ada seorang pria yang menodongkan pisau ke tubuh korban. 

Selanjutnya, Sumadi diminta menyerahkan berbagai benda berharga yang dimiliki mulai dari handphone, uang hingga dompetnya.

“Seusai kejadian korban langsung lapor ke Polsek Pakem.

Eh ternyata setelah tertangkap, otak perampasan adalah pacar saya sendiri,” katanya di Aula Mapolda DIY dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Solo, Rabu (11/9/2024).

Sumadi mengaku mengenal L sekitar enam bulan lalu.

Baca juga: Profil Lalu Muhamad Iqbal, Eks Dubes Indonesia di Turki, Calon Gubernur NTB

Perkenalan bermula dari kesamaan pekerjaan sebagai driver ojok online.

“Kami pacaran dan ada komitmen untuk menikah.

Tapi karena ada cekcok masalah ekonomi makanya sering terjadi cekcok, yang akhirnya jadi korban perampasan pacar sendiri,” kata Sumadi.

Ia pun berterimakasih kepada pihak kepolisian karena telah mengungkap kasus perampasan yang terjadi pada dirinya. 

Terlebih, ponsel yang dijadikan barang bukti bisa diberikan untuk beraktivitas sehari-hari.

Sementara Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menuturkam barang bukti perampasan yang diberikan ke Sumadi statusnya masih pinjam pakai karena masih diperlukan untuk pembuktian kasus di pengadilan. 

Oleh karenanya, selama kasus ini belum selesai diharapkan Sumadi menjaga ponselnya tersebut untuk digunakan dipersidangan.

Hingga saat ini kasus perampasan masih dalam proses. 

Adapun dalam kasus ini terdapat dua orang yang berbagi peran yakni C, sebagai penodong dan L yang tak lain adalah pacar dari korban.

“Kejadiannya 20 Juni, kedua pelaku kami tangkap satu bulan kemudian. Atas perbuatannya diancam pidana penjara paling lama empat tahun,” pungkasnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca juga: CURHAT Emak-emak Kesal Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Ngutang Untuk Modal

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channe