Berita Viral
ISRAEL Luluh Lantakkan Anggota Hizbullah Lebanon, Pager dan HT yang Mereka Gunakan Diledakkan
HT itu meledak di sejumlah tempat. Bahkan ada yang meledak di tempat keramaian saat iring-iringan pemakaman.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bukan hanya pager (alat komunikasi) yang meledak bersamaan, walking Talk- handy talk (HT) yang digunakan Hizbullah di Lebanon juga meledak.
Dilaporkan, HT itu meledak di sejumlah tempat. Bahkan ada yang meledak di tempat keramaian saat iring-iringan pemakaman.
HT tersebut meledak saat anggota Hizbullah melakukan pengawalan iring-iringan pemakaman tersebut.
HT lainnya juga meledak di dalam mobil, sepeda motor, dan ada di dalam gedung. Ledakan HT bersamaan ini turut diunggah di media sosial.
"Dilaporkan, rekaman menunjukkan LEDAKAN dari salah satu Walkie-Talkie Hizbullah selama Pemakaman hari ini di Beirut,"tulis @sentdefense, Kamis.
Akun terverifikasi lainnya turut mengunggah video-video ledakan HT bersamaan di sejumlah tempat yang digunakan anggota Hizbullah.
"Gelombang Kedua Ledakan di Lebanon: - Walkie Talkie yang digunakan Hizbullah meledak. - Rumah, mobil, sepeda motor & sistem tenaga surya juga meledak,"tulis akun Amith Shah.
Bahkan, sebelum Meledak, muncul pesan salam terlebih dahulu di HT dan Pager menyapa pemegangnya.
"Mereka mengirimkan lebih banyak "salam" kepada orang-orang yang paling tidak mereka sukai.. Setidaknya mereka menyapa lebih dulu, sebelum diledakkan,"tulis @PKellyHardwa822.
"Serangan rudal akan menyebabkan kematian massal. Serangan bom mobil akan menyebabkan kematian massal. Serangan walkie-talkie adalah serangan terarah yang paling tepat terhadap Hizbullah,"tulis akun CaptainAllen yang berdinas militer Israel.
Masih Selidiki Ledakan Massal Pager, Kini Muncul Ledakan Massal HT
Di sisi lain, otoritas Lebanon masih melakukan penyelidikan awal dan menemukan ratusan pager yang meledak secara bersamaan di berbagai wilayah telah dipasangi booby-trapped, yakni perangkap yang dikombinasikan dengan bahan peledak.
Seorang pejabat pengadilan Lebanon mengatakan, negaranya telah membuka penyelidikan atas ledakan pager-pager pada Selasa (17/9/2024), yang masih “dalam tahap awal”.
Menurutnya, dinas-dinas keamanan sedang berupaya menemukan penyebab ledakan-ledakan tersebut.
“Data mengindikasikan bahwa perangkat-perangkat tersebut telah diprogram sebelumnya untuk meledak dan mengandung bahan peledak yang ditanam di samping baterai,” kata pejabat tersebut kepada Kantor berita AFP.
Pejabat pengadilan itu menyebut, penyelidikan tersebut berfokus pada identifikasi jenis bahan peledak yang ditanam di dalam perangkat dan mencari tahu negara asal pengiriman dan di mana perangkat tersebut diberi booby-trapped.
"Beberapa perangkat yang meledak sedang diperiksa," ujar pejabat Lebanon.
Pejabat tersebut mengatakan, kecil kemungkinan baterai lithium di dalam perangkat tersebut memanas dan meledak.
“Baterai lithium yang meledak menyebabkan insiden seperti kebakaran yang dapat menyebabkan luka bakar ringan, tetapi ledakan dari perangkat ini disebabkan oleh bahan yang sangat mudah meledak,” katanya kepada AFP.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan kepada AFP, bahwa pager yang meledak berkaitan dengan pengiriman yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah yang tampaknya telah “disabotase di sumbernya”.
Lebanon dan Hizbullah sebelumnya telah menuding Israel bertanggung jawab atas ledakan-ledakan itu.
The New York Times melaporkan pager tersebut dipesan dari produsen Taiwan Gold Apollo, perusahaan itu mengeklaim alat tersebut diproduksi oleh mitranya dari Hungaria, BAC Consulting KFT.
Taiwan dan Hongaria Sangkal Jadi Produsen "Pager" Hizbullah yang Meledak
Sementara, perusahaan Taiwan dan mitranya dari Hongaria pada Kamis (19/9/2024) dilaporkan membantah membuat pager yang meledak ketika digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon.
The New York Times, mengutip pejabat Amerika dan pejabat anonim lainnya, melaporkan bahwa Israel telah menyisipkan bahan peledak ke dalam kiriman pager dari Gold Apollo Taiwan.
Jaksa penuntut Taiwan meluncurkan penyelidikan. Dilansir AFP, Gold Apollo membantah memproduksi perangkat tersebut dan malah menuding mitranya yang berbasis di Budapest, BAC Consulting KFT.
Kepala Gold Apollo Hsu Ching-kuang mengatakan bahwa pager-pager tersebut 100 persen bukan buatan Taiwan.
"Pager tersebut bukan produk kami dari awal hingga akhir. Bagaimana kami bisa memproduksi produk yang bukan milik kami?" kata Hsu kepada wartawan di Taipei.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan perusahaan Hongaria tersebut untuk menggunakan merek dagangnya dan model yang disebutkan dalam laporan media diproduksi dan dijual oleh BAC.
Namun CEO BAC Consulting Cristiana Barsony-Arcidiacono mengatakan kepada NBC News bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo tetapi tidak membuat pager.
"Saya tidak membuat pager. Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah paham," NBC mengutip Barsony-Arcidiacono.
Ledakan di Lebanon menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hingga 2.800 orang lainnya.
Kelompok Hizbullah yang didukung Iran menyalahkan Israel atas serangan itu.
The Times melaporkan sekitar 3.000 pager dipesan dari Gold Apollo, sebagian besar adalah model AR924.
"Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo.
Baca juga: GELOMBANG Kedua Ledakan di Lebanon, Kini HT Digunakan Hizbullah Meledak, Rumah, Mobil, Motor Hangus
(*/Tribun-medan.com)
| KABAR Terbaru Kak Seto Usai Terserang Stroke, Sempat Seminggu Alami Gejala Ini Tapi Anggap Sepele |
|
|---|
| Motor Brebet Makin Banyak di Jatim, Petugas SPBU: Warna Pertalite Kini Berbeda, Bau Lebih Menyengat |
|
|---|
| Rumahnya Ditempel Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Warga Malu Lalu Mundur dari Penerima Bansos PKH |
|
|---|
| Penerima Bansos Malu Rumahnya Ditempel Stiker Keluarga Miskin, Anggota DPRD Setuju dengan Dinsos |
|
|---|
| Gumpalan Awan Hitam di Langit Subang Diduga Limbah Pabrik di Karawang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.