Berita Viral

CURHAT Ibu Aulia Risma Kecewa ke Kaprodi, Minta Tolong Anaknya Dibully Tapi Dibilang Latihan Mental

Nuzmatun Malinah Ibu dari Aulia Risma Lestari, korban perundungan berujung tewas mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepala program studi

TribunJateng.com
Tak Diam Usai Suaminya Meninggal Dunia, Ibu dr Aulia Risma Lestari Laporkan Kasus Kematian Anaknya 

 Hal itu membuat anaknya menjadi ketakutan.

"Sementara saya mendidik anak saya dengan cara halus, lemah lembut. Beberapa kali saya menyampaikan kepada ketua progdi tapi responya seperti itu," ujarnya.

Tak hanya itu Nuzmatun juga menceritakan pengeluaran uang selama anaknya menempuh masa PPDS.

Uang itu untuk kebutuhan angkatan dan lain-lain.

"Kalau yang besar itu di semester 1 tapi di semester selanjutnya tetap ada," imbuhnya.

Baca juga: Rahmaddian Shah Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Rico-Zaki di Pilwakot Medan

Baca juga: Rahmaddian Shah Jadi Ketua Tim Pemenangan Rico-Zaki di Pilwakot Medan

Semua aliran dana, kata dia, telah dilaporkan ke kepolisian. DIrinya telah memegang data kas angkatan.

"Kami sudah ada datanya sudah kami serahkan ke Polda," imbuhnya

Rasa Kecewa

Disisi lain dia mengungkapkan kekecewaan perlakuan yang diterima putrinya di masa pendidikan. Undip awalnya tidak mengakui hal tersebut. 

"Tapi setelah ke sini mudah-mudahan sadar dan mengakui. Saya tidak hanya memohon tapi bantulah saya," tuturnya.

Dia merasa kehilangan anaknya yang mendalam. Dirinya kecewa karena seharusnya anaknya sekolah mencari ilmu. 

"Anak saya sudah tidak ada. Anak saya seharusnya sekolah mencari ilmu, tapi apa yang didapat," tuturnya tidak bisa bisa menahan tangisnya.

Atas kejadian itu Nuzmatun tidak hanya kehilangan putrinya, tetapi juga suaminya. Dirinya meminta keadilan yang dialami anaknya.

"Tolong bantu saya mencari keadilan. Tak hanya satu nyawa tapi suami saya yang seharusnya mendampingi saya," ujarnya.
 
Nusmatun meminta kasus itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya PPDS. Dirinya mengingatkan pihak-pihak yang dilaporkan melakukan buli kepada anaknya.

"Saya info hati-hati kalian. Kalau ini terbukti pidananya. Maka kalian tidak bisa lagi menjadi dokter," imbuhnya.

Ia meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian kesehatan segera bertindak. Dirinya meminta kedua kementerian itu mengeluarkan surat.

"Saya meminta dikeluarkan suratnya supaya besok atau lusa dapat langsung lapor," tandasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved